7 Tips Membangun Hubungan dengan Prospek untuk Hasilkan Penjualan

Diperbarui 11 Jul 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Ada beberapa tips membangun hubungan dengan prospek yang mungkin selama ini sering kamu lewatkan.

    Betul, tahapan ini bisa dikatakan sebagai langkah terakhir sebelum berhasil menjual produk atau jasa. Namun, bukan berarti tahapan ini lebih mudah dibandingkan dengan yang sebelumnya.

    Faktanya, semakin dekat dengan proses kesepakatan, semakin sulit pula proses yang harus dilalui.

    Apa yang kamu ucapkan dan lakukan kepada prospek sangat menentukan apakah mereka akan menjadi konsumen atau pergi begitu saja.

    Itulah mengapa Glints sudah menyiapkan beberapa tips penting agar kamu setidaknya bisa menjaga komunikasi positif dengan prospek. Berikut tips lengkapnya sebagaimana dilansir dari Hubspot, Forbes, dan Snov.

    1. Tetapkan niat dan sesuaikan ekspektasi

    Tips paling pertama dalam membangun hubungan dengan prospek adalah meluruskan niat dan menyesuaikan ekspektasi.

    Ingat, kamu sedang ingin membangun hubungan yang positif, bukan menjual barang. Meski angka sales adalah tujuan akhirmu, di tahap ini, usahakan jangan terlalu to the point.

    Tujuan utama dari membangun hubungan adalah membangun kepercayaan dan menemukan pain point calon konsumenmu dengan lebih baik.

    Setelah itu, barulah kamu bisa memberi solusi yang paling tepat dan paling mereka butuhkan. Jadi, sebaiknya jangan juga langsung berekspektasi bahwa mereka akan langsung membeli.

    Baca Juga: 5 Tips Tulis Sales Pitch plus Contoh Bahasa Indonesia dan Inggris

    2. Dengarkan secara aktif

    Tips yang satu ini terdengar biasa, namun pada praktiknya cukup sulit untuk diterapkan.

    Apalagi, jika kamu sudah berkomunikasi dengan lebih dari satu prospek, klien, dan pihak-pihak lainnya. Wajar jika lebih mudah terdistraksi.

    Coba terapkan beberapa metode yang dapat meningkatkan fokusmu ketika berkomunikasi dengan mereka. Entah itu menulis catatan, menjaga kontak mata, bertanya, dan lain sebagainya.

    Calon konsumen hanya akan tertarik pada penawaranmu, ketika kamu juga peduli terhadap apa yang membuat mereka tertarik.

    3. Komunikasi secara natural

    Tips membangun hubungan dengan prospek selanjutnya adalah berkomunikasi secara natural, apalagi jika menggunakan channel komunikasi online untuk sales.

    Yang dimaksud natural di sini adalah tidak terdengar seperti robot atau hanya mengirimkan template pesan saja.

    Mungkin memanfaatkan template memang sangat membantumu dalam menghemat waktu dan energi.

    Akan tetapi, pesanmu jadi tidak terlalu terasa personal. Kamu juga mungkin beberapa kali pernah menerima pesan template dari agen marketing atau sales.

    Apa yang kamu rasakan? Bukannya penasaran, yang muncul justru perasaan kesal atau terganggu.

    Mulailah percakapan sebagaimana interaksi di dunia nyata. Perkenalkan diri, beri sedikit basa-basi, sesuaikan dengan gaya komunikasi mereka, dan lain sebagainya.

    Baca Juga: Hindari 8 Kesalahan Umum Email Sales Ini supaya Penjualan Berhasil

    4. Lakukan secara tulus

    Solusi dan respons yang kamu berikan sangat amat tergantung pada sikap dan niat saat menjalin hubungan dengan prospek.

    Cobalah untuk benar-benar tulus membantu mereka menemukan solusi terbaik.

    Prospek juga akan merasa bahwa kamu tidak terlalu terdengar seperti sales person, melainkan seorang teman atau rekan yang mau mendengarkan kesulitan mereka dan menyarankan solusi yang tepat.

    Di sisi lain, jika kamu hanya berperan sebagai sales person, prioritas yang tertanam di kepalamu adalah bagaimana caranya agar produk dengan harga mahal bisa terjual.

    Padahal, belum tentu produk tersebut cocok dengan kesulitan yang sedang prospek alami. Akibatnya, mereka mungkin tidak akan tertarik dengan penawaranmu atau bahkan merasa hanya dipandang sebagai sumber uang.

    5. Cari kesamaan dengan mereka

    Tips selanjutnya saat ingin membangun hubungan yang lebih dekat dengan prospek adalah mencari kesamaan dari segi apa pun.

    Kota kelahiran, domisili, pengalaman kerja sebelumnya, makanan favorit, musisi favorit, dan lain sebagainya. Ada banyak sekali kesamaan yang bisa ditemukan dan mampu membantu mempererat koneksi dengan calon konsumen.

    Kendati demikian, kamu perlu perhatikan juga karakteristik prospekmu.

    Beberapa orang sangat menyukai basa-basi, namun ada juga tipe konsumen yang ingin langsung mendiskusikan kebutuhan mereka.

    Diperlukan skill sales yang mumpuni untuk menyesuaikan dengan berbagai kepribadian yang ditemui.

    6. Buat mereka percaya diri

    Sebagai sales officer, kamu memang harus berusaha membangun kepercayaan diri bahwa produk atau jasa yang ditawarkan dapat menjawab kebutuhan konsumen.

    Namun, kamu juga harus bisa membangun kepercayaan diri konsumen bahwa mereka mampu membuat keputusan pembelian yang tepat.

    Sering kali, mereka merasa ragu apakah produk yang dipilih benar-benar tepat bagi mereka atau tidak.

    Di sinilah peranmu dapat ikut andil dengan berusaha meyakinkan mereka bahwa membeli produk di perusahaanmu merupakan pertimbangan yang paling masuk akal.

    7. Jangan terburu-buru

    Tidak ada yang merasa senang ketika dipaksa atau dibuat tergesa-gesa untuk membeli sesuatu.

    Jadi, tips membangun hubungan dengan prospek selanjutnya adalah ikuti saja flow mereka. Jangan sampai prospek hilang hanya karena kamu tidak sabar closing deal dengan mereka.

    Nah, namun kamu juga harus cermat menilai apakah prospek yang satu ini layak untuk diperjuangkan atau tidak.

    Apabila ternyata mereka:

    • tidak memiliki budget yang sesuai
    • tidak punya waktu
    • sudah mencoba produk dari kompetitor

    Sebaiknya alokasikan waktu dan energi yang lebih besar kepada prospek yang lain.

    Kamu tetap bisa melakukan follow up sebaik mungkin, tetapi jangan sampai perusahaan malah kehilangan prospek yang lebih menjanjikan.

    Baca Juga: 6 Tips Menulis Sales Cold Email untuk Gaet Prospek & Contohnya

    Demikian beberapa tips membangun hubungan dengan prospek yang dapat diterapkan.

    Proses sales memang tidak sesederhana mengubah leads menjadi prospek, lalu prospek menjadi konsumen. Semuanya memerlukan ketekunan, skill, dan pengetahuan yang baik.

    Nah, bagi kamu yang ingin mendapatkan wawasan lebih banyak mengenai bidang sales, ayo baca lebih banyak artikel di Glints Blog!

    Ada kategori khusus yang membahas serba-serbi bidang profesi sales. Jadi, kamu bisa temukan topik pembahasan terkait strategi, istilah, atau konsep lain terkait sales yang bisa dipelajari.

    Tertarik? Klik link ini untuk baca kumpulan artikel terbarunya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait