Tips Produktif di Kantor Selama Bulan Ramadhan
Wah, tidak terasa sudah hampir 5 bulan berlalu di 2018 dan di bulan Mei ini bertepatan juga dengan awal bulan Ramadhan. Seperti yang kamu ketahui, di Indonesia suasana bulan Ramadhan begitu terasa karena hampir semua masyarakat merayakannya.
Bukan cuma budaya beli takjil di sore hari, buka puasa bersama/Iftar dengan kolega dan teman sekolah, jam operasional kantor yang lebih singkat juga jadi ciri khas saat bulan Ramadhan. Beberapa kantor swasta mempercepat jam pulang karyawannya satu jam, seperti yang diterapkan di tempat kerja saya. Bahkan bagi PNS di Jakarta yang menunaikan puasa, jam pulang jauh lebih awal yaitu di 14:00.
Di balik suasana festivity, efek yang sering dirasa saat Ramadhan adalah semangat kerja yang menurun. Banyak karyawan tidak fokus saat bekerja dengan alasan sedang puasa sehingga konsentrasi jadi menurun. Pasti kamu sering dengar candaan seperti, “Udah kepikiran buka puasa aja sih jadi nggak konsen” antar teman di kantor. Bulan Ramadhan yang harusnya penuh dengan semangat berkegiatan sambil beribadah malah jadi bulan tidak produktif. Untuk menyiasati kecenderungan tersebut, ada beberapa tips yang perlu kamu tahu nih.
Isi Artikel
1. Niat bekerja
Hal yang utama untuk membuat kamu tetap produktif meskipun sedang bulan Ramadhan adalah niat. Tidak perlu menjadikan bulan Ramadhan sebagai tameng, kalau memang sedang malas kerja ya pastinya akan sulit produktif saat berada di kantor. Salah satu hal yang bisa memacu semangat dan niat bekerja di bulan Ramadhan adalah sebagai bentuk ibadah yang sejati, bekerja dengan optimal pun salah satu ibadah bukan? Apalagi tahun ini bulan Ramadhan akan dilanjutkan dengan cuti hari raya yang cukup panjang dan tidak lama kemudian tutup semester 1 di tahun 2018.
Semakin kamu tidak produktif, maka semakin tidak tenang juga cuti panjang kamu di hari raya karena masih menumpuk dokumen yang harus diperiksa atau dibuat bentuk laporannya. Intinya, kalau niat sudah ada, tips lainnya akan semakin mudah dilaksanakan untuk menghadapi bulan Ramadhan kali ini.
2. Asupan gizi dan porsi makan
Saat bulan Ramadhan, jadwal makan kamu yang biasanya 2-3x sehari berkurang jadi hanya sekali makan besar di saat berbuka puasa. Belum lagi tidak ada jadwal ngopi atau jajan camilan di dekat kantor yang bisa dinikmati selama sebulan. Tubuh kamu butuh penyesuaian dan diperlakukan dengan baik juga agar tidak bertingkah yang menyusahkan dirimu sendiri, misalnya jadi dehidrasi atau tiba-tiba pingsan karena terlalu lemas di tengah hari. Asupan gizi yang kamu pilih harus diperhatikan supaya makanan saat sahur dan berbuka agar tidak mengganggu kemampuan tubuh untuk berkegiatan di kantor atau tempat kerja.
Beberapa jenis makanan sangat dianjurkan untuk masuk dalam daftar menu kamu selama bulan Ramadhan. Di antaranya adalah biji-bijian, jenis makanan ini akan bikin kamu kenyang lebih lama karena protein yang dikandungnya. Sayur dan buah-buahan juga jadi menu wajib saat sahur di bulan Ramadhan, kadar air dan serat yang tinggi dari sayur dan buah bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang otomatis berkurang selama bulan Ramadhan. Konsumsi makanan yang sehat dengan porsi yang tepat akan membantu kamu tetap bertenaga di kantor sampai waktunya berbuka tiba.
3. Kurangi konsumsi kafein
Di hari kerja biasanya kopi dan teh jadi teman akrab yang paling tidak sekali dalam sehari akan kamu temui. Ada juga yang menjadikan minum kopi sebagai gaya hidup di kantor yang sugestinya bisa meningkatkan produktivitas kerja alias mood booster. Namun selama bulan Ramadhan, kamu tidak dianjurkan untuk mengonsumsi terlalu banyak kafein yang biasanya terkandung dalam kopi dan teh. Pasalnya, bukan mengurangi kantuk dan meningkatkan konsentrasi, justru meminum teh atau kopi saat sahur ataupun berbuka bisa menyebabkan tubuh dehidrasi karena sifatnya yang diuretik. Setelah minum teh atau kopi kamu jadi lebih sering buang air kecil (BAK), bayangkan kalau terlalu sering BAK dan cairan tubuh terus berkurang, padahal cairan tubuh juga bantu meningkatkan konsentrasi. Jadi tidak salah kalau kopi dan teh harus tereliminasi sementara dari menu favorit sepanjang bulan Ramadhan ini. Semuanya demi pekerjaan yang menanti untuk diselesaikan, kok.
4. Jam istirahat cukup
Sarapan yang bergeser jadi (jauh) lebih pagi jadi tantangan berikutnya karena menyebabkan kamu harus terbangun di subuh dan sulit jika kembali tidur sedangkan selang 1-2 jam kemudian sudah harus bersiap kerja. Alhasil kamu mudah mengantuk di kantor dan jadi loyo saat bekerja. Kalau sudah begini jelas saja produktifitas menurun. Mengatur pola tidur selama bulan Ramadhan harus dilakukan, caranya dengan tidak begadang atau tidur terlalu larut malam.
Orang dewasa normalnya butuh tidur 7-8 jam untuk mendapatkan kondisi tubuh yang segar untuk menghadapi aktifitas di hari berikutnya. Setelah dikurangi persiapan sahur dan durasi makan, maka kamu bisa tentukan sebaiknya sudah tidur jam berapa malam harinya. Tips kedua, manfaatkan jam makan siang untuk beristirahat 20-30 menit setelah melakukan ibadah. Beruntungnya sih jadwal Piala Dunia 2018 baru dimulai di penghujung bulan Ramadhan, jadi kamu tidak punya banyak alasan untuk tidur larut yang membuat tidak produktif di kantor.
5. Tetap berolahraga
Supaya tetap produktif di kantor, kamu juga perlu berolahraga meskipun di bulan Ramadhan. Memang sih kebanyakan orang jadi berhenti dari rutinitas kebugaran di bulan Ramadhan karena merasa butuh tenaga ekstra dan berpotensi mengundang rasa haus. Olahraga tetap disarankan selama bulan Ramadhan dengan catatan kamu melakukannya di sore hari menjelang berbuka.
Jika kantor kamu memberi kesempatan untuk pulang lebih cepat selama Ramadhan, manfaatkan untuk berolahraga sebentar sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba. Jenis olahraga yang dipilih juga tidak perlu yang high-speed, cukup lari atau bersepeda. Jika kamu rutin melakukannya, bisa sekaligus membakar cadangan lemak di tubuh. Badan kamu akan lebih segar dan tidak lagi mudah lelah atau mengantuk saat bekerja selama bulan Ramadhan.
Faktanya, berpuasa seharusnya bisa meningkatkan konsentrasi kamu, loh. Saat berpuasa ada proses yang disebut autophagy, di mana sel-sel yang bertugas membersihkan molekul yang sudah rusak dan mengoptimalkan kembali fungsi kerja otak.
Selain itu, saat puasa akan ada proses neurogenesis yaitu proses pembentukan koneksi baru dalam otak yang bisa meningkatkan kemampuan kognitif. Jadi, selama bulan Ramadhan saat kamu harus berjauhan sejenak dengan berbagai makanan favorit justru otak akan lebih fokus.
Tidak perlu memikirkan nanti siang harus makan apa, beli kopi dari kedai mana untuk menemani kerja sore nanti, dan sebagainya. Konsentrasi kamu akan terfokus karena hanya hal-hal penting saja yang akan kamu pikirkan, demi menghemat tenaga.
Jadi, jangan jadikan bulan Ramadhan sebagai penghalang untuk tetap produktif ya! Sign up di Glints dan temukan berbagai lowongan kerja impianmu!