Strategi Retorika: Arti, Tipe, dan Jenis yang Sering Digunakan

Tayang 19 Mei 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah merasa terharu, terinspirasi, dan melakukan aksi tertentu setelah membaca sebuah tulisan? Jika iya, itu adalah salah satu fungsi dari penggunaan strategi retorika dalam tulisan.

    Strategi retorika dipraktikkan untuk membuat suatu tulisan jadi lebih persuasif dan menonjol untuk pembaca.

    Dalam dunia kerja, strategi ini juga digunakan untuk membentuk komunikasi efektif, baik dengan rekan kerja maupun atasan.

    Nah, yuk, kenali lebih jauh soal strategi retorika dan penerapannya di bawah ini!

    Arti Strategi Retorika

    Dikutip Indeed, strategi retorika atau rhetorical strategies adalah bentuk komunikasi persuasif yang bertujuan untuk menyampaikan maksud dan mendapatkan respons spesifik dari pendengar atau pembaca.

    Biasanya strategi retorika ini digunakan dalam tulisan maupun teks pidato. Namun, secara tidak sadar kamu mungkin menggunakannya dalam keseharian.

    Mengutip dari Glassdoor, tujuan utama dari strategi retorika ini adalah menggunakan kalimat untuk mendapatkan respons yang diinginkan.

    Misalnya, dalam dunia kerja strategi retorika digunakan untuk mendapatkan kepercayaan dan perhatian dari audiens presentasi.

    Penggunaan strategi retorika pada presentasi, interview, bahkan percakapan di tempat kerja dapat membangun hubungan yang lebih baik dan memotivasi orang di sekitarmu.

    Baca Juga: Pelajari 4 Gaya Komunikasi Rekan Kerjamu dan Cara Menghadapinya

    Tipe dan Cara Kerja Strategi Retorika

    Menurut Blinkist Magazine, ada tiga tipe utama strategi retorika yang biasanya digunakan untuk membujuk atau memengaruhi pembaca dan pendengar.

    1. Logos: ajakan secara intelektual.
    2. Pathos: ajakan melalui emosi/perasaan.
    3. Ethos: membangun kepercayaan dan otoritas.

    Keuntungan strategi retorika yang telah disebutkan sebelumnya adalah membangun koneksi dengan audiens, sehingga lebih mudah mengajak dan membujuk mereka untuk mempercayai sudut pandangmu.

    Kamu bisa melakukan strategi retorika ini dengan penekanan, perbandingan, atau pengulangan.

    Misalnya, saat mengikuti proses rekrutmen, kamu dapat tes untuk membuat strategi marketing untuk sebuah brand.

    Kamu bisa menggunakan strategi retorika dalam membuat presentasi agar mereka yakin dan percaya bahwa strategi tersebut akan berhasil.

    Baca Juga: 9 Aktivitas Menulis untuk Melatih Komunikasi dan Kreativitas

    Strategi Retorika yang Sering Digunakan

    1. Aliterasi

    Aliterasi adalah strategi retorika yang menggunakan pengulangan konsonan kata yang sama untuk menarik perhatian.

    Sering kali dalam tulisan atau pidato juga digunakan majas aliterasi.

    Contohnya: “Setelah melintasi laut melewati lembah, akhirnya saya berkesempatan hadir dalam acara ini”

    “Melintasi laut” dan “melewati lembah” adalah kalimat aliterasi dalam kalimat di atas.

    2. Amplifikasi

    Amplifikasi digunakan untuk menekankan kepentingan melalui sebuah kata atau kalimat.

    Penulisan amplifikasi biasanya langsung ke inti poin yang menekankan suatu maksud.

    Contohnya: “Saya rajin, dapat bekerja dengan baik, dan memiliki ide cemerlang.”

    Makna yang ditekankan dalam kalimat tersebut adalah kamu adalah seseorang yang dapat dipercaya dan bekerja secara maksimal.

    3. Anacoenosis 

    Anacoenosis adalah pertanyaan retoris yang ditanyakan kepada banyak orang.

    Saat seseorang mengajukan pertanyaan retorik maka ada dua kemungkinan, pertanyaan tersebut tidak ada jawabannya atau jawabannya sudah jelas.

    Contohnya: “Apakah kita memerlukan meeting untuk pembahasan seperti ini?”

    4. Antanagoge

    Antanagoge menggunakan pernyataan negatif dan positif dalam satu kalimat.

    Biasanya strategi retorika ini digunakan untuk menyajikan masalah sekaligus solusinya.

    Ketika digunakan dengan tepat, strategi retorika jenis inii membentuk pendekatan komunikasi yang persuasif, baik dalam tulisan maupun percakapan.

    Contoh kalimat antanagoge yang cukup sering digunakan dan terkenal adalah “When life gives you lemons, make lemonade.”

    Makna dari kutipan di atas adalah:

    • Hal negatif yaitu “when gives you lemon”, yang bermakna saat kamu mendapatkan kesulitan dalam hidup.
    • Maka, solusi atau hal positifnya “make lemonade” diartikan sebagai hadapi dengan cerdik dan bijak.

    5. Chiasmus

    Strategi retorika ini bertujuan untuk membangkitkan sisi emosional atau perasaan audiens dan pembaca dengan mengganti urutan ide.

    Contohnya: “Kita diminta untuk mengubah kebiasaan buruk, tapi pada akhirnya kebiasaan buruk yang mengubah kita.”

    Apa yang ingin disampaikan dari kalimat di atas akan lebih membangkitkan sisi emosional karena dapatkan diartikan seseorang dapat berubah dengan cara apa pun.

    Contoh kalimat chiasmus lainnya yang terkenal yaitu kutipan dari pidato pelantikan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy yaitu: “Jangan tanyakan apa yang bisa negara lakukan untuk kamu, tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk negara.” 

    Baca Juga: 5 Tips Lancar Public Speaking untuk Para Pemula

    Itu dia penjelasan dan contoh dari strategi retorika yang bisa kamu pelajari.

    Kamu bisa menggunakan kemampuan ini saat presentasi, menyampaikan ide, pidato, bahkan interview. 

    Bukan hanya strategi retorika, banyak kemampuan lain yang harus kamu kuasai saat terjun ke dunia kerja.

    Apa saja? Yuk, simak ragam artikel lainnya seputar skills profesional dan cara menguasainya dengan klik di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait