8 Tips Rancang Desain Pamflet untuk Gaet Minat Pelanggan

Tayang 03 Sep 2021 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Ingin membuat pamflet yang bisa gaet minat pelanggan? Bila ya, kamu perlu memahami beberapa tips terkait desain pamflet.

    Bagi kamu yang belum tahu, pamflet masih digunakan perusahaan untuk tingkatkan angka penjualan produk.

    Walaupun kini banyak perusahaan yang sudah beralih ke digital marketing, media ini masih sering dimanfaatkan khususnya untuk keperluan pemasaran offline.

    Nah, meskipun terlihat sepele, merancang desain pamflet bukanlah perkara yang mudah.

    Apabila kamu melupakan elemen tertentu, pamflet yang dirancang bisa-bisa takkan dilirik oleh pelanggan.

    Oleh karena itu, agar upayamu bisa berhasil, berikut Glints paparkan delapan tips merancang desain pamflet yang baik. Simak lengkapnya di bawah ini.

    Baca Juga: Ingin Membuat Desain Vector yang Apik? Pelajari Dulu 5 Tips Berikut!

    1. Ketahui dulu tujuan pamflet

    tips desain pamflet

    © Freepik.com

    Tips desain pertama yang wajib kamu ketahui adalah untuk memahami tujuan dari pamflet.

    Hal ini cukup penting. Sebab, dengan mengetahui tujuannya, kamu bisa merancang desain pamflet yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

    Nah, kira-kira, bagaimana caranya agar kamu mengetahui tujuan pembentukan pamflet tersebut?

    Kamu bisa tanyakan kepada klien atau tim marketing terkait objektif yang harus didapatkan oleh penyebaran pamflet.

    Selain itu, jangan lupa untuk pelajari juga target audiens yang akan menerima rancangan pamfletmu.

    2. Batasi penggunaan font 

    tips desain pamflet

    © Freepik.com

    Tips desain pamflet berikutnya yang kerap dilupakan para desainer adalah untuk membatasi penggunaan font.

    Melansir laman Creative Bloq, kamu tidak memerlukan banyak font saat sedang mendesain pamflet.

    Pasalnya, penggunaan font yang berlebihan hanya akan membuat pelangganmu terganggu.

    Yang perlu kamu pikirkan hanyalah font untuk heading, subheading, dan body copy di dalam pamflet.

    Ketiga hal tersebut harus diutamakan karena berperan sebagai bentuk identitas brand dalam pamflet serta deskripsi produk.

    3. Bentuk sketsa

    tips desain pamflet

    © Pexels.com

    Menurut beberapa orang, merancang pamflet dan poster merupakan suatu hal yang serupa.

    Nyatanya tidak demikian. Tidak seperti poster atau leaflet, pamflet membutuhkan sedikit lebih banyak perencanaan. 

    Hal ini disebabkan oleh margin dan lipatannya yang membuat media tersebut sedikit rumit untuk dirancang.

    Nah, sebagai tips, saat kamu hendak merancang desain pamflet, bentuk terlebih dahulu sketsa kasarnya.

    Dengan itu, kamu bisa mengantisipasi berbagai kesulitan yang akan ditemukan saat memulai proses desain.

    Untuk melakukannya, kamu bisa mulai dengan kertas dan lem, lalu lihat seperti apa jenis lipatan yang baik untuk pamfletmu.

    4. Rancang desain sesuai urutan

    © Freepik.com

    Melansir laman Cut Paste and Print, saat merancang pamflet, kamu sedang memuat kisah untuk sebuah buku kecil. 

    Maka dari itu, agar narasi dalam pamflet bisa disimak pelanggan dengan baik, jangan lupakan urutan saat sedang mendesain.

    Coba pikirkan kembali elemen-elemen yang perlu dilihat oleh pelanggan.

    Apa yang akan mereka lihat pertama kali? Seperti apa jenis informasi yang mereka perlukan supaya bisa membeli produk?

    Agar tidak repot, gunakan urutan umum yang biasa digunakan dalam pamflet, yakni heading, body copy, dan terakhir kontak perusahaan.

    Baca Juga: Perbedaan Pamflet, Leaflet, dan Brosur yang Wajib Marketer Tahu

    5. Pastikan jenis kertas untuk pamflet

    tips desain pamflet

    © Unsplash.com

    Tips desain pamflet selanjutnya adalah untuk memastikan jenis kertas yang akan digunakan.

    Mengapa hal ini penting? Sebab, biasanya, template desain pamflet berbeda-beda sesuai jenis kertas yang digunakan.

    Bukan hanya jenis, ukurannya pun juga dapat memengaruhi tampilan akhir desain pamflet.

    Maka dari itu, sebelum mulai mendesain, tanyakan dulu pada klien jenis kertas yang mereka ingin gunakan.

    6. Gunakan foto beresolusi tinggi

    © Freepik.com

    Kebanyakan desainer masih menggunakan stock foto dengan kualitas rendah.

    Padahal, hal tersebut secara tidak langsung akan memengaruhi pengalaman pelanggan saat melihat pamflet.

    Bahkan, foto dengan resolusi rendah tersebut bisa membuat mereka enggan untuk membeli produk perusahaan.

    Maka dari itu, menurut Print Runner, menggunakan foto beresolusi tinggi adalah tips desain pamflet yang sangat penting.

    Hindari penggunaan stock foto yang sudah pernah digunakan desainer lain.

    Sebagai gantinya, kamu bisa ajukan foto produk kepada para product photographer atau minta langsung kepada divisi pemasaran.

    7. Sediakan ruang untuk CTA

    © Freepik.com

    Berikutnya, tips desain pamflet yang perlu kamu ikuti adalah untuk menyediakan ruang khusus CTA.

    Bagi kamu yang belum tahu, CTA atau call to action dapat ditempatkan dalam desain pamflet.

    Namun, perlu kamu ingat bahwa ia tidak bisa ditempatkan dalam body copy. 

    Ia membutuhkan ruang sendiri agar pelanggan bisa melihatnya dengan jelas.

    Sebagai saran, kamu bisa sediakan tempat untuk CTA di penghujung pamflet sebelum deskripsi kontak perusahaan.

    Supaya ia mudah dilihat pelanggan, cetak tulisan CTA dengan font yang tebal dan white space yang luas.

    8. Ulas copy dalam pamflet

    © Freepik.com

    Banyak orang berpikir bahwa tulisan dan copy bukanlah prioritas dalam pamflet.

    Nyatanya tidak demikian. Kualitas deskripsi produk yang disajikan kepada pembaca berperan penting dalam keputusan pembelian mereka.

    Maka dari itu, tips desain pamflet terakhir adalah untuk selalu ulas kembali seluruh copy yang terdapat di dalamnya.

    Apabila terdapat kesalahan, kamu bisa sampaikan secara langsung kepada pihak copywriter untuk keperluan revisi.

    Baca Juga: Tak Lekang oleh Waktu, Brosur Masih Jitu untuk Keperluan Pemasaran, lho!

    Itulah delapan tips desain pamflet yang sudah Glints rangkum khusus untuk kamu.

    Supaya keperluan desainmu bisa berjalan lancar, jangan lupa untuk catat tips-tips Glints di atas, ya.

    Nah, selain pemaparan di atas, kamu bisa dapatkan informasi serupa dengan sign up di Glints.

    Nanti, kamu berkesempatan untuk langganan newsletter Glints Blog dan dapatkan berbagai artikel seputar dunia kerja langsung di inbox email.

    Tak hanya itu, kamu juga bisa ikuti berbagai kelas menarik mengenai tips desain dan strategi periklanan di Glints ExpertClass.

    Tunggu apa lagi? Yuk, daftarkan akun profesionalmu di Glints sekarang. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 1.7 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait