Tips Membuat Portofolio Reporter yang Dapat Memukau Perusahaan

Diperbarui 01 Apr 2024 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Portofolio seorang reporter ditujukan untuk menggambarkan kualitas mereka dalam mengolah dan menyajikan berita.

    Portofolio jurnalisme beragam bentuknya. Dari website pribadi hingga bukti fisik tulisan mereka.

    Di luar itu, masih banyak hal yang harus diperhatikan seorang reporter sebelum menyusun portfolio.

    Kali ini, Glints akan merangkum tips-tips terbaik agar portofolio reporter kamu terlihat menggugah di mata recruiter.

    Baca Juga: 5 Contoh Wawancara Kerja Reporter yang Wajib Diketahui

    Apa yang Harus Ada dalam Portofolio Reporter?

    portofolio reporter

    © Pexels.com

    Sebenarnya membuat portofolio untuk seorang jurnalis itu gampang-gampang susah.

    Detail yang harus mereka tempatkan dalam konten portofolio bisa dikatakan mirip dengan isi portofolio para content writer. 

    Bahkan sekarang ini terdapat banyak contoh dari internet yang bisa kamu comot.

    Namun, bagaimana sebenarnya kriteria portofolio bagi para calon reporter? Apakah isi portofolio hanya berupa tulisan? Perlukah kamu cantumkan biografi dan latar pendidikan?

    Melansir clippings.me dan ijnet.org erikut ini adalah hal yang wajib kamu masukkan dalam portofolio reporter: 

    1. Biografi singkat

    contoh portofolio reporter

    © makabahugues.com

    Seperti banyak tulisan pada umumnya, pembaca ingin tahu penulis di balik karya tersebut.

    Maka dari itu, jangan lupa untuk menyertakan nama, foto, informasi media sosial, dan sedikit penjelasan mengenai visi dan mimpi-mimpimu.

    Kamu dapat melihat contoh ini dalam biografi singkat yang ditulis Hugues Makaba Ntoto dalam pembukaan portofolionya.

    Menurut clippings, biografi memberikan kesan terhadap siapa diri kamu sebagai seorang jurnalis.

    2. Sampel karya

    Sampel dalam portofolio kamu tidak perlu terbatas pada publikasi di media-media besar.

    Sekarang  ini, dewan redaksi dan para editor sudah memahami bahwa publikasi yang lebih kecil, berita di media online, dan artikel blog pribadi memiliki peran penting dalam distribusi berita.

    Ingat juga bahwa portofolio jurnalisme kamu tidak harus dibatasi pada pekerjaan kamu di media cetak. 

    Perkembangan teknologi kini memungkinkan kamu untuk memuat sampel audio, cuplikan video, dan foto jurnalisme yang dapat mempertontonkan kelebihan kamu.

    Contohnya adalah portofolio milik James Don. Ia mampu menunjukkan kelebihan dia dalam bidang radio announcing dalam salah satu sampel karyanya.

    3. Kontak

    Agar perusahaan dan pembaca dapat mudah menghubungimu, jangan lupa sediakan kontak pribadi kamu.

    Umumnya, kamu bisa menempatkan alamat email dan URL Linkedin kamu pada portofolio reporter kamu.

    Baca Juga: Gunakan 5 Website Ini untuk Menyusun Portofolio yang Menarik

    Tips Menyusun Portofolio

    menyusun portofolio reporter

    © Freepik.com

    Setelah menentukan struktur dan konten, sekarang saatnya kamu membuat portofolio kamu terlihat menarik.

    Bagaimana caranya? Berikut adalah tips-tips yang bisa kamu ikuti:

    1. Sajikan secara online

    Faktanya, portofolio tercetak sudah ketinggalan zaman. Cara terbaik sekarang ini adalah untuk menciptakan portofolio online

    Contoh portofolio online adalah blog, situs pribadi, dan berbagai media sosial lainnya yang dapat kamu manfaatkan.

    Tujuannya adalah agar portofolio kamu mudah diakses oleh recruiter dan pembaca.

    Melansir ijnet.org, inti dari situs web pribadi jurnalis adalah memberikan cara termudah untuk masyarakat agar dapat melihat karya si jurnalis.

    Menurut situs tersebut, cukup berikan 3 hingga 5 karya terbaikmu dalam portofolio online

    Intinya adalah percaya dengan kemampuan menulismu, dan coba tampilkan karya dengan materi yang berbeda-beda.

    Baca Juga: Cara Membuat Blog Portofolio yang Menarik

    2. Manfaatkan situs pembuatan portofolio

    portofolio reporter

    © Freepik.com

    Dikarenakan reporter banyak bekerja dengan tulisan, mereka kerap melupakan aspek visual dalam portofolio mereka.

    Permainan warna dan struktur yang rapih dapat mengundang mata untuk lanjut membaca karya kamu.

    Fungsi nilai estetika pada portofolio adalah agar pembaca tidak mudah bosan.

    Maka bila kamu mengalami kesulitan ketika menyusun portofolio, gunakan jasa pembuatan portofolio di situs seperti Clippings, Canva, Juorno Portfolio, dan lain lain.

    3. Up to date

    Meskipun kamu memiliki segudang karya, sebaiknya lampirkan karya-karya terbaru kamu.

    Begitu juga kelak ketika kamu mulai menulis lagi, segera cantumkan karya kamu yang paling fresh.

    Fungsinya adalah agar pembaca sadar akan tingkat produktivitas kamu dan bahwa kamu adalah penulis yang selalu mengikuti tren,

    Namun, jangan lupa untuk selalu informasikan update portofolio pada media sosial yang kamu cantumkan dalam portofolio.

    4. Hindari kesalahan tata bahasa

    Tulisan terbaru dengan materi yang menarik tidak akan ada artinya bila tata bahasa dalam teks berantakan.

    Manusia tidak luput dari kesalahan, maka pastikan untuk selalu periksa kembali hasil karyamu.

    Cek berulang kembali masing-masing artikel sebelum ditayangkan secara online atau dikirimkan pada recruiter kamu masing-masing.

    Itu adalah tips dan konten yang harus dipersiapkan untuk portofolio reporter.

    Kamu bisa menemukan ragam tips lain soal penyusunan portofolio di Glints Blog. Cukup kunjungi kategori CV/Portofolio, berbagai info tepercaya seputar pembuatan portofolio bisa kamu temukan.

    Yuk, cek berbagai artikelnya sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait