Web Crawling: Definisi, Cara Kerja, dan Contoh Tools

Diperbarui 18 Mar 2022 - Dibaca 15 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa sebuah situs bisa muncul di search engine? Nah, web crawling adalah salah satu proses di balik pengindeksan situs tersebut.

    Setiap search engine melakukan web crawling dengan bantuan tools yang disebut dengan web crawler. Jika proses ini berjalan lancar, maka situsmu akan mudah ditemukan oleh search engine.

    Lalu, sebenarnya apa itu web crawling dan mengapa proses tersebut penting bagi sebuah situs?

    Dalam artikel ini, Glints akan mengupas tuntas berbagai hal yang berkaitan dengan web crawling.

    Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

    Baca Juga: Intip 6 Faktor yang Mempengaruhi Rangking Website di Google Search

    Apa Itu Web Crawling?

    web crawling adalah

    © Freepik.com

    Setiap pemilik website tentu menginginkan konten website-nya muncul di halaman pertama search engine results page (SERP) Google.

    Kebanyakan orang mengandalkan search engine optimization (SEO) untuk menempatkan kontennya di ranking teratas Google.

    Padahal, ada berbagai proses lainnya yang juga berperan penting agar sebuah konten berada di SERP. Salah satunya yaitu web crawling.

    Apa itu web crawling?

    Dikutip dari Totally Tech, web crawling adalah proses di mana search engine menemukan konten yang di-update di sebuah situs atau halaman baru, perubahan situs, atau link yang mati.

    Adapun menurut Moz, web crawling adalah proses di mana mesin pencari mengirimkan tim robot (crawler atau spider) untuk menemukan konten-konten baru dan konten yang telah di-update.

    Konten yang dimaksud bisa bervariasi, mulai dari halaman website, gambar, video, dokumen, dan lain sebagainya.

    Jika masih belum paham, kamu bisa membayangkan seekor laba-laba. 

    Laba-laba datang ke sebuah jaring dan melihat beberapa halaman website, kemudian mengikuti link yang terdapat di halaman website tersebut untuk mencari URL yang baru.

    Dengan mendatangi berbagai URL tersebut, laba-laba akan menemukan konten baru dan memasukkannya dalam indeks mereka.

    Indeks di sini berarti sebuah database berisi URL yang telah ditemukan oleh laba-laba tersebut.

    Ketika ada pengguna yang mencari sebuah konten di search engine dengan keyword tertentu, search engine akan mencarinya di indeks dan menentukan konten mana yang paling sesuai untuk pengguna tersebut.

    Proses web crawling tidak dapat dilakukan secara manual. Ada beragam pilihan tools yang harus digunakan.

    Tools untuk web crawling tersebut adalah web crawler yang sering juga disebut sebagai web robot atau web spider.

    Baca Juga: Tuntas Memahami Algoritma Google Search, Kunci Mahir di Bidang SEO

    Cara Kerja Web Crawler

    web crawling adalah

    © Freepik.com

    Sebuah website tidak dapat ditemukan begitu saja oleh search engine.

    Search engine harus melakukan crawling dan indexing sebelum akhirnya menampilkan konten website pada SERP mereka.

    Proses ini dilakukan dengan bantuan tools yang disebut web crawler, web robot, atau web spider.

    Pada dasarnya, web crawler melakukan tugas sesuai namanya, yaitu crawling. Web crawler akan menemukan konten di berbagai website untuk diindeks dalam search engine.

    Lalu, bagaimana proses kerja sebuah web crawler?

    Pertama, web crawler akan mengunjungi sebuah situs dan berbagai link yang terdapat dalam laman tersebut. Namun jika situsmu terbilang baru dan belum ada link lain di dalamnya, kamu bisa meminta search engine untuk mendatangi situsmu, seperti dikutip dari WebFX.

    Caranya mudah. Kamu hanya perlu memasukkan URL situsmu di Google Search Console.

    Kemudian, tugas tools web crawling berikutnya adalah mencatat setiap link yang mereka temukan ke indeks mereka.

    Namun, perlu kamu catat bahwa web crawler hanya akan mengumpulkan informasi dari laman yang bersifat publik, ya. Web crawler tidak ikut mencatat laman private yang tidak dapat diakses.

    Setelah itu, web crawler akan mengumpulkan berbagai informasi, seperti tulisan dan meta tag.

    Informasi tersebut akan tersimpan dalam indeks search engine sehingga dapat muncul ketika pengguna mencari konten dengan keyword yang serupa.

    Baca Juga: Perbedaan SEO dan SEM: Apa Saja Poin-poinnya?

    Contoh Web Crawler

    google search engine marketing seo sem

    © Unsplash.com

    Ada beragam pilihan web crawler yang bisa kamu gunakan. Beberapa di antaranya gratis, tetapi ada juga yang berbayar.

    Beberapa contoh tools populer untuk web crawling adalah sebagai berikut.

    1. Googlebot

    Googlebot adalah web crawler yang paling banyak digunakan saat ini. Seperti namanya, web crawler ini adalah milik Google.

    Googlebot mengumpulkan berbagai dokumen yang ada di sebuah website untuk membuat indeks yang dapat dicari oleh search engine Google.

    Web crawler yang satu ini merujuk pada dua jenis web crawler, yaitu desktop crawler dan mobile crawler.

    2. HTTrack

    HTTrack adalah web crawler yang bersifat open source. Kamu bisa men-download situs world wide web (www) dari internet ke komputermu sehingga kamu bisa melihatnya secara offline.

    Jika sudah men-download konten situs tersebut, kamu bisa membukanya melalui browser-mu tanpa koneksi internet.

    3. Cyotek Webcopy

    Serupa dengan HTTrack, Cyotek Webcopy dapat digunakan untuk men-download situs dari internet ke komputermu.

    Salah satu kelebihan web crawler ini adalah memungkinkan penggunanya memilih bagian yang ingin di-download. Jadi, kamu bisa memilih apakah ingin men-download semua bagian situs, foto tertentu, dan sebagainya.

    4. Webhose

    Contoh web crawler berikutnya adalah Webhose.

    Webhose adalah web crawler yang dapat mengubah konten website yang tidak terstruktur menjadi data feeds yang dapat dibaca oleh mesin.

    Data feeds yang dimaksud dapat mencakup banyak sumber data, seperti diskusi online, situs berita, dan lainnya.

    Perbedaan Web Crawling dan Web Scrapping

    web crawling adalah

    © Pexels.com

    Selain web crawling, mungkin kamu pun pernah mendengar kata web scrapping.

    Ya, keduanya memang terdengar sangat mirip. Meski begitu, terdapat beberapa perbedaan kunci di antara keduanya.

    Berikut adalah perbedaan antara web crawling dan web scrapping, dirangkum dari ParseHub, Zyte, dan BrightData.

    1. Definisi

    • Web crawling: Proses menggunakan web robot atau web spider untuk membaca dan menyimpan seluruh konten dalam sebuah website dengan tujuan pengarsipan atau indexing.
    • Web scraping: Proses mengekstraksi data dari sebuah website atau web page ke format file yang baru.

    2. Fokus dan cakupan

    • Web crawling: Cakupan besar karena lingkupnya adalah seluruh halaman dan website yang ada di internet.
    • Web scraping: Cakupan yang kecil karena hanya berfokus mencari kumpulan data spesifik dari sebuah website.

    3. Tujuan

    • Web crawling: Mencari atau menemukan URL atau link di internet.
    • Web scraping: Menghasilkan data dari target website untuk dianalisis lebih jauh lagi.

    4. Pengetahuan terhadap website

    • Web crawling: Tidak perlu tahu URL atau domain yang ingin di-crawl karena tujuannya memang untuk mencari, menemukan, dan mengindeks URL tersebut.
    • Web scraping: Setidaknya tahu di domain mana kamu akan mengambil data dari sebuah website.

    5. Output

    • Web crawling: daftar URL yang telah di-crawl.
    • Web scraping:data field seperti nama produk, harga produk, ukuran, dan lain sebagainya tergantung pemakaiannya.
    Baca Juga: SEO Tools yang Wajib Dikuasai agar Websitemu Optimal

    Demikian penjelasan Glints tentang apa itu web crawling dan web crawler.

    Kesimpulannya, web crawling adalah proses mencari tahu kumpulan halaman dari sebuah web untuk dilakukan pengindeksan.

    Web crawling sangat berguna bagi sebuah website agar mudah ditemukan oleh orang lain. Namun, web crawling bukan satu-satunya cara yang bisa dilakukan.

    Ada berbagai strategi lainnya yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan website-mu. Nah, di dalam Glints Blog kamu bisa menemukan berbagai informasi yang terkait.

    Ingin lebih mudah? Kamu bisa berlangganan newsletter blog Glints untuk mendapatkan informasi-informasi tersebut langsung ke kotak masuk email-mu, lho.

    Yuk, sign up dan berlangganan sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.8 / 5. Jumlah vote: 6

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait