6 Skill yang Tidak Tergantikan Teknologi, Wajib Dikuasai di Era Digital
Isi Artikel
Meskipun sudah dipastikan teknologi akan membuat banyak profesi punah, ada beberapa skill yang tidak akan bisa tergantikan, lho!
Jika kamu ingin terus beradaptasi dengan dunia kerja yang begitu cepat berevolusi, skill-skill ini sangat perlu diasah.
Mumpung masih ada cukup banyak waktu, yuk, mulai lengkapi diri dengan kemampuan-kemampuan yang tidak bisa direplikasi oleh automatisasi.
Apa pun profesimu, jika memiliki skill-skill ini, kemungkinan besar akan selalu ada kesempatan terbuka untukmu di masa depan.
Cek poin-poinnya di sini, ya!
Skill-Skill yang Tidak Tergantikan Teknologi
Sebuah studi dari Oxford University yang dikutip dari InformED mengatakan bahwa negara-negara maju akan mengalami peningkatan pengangguran hingga 47%.
Estimasi ini kemungkinan akan berangsur terjadi dalam 25 tahun mendatang.
Pasalnya, teknologi robotika dan artificial intelligence akan menjadi bagian besar dalam kehidupan kita, begitu pula dalam industri kerja.
Bidang industri manufaktur, kesehatan, transportasi, logistik, customer service, home maintenance, dan sebagainya bisa tergantikan.
Meski begitu, tentu akan muncul juga peluang-peluang baru di masa mendatang.
Untuk menjadi profesional yang berharga dan dapat menyesuaikan diri dengan baik, skill–skill inilah yang wajib dikuasai.
1. Empati
© Freepik.com
Skill pertama yang tidak bisa tergantikan teknologi adalah empati.
Seberapa canggih pun teknologi berkembang di masa depan, kecerdasan buatan menurut Michael Page tidak akan dapat mempelajari bagaimana manusia mengolah empati.
Empati adalah salah satu hal yang membuat kita menjadi manusia.
Meskipun robot atau teknologi lainnya akan bisa melakukan pekerjaan seperti manusia, mereka hanya mengikuti program yang sudah dibuat.
Robot tak bisa membuat keputusan di luar itu.
Terlebih lagi, robot juga tidak bisa menunjukkan emosi dan memahami manusia sedalam itu menggunakan empati.
Bagaimana cara menumbuhkan empati dan menunjukkannya sebagai profesional?
Artikel Glints berikut ini akan membantumu mempelajarinya.
2. Kreativitas
Sekali lagi, skill ini tidak akan tergantikan teknologi karena tidak bisa direplikasi kecerdasan buatan.
Kreativitas dan imajinasi hanya dimiliki manusia.
Hanya manusialah yang mampu menciptakan penemuan baru, ide-ide menarik, dan karya seni.
Memang, saat ini sudah ada beberapa kecerdasan buatan yang mampu mempelajari bagaimana caranya menghasilkan karya seni.
Akan tetapi, ada batas “kreativitas” dari teknologi tersebut pada akhirnya.
Kreativitas dibutuhkan di banyak pekerjaan, bukan hanya yang berhubungan dengan seni.
Jadi, mengasah hal ini sangat penting.
Eits, jangan pikir kreativitas adalah bakat.
Memang, ada beberapa orang yang terlahir dengan kreativitas lebih.
Akan tetapi, ini tetap bisa dipelajari. Dengan berbekal growth mindset, kamu bisa melakukannya.
Ketahui lebih dalam tentang growth mindset lewat artikel Glints yang satu ini.
3. Manajemen teknologi
© Freepik.com
Nah, supaya kamu bisa cepat mempelajari teknologi-teknologi baru yang akan terus bermunculan, skill manajemen teknologi juga sangat dibutuhkan.
Pasalnya, meskipun contohnya pekerjaan akuntan menghilang karena teknologi, mesin-mesin masih butuh manusia untuk memantau kerjanya.
Dengan skill manajemen teknologi, kamu akan tetap punya kesempatan memiliki posisi di dunia kerja modern.
Selain itu, semakin cakap kamu dengan teknologi, akan semakin cepat juga kamu belajar tools–tools baru.
Bukan tak mungkin suatu hari kamu bisa mendapat kesempatan bekerja di bidang teknologi.
Omong-omong soal pekerjaan di bidang teknologi, Glints punya e-book tentang masa depan industri kerja dan digitalisasi yang menarik untuk dibaca.
Dalam e-book ini, ada juga range gaji profesi-profesi yang jadi incaran banyak perusahaan teknologi di Indonesia.
Klik tombol ini untuk download e-book-nya, ya!
4. Komunikasi
Komunikasi adalah skill yang tidak bisa diambil alih oleh automatisasi.
Pasalnya, setiap komunikasi yang terjadi sehari-hari memiliki skenario yang berbeda.
Michael Page juga menyebutkan bahwa komunikasi efektif termasuk dalam seni.
Hanya manusia yang bisa mengambil keputusan paling tepat dalam sebuah komunikasi.
Selain itu, komunikasi juga melibatkan pengolahan emosi yang kompleks.
Tentu saja, hal ini terlalu sulit bagi mesin.
5. Penilaian
© Freepik.com
Penilaian yang dimaksud adalah seperti penilaian atau pengambilan keputusan yang dilakukan seorang hakim di persidangan.
Tidak semua hal dalam hidup ini bersifat hitam dan putih.
Butuh proses pikir yang lebih panjang untuk membuat keputusan terbaik.
Hal ini juga berlaku untuk resolusi konflik, negosiasi, argumentasi, dan hal serupa lainnya.
Dalam berbagai profesi, hal-hal tersebut tentu sering ditemukan dan perlu diselesaikan oleh manusia.
6. Perencanaan dan penyusunan strategi
Mesin yang cerdas memang seakan-akan terlihat dapat menyusun strategi.
Padahal, teknologi hanya mengacu pada perintah-perintah yang disusun oleh kode.
Tindakan yang diambil oleh mesin hanya berdasarkan aturan logis saja.
Untuk menyusun rencana dan strategi, dibutuhkan manusia yang mampu mengevaluasi variabel-variabel yang terlibat dalam suatu permasalahan.
Tidak hanya itu, manusia juga mampu mengambil keputusan yang tepat jika dihadapkan kendala.
Oleh sebab itu, kamu butuh mengasah skill strategic thinking yang tidak dapat digantikan oleh teknologi.
Demikianlah 6 skill yang jadi rekomendasi Glints untuk bisa menghindari automatisasi di industri kerja digital.
Kira-kira, mana saja yang sudah kamu miliki saat ini?
Jika belum ada, tak perlu khawatir.
Segera mulai susun rencana belajarmu dan mulai dalam waktu dekat, yuk!
