Tak Sekadar Olah Limbah, Ini 6 Startup Indonesia di Bidang Pengelolaan Sampah

Diperbarui 08 Des 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Kata siapa jasa startup pengelola sampah terbatas pada mengumpulkan limbah sisa saja?

    Di Tanah Air, ada banyak perusahaan rintisan manajemen sampah dengan jasa yang bermacam-macam.

    Karena jasanya beragam, peluang kerja di sana juga jadi beragam, lho. Siapa tahu, kamu bisa berkarya di sana.

    Nah, kira-kira, apa sajakah nama-nama startup itu? Berikut informasinya, hanya untukmu.

    1. Waste4Change

    1. startup pengelolaan sampah waste4change com

    © Waste4Change.com

    Pertama, ada Waste4Change. Perusahaan rintisan yang satu ini tak hanya memberikan jasa angkut, pemilahan, hingga pengolahan sampah, lho.

    Mereka juga menawarkan jasa konsultasi limbah, hingga kerja sama untuk pengadaan campaign.

    Baca Juga: Ketahui 5 Tips Ini agar Peluang Diterima Magang di Startup Lebih Besar

    2. MallSampah

    2. mallsampah com

    © MallSampah.com

    Ingin menjual sampah sambil rebahan? MallSampah solusinya.

    Startup asal Makassar ini punya jasa pickup limbah, langsung dari aplikasi. Kamu tinggal minta dijemput, mereka yang akan datang mengambil sampahmu.

    MallSampah juga menawarkan kerja sama dengan banyak perusahaan, lho. Nantinya, sampah dari kantor mereka akan diangkut dan didaur ulang secara berkelanjutan.

    Seperti diberitakan Detik, startup ini juga digandeng oleh Coca Cola dalam program Plastic Reborn 2.0 mereka.

    3. Gringgo

    4. startup pengelola sampah gringgo co

    © Gringgo.co

    Selanjutnya, ada Gringgo. Startup pengelola sampah asal Bali ini punya model business-to-business.

    Mereka menawarkan jasa pengumpulan sampah untuk berbagai perusahaan. Nantinya, sampah ini ditukar dengan uang. Menarik, kan?

    Gringgo sendiri merupakan startup binaan akselerator GK-Plug and Play.

    4. Angkuts

    5. web angkuts id

    © Angkuts.id

    Masih dari luar Pulau Jawa, ada Angkuts yang siap mengangkut sampahmu. Berada di Pontianak, perusahaan rintisan yang satu ini punya konsep “ojek sampah”.

    Sebelum memakai jasanya, kamu harus memilah sampahmu dulu. Bagi sampah menjadi yang organik dan yang anorganik.

    Setelah itu, buka aplikasi Angkuts. Nantinya, “ojek” akan datang ke tempatmu dan membawa sampah itu. Setelah itu, kamu akan diberi uang sebagai imbalan.

    Kamu tak sempat memilah-milah sampah? Tenang saja. Kamu tetap bisa menyetorkan sampah yang masih tercampur kepada startup ini. Namun, nantinya, uang imbalanmu akan terpotong.

    Saat ini, Angkuts sudah bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk mengelola sampah. Meski begitu, mengutip Kompas, mereka selalu terbuka untuk kerja sama dengan pihak lainnya.

    5. Mulung.co

    5. startup pengelola sampah mulung co

    © Mulung.co

    Kamu ingin menukar sampah dengan barang lain selain uang? Mulung.co solusinya.

    Pelopornya, Ryan Fiesta, menciptakan Mulung.co sebagai solusi dari kesulitan bank sampah. Seperti dituliskan Warta Ekonomi, menurutnya, cara kerja lembaga ini punya kekurangan.

    Nasabahnya harus menyetor sampah sendiri ke tempat yang tersedia. Sampah tersebut akhirnya diubah menjadi uang yang jumlahnya tidak besar.

    Di sinilah Mulung.co berperan. Mereka datang dari pintu ke pintu untuk menjemput sampah dari masyarakat.

    Sampah itu juga tak melulu ditukar dengan uang cash. Ada pilihan untuk “menjual” sampah menjadi pulsa, token listrik, hingga saldo dompet digital.

    Baca Juga: 6 Jenis Pekerjaan yang Selalu Dibutuhkan Perusahaan Startup

    6. SMASH

    startup pengelola sampah smash id

    © Smash.id

    Bicara soal bank sampah, startup pengelola sampah selanjutnya masih berkaitan dengan lembaga yang satu ini. Nama mereka adalah SMASH.

    Lebih detailnya, layanan-layanan yang mereka punyai adalah:

    a. e-Smash

    Layabab e-Smash merupakan produk B2G alias business-to-government dari SMASH. Ia berupa aplikasi manajemen sampah untuk daerah-daerah di Indonesia.

    b. mySmash

    Kalau e-Smash meruapakan layanan B2G, lain halnya dengan mySmash. Ia merupakan produk B2C alias business-to-consumer.

    Dengan aplikasi ini, kamu bisa mengetahui bank sampah terdekat. Data soal jenis sampah yang mereka terima juga tertulis lengkap.

    Lebih jauh lagi, mengutip Pikiran Rakyat, kamu juga bisa menggunakannnya layaknya mobile banking

    Uang hasil penjualan sampah akan masuk ke “rekening”-mu di aplikasi, lalu bisa digunakan untuk jual-beli.

    c. Banksampah.id

    Banksampah.id merupakan produk B2B alias business-to-business. Target pasarnya sendiri merupakan sederet bank sampah yang ada di Tanah Air.

    Nantinya, Banksampah.id bisa digunakan untuk manajemen lembaga ini. Pengelolaan data bank tentu jadi lebih praktis.

    Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Inspiratif tentang Startup yang Wajib Dijadikan Bahan Bacaanmu

    Itulah sederet startup pengelola sampah yang ada di Indonesia. Bagaimana, apakah kamu tertarik berkarier di sana?

    Kalau memang begitu, kamu bisa mulai dengan mencari pengalaman kerja di startup atau perusahaan lainnya. Dengan punya pengalaman, kamu tentu bisa lebih mudah masuk kerja ke perusahaan-perusahaan di atas.

    Tak perlu bingung cari kerja, Glints punya platformnya. Platform ini bersifat gratis dan mudah digunakan, lho.

    Jadi, tunggu apa lagi? Cari kerja sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait