Tabungan Berjangka: Arti, Beda dengan Deposito, dan Plus-minusnya

Diperbarui 12 Mei 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Kesulitan menabung? Tabungan berjangka adalah hal yang bisa kamu jadikan cara alternatif supaya lebih disiplin saat menabung. 

    Ada berbagai macam jenis tabungan yang ditawarkan oleh bank dan salah satunya adalah tabungan berjangka.

    Jenis tabungan yang satu ini cukup populer baik di kalangan anak muda atau orang dewasa. Pasalnya, jenis tabungan ini bisa membantu kita menabung dengan lebih mudah. 

    Nah, jika kamu memiliki keinginan untuk menabung tapi masih sulit untuk melakukannya dengan disiplin, tabungan berjangka bisa jadi solusinya. 

    Sebelum mulai mencobanya, lihat dahulu penjelasan mengenai jenis tabungan yang satu ini berikut ini.

    Apa Itu Tabungan Berjangka?

    Selain tabungan reguler, tabungan berjangka juga menjadi salah satu produk unggulan dari beberapa bank.

    Tabungan berjangka sendiri adalah simpanan di mana nasabah harus menentukan jangka waktu yang diinginkan untuk menabung di bank, menurut Viva News.

    Jadi, saat menggunakan jenis simpanan ini seorang nasabah boleh menentukan berapa lama ia akan menabung.

    Namun, perlu diingat bahwa hal yang satu ini cukup berbeda dengan tabungan reguler yang bisa diambil sewaktu-waktu.

    Sesuai dengan namanya, jenis tabungan ini baru bisa dicairkan dananya sesuai dengan tanggal yang sudah disepakati.

    Oleh karena itu, saat menggunakan tabungan berjangka, kamu tidak akan bisa dengan mudah mengambilnya.

    Pasalnya, saat dana diambil sebelum jatuh tempo, kamu bisa dikenai sejumlah denda yang harus dibayarkan ke pihak bank.

    Jangka waktu menabung dari tabungan ini juga cukup banyak pilihannya. 

    Ada beberapa bank yang menawarkan lama menabung minimal 12 bulan (1 tahun) dan maksimalnya 240 bulan (20 tahun).

    Jumlah setoran bulanan rupanya juga akan diputuskan oleh nasabah. Akan tetapi, umumnya bank memiliki jumlah minimum setoran bulanan, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp500 ribu per bulannya.

    Salah satu alasan mengapa tabungan ini cukup diminati tentu saja karena bunga yang diberikan lebih besar dari tabungan reguler. 

    Selain itu, fitur autodebet juga akan memudahkanmu untuk menabung.

    Jadi, bisa dikatakan bahwa menabung dengan tabungan berjangka sangatlah mudah karena setiap bulannya kamu tidak perlu melakukan setoran secara manual.

    Perbedaan Tabungan Berjangka dan Deposito

    Menurut The Balance, ada berbagai macam jenis simpanan yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan keuangan yang berbeda.

    Jika kamu berencana untuk menggunakan uang dalam jangka waktu yang pendek, sebaiknya memilih tabungan reguler. Pasalnya, kamu bisa mengambil dana sewaktu-waktu saat dibutuhkan.

    Sementara itu, tabungan berjangka sendiri lebih cocok digunakan buat kamu yang ingin menyiapkan sejumlah dana yang besar dalam jangka waktu yang lebih panjang.

    Selain tabungan jenis ini, ada produk lain dari bank yang bisa digunakan untuk simpanan jangka panjang yaitu deposito.

    Kedua hal ini memang cukup mirip karena sama-sama simpanan jangka panjang yang tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo.

    Namun, ada beberapa hal yang membedakan kedua produk tersebut, antara lain:

    Bunga

    Perbedaan pertama dari dua jenis produk bank tersebut adalah dari bunga yang diberikan. Bunga deposito diketahui lebih tinggi daripada bunga untuk tabungan berjangka.

    Memang tabungan jenis ini memiliki bunga yang lebih tinggi dari tabungan reguler. Namun, jika dibandingkan dengan deposito, bunga dari tabungan berjangka lebih kecil nominalnya.

    Umumnya bunga dari tabungan tersebut hanya 2,5% hingga 5% per tahunnya. Sementara itu, bunga dari deposito lebih tinggi yaitu sekitar 5,5% hingga 6,5% per tahunnya.

    Jangka waktu

    Selain dari suku bunga, perbedaan antara tabungan berjangka dan deposito juga bisa dilihat dari jangka waktu penyimpanannya.

    Saat menggunakan tabungan berjangka, nasabah bisa memilih sendiri jangka waktu untuk menabung. Hal itu juga diterapkan untuk nasabah yang menggunakan deposito.

    Namun, untuk jenis tabungan ini umumnya bank menawarkan minimal 12 bulan hingga 240 bulan untuk jangka waktu menabungnya.  

    Sementara itu, untuk deposito beberapa bank menyediakan jangka waktu mulai dari 1 bulan hingga 36 bulan.

    Minimal setoran

    Jumlah setoran awal yang harus dibayarkan oleh pengguna tabungan berjangka dan deposito juga memiliki perbedaan.

    Jika memilih deposito, kamu harus menyiapkan sejumlah dana yang lebih besar daripada saat membuat tabungan berjangka.

    Ada beberapa bank yang mengharuskan nasabah untuk membayar setoran awal deposito minimal Rp8 juta hingga Rp10 juta.

    Sementara itu, untuk tabungan jenis ini setoran awalnya lebih rendah yaitu mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu saja.

    Baca Juga: Ingin Mulai Menabung? Kenali Dulu 10 Istilah dalam Dunia Perbankan Berikut Ini!

    Kelebihan dan Kekurangan Tabungan Berjangka

    apa itu tabungan berjangka

    © Freepik.com

    Sebelum mulai memutuskan untuk menggunakan jenis tabungan yang satu ini, coba ketahui dulu apa saja kelebihan dan kekurangannya berikut ini:

    Kelebihan

    1. Memiliki fitur autodebet

    Fitur autodebet menjadi salah satu kelebihan dari jenis tabungan yang satu ini.

    Pasalnya, fitur ini akan memudahkanmu untuk menabung karena tidak perlu melakukan setoran secara manual.

    Setiap bulannya uang dari rekening sumber dana akan terpotong secara otomatis untuk ditabung di rekening tabungan berjangka.

    Benar-benar praktis dan bisa membuatmu lebih disiplin untuk menabung, kan?

    2. Setoran awal yang cukup terjangkau

    Seperti yang dijelaskan di atas, setoran awal dari tabungan berjangka lebih kecil daripada deposito.

    Saat ingin menggunakan deposito, tentu kamu harus menyiapkan uang dalam jumlah yang cukup besar terlebih dahulu.

    Namun, dengan jenis simpanan ini, kamu tidak perlu khawatir dengan persoalan setoran awal karena jumlah minimalnya cukup terjangkau.

    3. Tersedia asuransi jiwa

    Kelebihan yang selanjutnya adalah tersedianya fasilitas asuransi jiwa bagi nasabahnya.

    Ada beberapa bank yang memberikan fasilitas ini dengan mencakup perlindungan nasabah dari kecelakaan atau meninggal dunia.

    Jadi, saat nasabah meninggal dunia, pewaris akan mendapatkan sejumlah dana seperti yang telah disepakati sebelumnya.

    4. Lebih aman

    Asuransi jiwa memang bisa membuat produk tabungan berjangka menjadi pilihan yang aman.

    Namun, selain asuransi tersebut, beberapa bank yang mengajukan produk ini juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Dengan begitu, nasabah bisa mengurangi risiko finansial dan mengamankan jumlah tabungannya dari hal-hal yang tidak diinginkan.

    5. Bunga lebih tinggi

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, bunga pada tabungan berjangka lebih tinggi dari produk tabungan lain dan juga tabungan biasa.

    Jadi, kamu bisa mendapatkan return atau tambahan dana pada saat tabunganmu cair nantinya.

    Namun, memang bunganya tidak setinggi tabungan deposito yang memang tujuannya adalah untuk investasi jangka panjang.

    Kekurangan

    1. Dipaksa menabung

    Memiliki fitur autodebet memang akan memudahkan kita untuk menabung. Namun, terkadang hal yang satu ini juga menjadi beban tersendiri.

    Kita akan dipaksa menabung sesuai jumlah yang sudah ditetapkan setiap bulannya. Selain itu, uangnya juga tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo.

    Supaya terhindar dari rasa dipaksa menabung, sebaiknya pastikan bahwa kamu masih memiliki sejumlah dana yang cukup untuk ditabungkan.

    Selain itu, jangan sampai kamu menabung sejumlah uang yang terlalu banyak agar tidak merasa terbebani setiap bulannya.

    2. Bukan produk investasi

    Seperti yang dijelaskan oleh CNN Indonesia, tabungan berjangka bukan termasuk produk investasi.

    Jenis tabungan ini memang cukup mirip dengan deposito, tetapi kamu harus paham bahwa tabungan berjangka bukanlah produk investasi.

    Tabungan jenis ini memang lebih cocok digunakan untuk menabung dan bukan sebagai investasi. Pasalnya, bunga dari tabungan ini lebih rendah dari jenis investasi lainnya.

    Jadi, jika ingin mencoba berinvestasi sebaiknya kamu tidak menggunakan tabungan tersebut. Lebih baik memilih deposito atau reksa dana yang lebih cocok dijadikan sebagai investasi untuk pemula.

    3. Terdapat denda

    Jika ada nasabah yang ingin menarik sebagian atau seluruh dana yang ditabung sebelum waktu jatuh tempo, biasanya akan ada denda atau penalti yang diberikan.

    Besaran untuk denda atau penalti ini berbeda-beda di setiap bank. Jadi, jangan pikirkan baik-baik dulu sebelum kamu menarik kembali uangmu dalam tabungan berjangka.

    Baca Juga: Ingin Investasi? Pelajari 13 Istilah Berikut Beserta Pengertiannya!

    Demikianlah penjelasan mengenai tabungan berjangka mulai dari pengertian hingga kelebihan dan kekurangannya.

    Intinya, tabungan berjangka adalah jenis tabungan atau simpanan di mana nasabah bisa menentukan sendiri waktu menabungnya.

    Tabungan ini lebih cocok untuk orang yang ingin mengumpulkan dana besar dalam waktu yang ingin ditentukan.

    Apakah kamu sendiri tertarik untuk membuat tabungan berjangka? Sebelum memilih, coba pikirkan dengan matang dulu, ya!

    Nah, selain informasi di atas, kamu juga bisa mendapatkan informasi seputar cara mengelola keuangan pribadi dari Glints.

    Ada beragam artikel mulai dari laporan gaji, tips dan cara investasi, hingga tips budgeting, lho.

    Yuk, langsung saja klik di sini untuk dapatkan semua informasinya secara gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait