5 Tips Copywriting dengan Teknik Persuasi dan Contohnya

Diperbarui 31 Mei 2021 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu melihat iklan yang begitu meyakinkan dan membuatmu tertarik membeli produknya? Itu merupakan salah satu hasil dari copywriting dengan teknik persuasi.

    Tulisan atau copy yang persuasif dianggap penting, karena dapat meningkatkan penjualan pada sebuah produk atau layanan.

    Seperti apa penggunaan teknik persuasi ini dalam copywriting? Berikut Glints berikan rangkumannya.

    Apa Itu Copy yang Persuasif?

    © Freepik.com

    Copy adalah konten yang ditulis dengan tujuan untuk menjual atau mempromosikan produk atau layanan.

    Copy yang persuasif memiliki tujuan untuk menarik konsumen melakukan konversi (beli atau menggunakan jasa).

    Jika copy tersebut menarik, pembaca akan tertarik untuk mengambil tindakan tertentu. Mulai dari mengklik, men-download, membeli, atau membagikan konten.

    Agar persuasif, menurut Express Writers copy yang ditulis haruslah memenuhi persyaratan berikut.

    • Ditulis dengan baik, copy yang persuasif bersifat profesional, bebas kesalahan, dan jelas.
    • Ringkas, tidak terlalu panjang dan langsung ke sasaran.
    • Cerdas, berpikiran maju, dan menyeluruh.
    • Relevan, harus menarik bagi audiens yang menjadi target konsumen.

    Tips Copywriting dengan Teknik Persuasi

    © Freepik.com

    Jika kamu ingin menulis sebuah copy yang persuasif, kamu bisa mengikuti tips berikut.

    1. Fokus pada manfaat yang ingin ditawarkan

    Jika kamu ingin membujuk konsumen, kamu harus memberi tahu apa yang bisa mereka dapatkan. Apa produkmu? Apa fungsinya? Untuk siapa produkmu ditujukan?

    Menurut Copy Blogger, kamu harus berfokus pada hal tersebut jika menggunakan teknik persuasi dalam copywriting.

    Berikan gambaran umum dan sederhana, sekilas pandang tentang apa yang ditawarkan produkmu.

    Membuat copy yang persuasif berarti berfokus pada manfaat dibandingkan fitur. Saat kamu dapat menjual gaya hidup kepada konsumen, kamu telah melakukan hal yang tepat.

    2. Buatlah copy yang spesifik

    Copy yang persuasif tidak menggunakan generalisasi. Ini karena kebanyakan audiens tidak bisa terhubung dengan generalisasi.

    Alih-alih mendengar bahwa “banyak” orang berlangganan blog, audiens lebih ingin mendengar bahwa jutaan orang telah mendaftar.

    Tulislah copy sespesifik mungkin dalam berbagai aspek.

    Hindari menggunakan kata yang berpotensi menimbulkan kesan ambigu. Kamu juga bisa menggunakan data statistik sebagai penunjang.

    3. Pikat emosi audiens

    Copy yang persuasif adalah copy yang emosional.

    Saat audiens terhubung secara emosional dengan sebuah konten, mereka cenderung akan mengingatnya, bahkan setelah konten tersebut menghilang dari layar mereka.

    Bersumber dari Sleeknote, konten yang menarik bagi emosi penonton adalah hal yang sangat kuat.

    Selain membuat koneksi yang bertahan lebih lama dari iklan itu sendiri, menarik emosi manusia juga membuat kontenmu jauh lebih persuasif.

    Baca Juga: Tips Mudah Ciptakan Copywriting yang Menarik dan Efektif

    4. Gunakan word of mouth

    Umumnya, konsumen cenderung menggunakan produk yang direkomendasikan oleh orang yang mereka kenal.

    Strategi word of mouth ini juga bisa kamu andalkan ketika melakukan copywriting dengan teknik persuasi.

    Strategi ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen pada brand dan produkmu.

    Ketika mereka melihat bahwa ada banyak orang yang memberikan ulasan positif, mereka kemungkinan besar akan mempercayainya.

    Selain itu, strategi ini dapat membantumu menampilkan diri sebagai brand yang kompeten, profesional, berpengalaman, yang akan meningkatkan faktor persuasif.

    5. Pastikan kamu juga merasakan efek persuasif dari copy yang dibuat

    Kalau kamu ingin teknik persuasi dalam copywriting, kamu juga harus merasakan efek dari persuasi tersebut.

    Jika kamu tidak bisa merasakannya, kemungkinan besar audiensmu juga tidak merasakannya.

    Kecuali jika kamu merasakan tingkat kegembiraan dan keyakinan yang autentik tentang suatu topik, topik tersebut tidak akan menarik bagi audiensmu.

    Kamu bisa mempertimbangkan apa fitur dari produkmu yang dapat mempengaruhi konsumenmu. Fitur apa saja yang membedakannya dari kompetitor.

    Dengan mempertimbangkan hal-hal seperti ini, kamu bisa menulis copy dengan hasrat otentik yang dibutuhkan. Hal-hal tersebut akan membantumu menulis copy yang persuasif bagi konsumen.

    Contoh Copywriting dengan Teknik Persuasi

    Ada banyak hasil copywriting dengan teknik persuasi yang bisa menjadi inspirasimu. Berikut di antaranya.

    1. Basecamp

    © Basecamp via Activecampaign.com

    Dari hasil copywriting untuk campaign ini, terlihat mereka ingin “merangkul” audiens yang pikiran dan kehidupannya sedang kalut.

    Mereka menunjukan kondisi sebelum mengikuti Basecamp (Before Basecamp) dan setelah mengikut Basecamp (After Basecamp), audiens akan merasa terpanggil untuk cari tahu lebih jauh dan mengikuti programnya.

    Inilah bagian dari teknik persuasi yang fokus pada manfaat yang ditawarkan dan mengikat emosi sang audiens agar menggunakan jasanya.

    2. Barkbox

    © Barkbox via Sleeknote.com

    Ini adalah contoh teknik persuasi yang menggabungkan detail produk dan penawarannya. Barkbox menggunakan teknik ini utuk memikat para pemilik anjing.

    Mereka ingin audiens merasa bahwa produk mereka, mainan dan makanan anjing, itu cocok untuk semua anjing, termasuk ras pug. 

    Pug terkenal sebagai jenis anjing yang berukuran kecil, dibanding ras lainnya. Jadi dengan copy tersebut, brand ingin para pemilik pug tidak bingung lagi mesti mencari mainan yang cocok untuk anjingnya.

    Baca Juga: Gali Ilmu dengan 5 Buku Copywriting Hasil Kurasi Glints!

    Nah, itu dia hal-hal yang perlu kamu ketahui jika ingin melakukan teknik copywriting menggunakan persuasi.

    Selain persuasi, masih ada banyak teknik lainnya yang bisa kamu gunakan untuk menulis copy yang menarik audiens. Kamu bisa mempelajarinya dengan mengikuti Glints ExpertClass.

    Glints ExpertClass adalah webinar yang menghadirkan para profesional di bidang keahliannya. Kamu bisa belajar dan bertanya langsung kepada mereka sesuai dengan topik yang dibawakan.

    Tertarik mengikutinya? Yuk, cari kelas Glints ExpertClass, dengan klik di sini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.8 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait