Sebaiknya Pilih Reksa Dana Pasar Uang atau Deposito, ya?

Diperbarui 20 Jan 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Selayaknya menjalani hidup, saat berinvestasi kita juga pasti dihadapkan oleh berbagai pilihan, seperti memilih reksa dana pasar uang vs deposito.

    Bagi investor, kedua instrumen tersebut bisa menjadi pilihan yang sangat sulit. Sebab, reksa dana pasar uang dan deposito menyajikan masing-masing kelebihan yang sangat menguntungkan.

    Reksa dana pasar uang sebagai salah satu jenis reksa dana yang menawarkan kemudahan bagi investor dalam berinvestasi.

    Bagaimana tidak, dilansir dari Bursa Efek Indonesia, uang yang disetorkan oleh investor sudah dikelola dengan baik lewat tangan manajer investasi.

    Di sisi lain, deposito sebagai produk dari lembaga keuangan menawarkan keuntungan yang sangat menggiurkan bagi para investor, utamanya dari segi suku bunga yang tinggi.

    Lantas, mana yang lebih unggul antara reksa dana pasar uang vs deposito? Tanpa berlama-lama lagi, Glints akan memaparkan penjelasannya di bawah ini!

    Perbedaan Reksa Dana Pasar Uang dan Deposito

    reksa dana pasar uang vs deposito

    © Freepik.com

    Secara garis besar, perbedaan yang menonjol antara kedua instrumen investasi tersebut terletak dari jenisnya.

    Reksa dana pasar uang merupakan produk dari reksa dana, sedangkan deposito produk dari lembaga keuangan atau perbankan.

    Selain itu, ada beberapa perbedaan yang bisa kamu jadikan sebagai pertimbangkan dari kedua instrumen investasi tersebut:

    1. Modal awal

    Jika dilihat dari sisi modal awal, tampaknya reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan para investor pemula.

    Pasalnya, kamu bisa mulai berinvestasi reksa dana pasar uang dengan hanya bermodalkan Rp100.000 saja.

    Angka tersebut tentu tidak terlalu besar bagi investor pemula.

    Coba bandingkan dengan modal awal deposito. Menurut OJK, kamu harus merogoh uang bahkan lebih lebih dari Rp8.000.000 sebagai modal awalnya.

    Baca Juga: Jangan Tertukar, Ketahui 6 Perbedaan Tabungan dan Deposito

    2. Waktu pencairan

    Jika kamu berencana untuk investasi jangka panjang, tampaknya deposito bisa menjadi alternatif yang tepat.

    Pasalnya, apabila ingin mencairkan dana, kamu harus menunggu tenor atau waktu jatuh tempo terlebih dahulu.

    Biasanya, tenor yang ditawarkan deposito berkisar satu, tiga, enam, 12, sampai 24 bulan. 

    Dalam artian lain, kamu harus mengikuti tenor yang berlaku. Jika melanggarnya, otomatis kamu akan dikenakan denda.

    Berbeda dengan reksa dana pasar uang, instrumen investasi ini tidak memberlakukan tenor.

    Dengan begitu, investor bebas mencairkan dana investasi kapan pun kamu mau.

    3. Pajak

    Satu hal yang harus kamu pertimbangkan saat memilih antara reksa dana pasar uang vs deposito adalah dari segi pajak.

    Dikarenakan deposito adalah produk lembaga keuangan, ada pajak bunga yang harus dibayarkan sebesar 20%.

    Hal tersebut tidak berlaku pada reksa dana pasar uang.

    4. Risiko

    Dari segi risiko, kedua instrumen investasi ini memiliki risiko yang berbeda.

    Jika deposito memiliki risiko penurunan bunga, reksa dana pasar uang justru mempunyai risiko terhadap penurunan nilai investasi.

    Baca Juga: Reksa Dana dan Saham: Apa Saja Perbedaannya, Ya?

    Reksa Dana Pasar Uang vs Deposito

    reksa dana pasar uang vs deposito

    © Freepik.com

    Nah, dari perbedaan yang sudah dipaparkan di atas, apakah kamu sudah dapat menentukan mana yang lebih baik antara reksa dana pasar uang vs deposito?

    Pada dasarnya, semua kembali kepada individu masing-masing, kira-kira apa tujuannya berinvestasi. Jangan sampai, investasi hanya dijadikan sebagai ajang gengsi saja karena sudah banyak yang melakukannya.

    Jika tujuanmu investasi jangka panjang, deposito adalah pilihan yang tepat. Sebab, kamu tidak bisa mencairkan dananya secara sembarangan.

    Beda cerita jika kamu ingin investasi yang fleksibel. Reksa dana pasar uang bisa kamu pilih untuk investasi.

    Di sisi lain, perhatikan juga modal awalnya. Apabila modalnya tidak cukup untuk deposito, mungkin lebih baik mulai investasi reksa dana pasar uang terlebih dahulu.

    Terlepas dari semua itu, keduanya merupakan instrumen investasi yang dijamin aman.

    Deposito sebagai produk lembaga keuangan pasti sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Lalu, meski reksa dana pasar uang dikelola oleh manajer investasi, tetapi instumen ini diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Terlepas dari itu, pastikan pilih reksa dana terpercaya yang sudah mendapatkan izin dari OJK, ya.

    Baca Juga: 5 Hal yang BIsa Kamu Lakukan Ketika Investasi Reksa Dana Turun

    Itu dia penjelasan singkat mengenai reksa dana pasar uang vs deposito. Pada hakikatnya, kedua instrumen tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

    Sebagai investor, kamu harus cerdas dalam mencari peluang agar tidak salah berinvestasi.

    Jika ingin mendalami dunia keuangan, kamu bisa ikut Glints ExpertClass. Di pilihan kelas kategori Finance, ada banyak pakar yang siap membagikan ilmu agar kamu pandai mengelola uang.

    Tak cuma jadi pendengar, di sana kamu juga bisa tanya jawab untuk eksplorasi lebih jauh, lho!

    Pilih kelasnya sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait