Psikiater: Definisi, Tugas, hingga Cara Menjadi

Tayang 17 Sep 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Psikiater adalah bagian dari tenaga medis yang umumnya menangani gangguan kejiwaan.

    Profesi ini umumnya dicari oleh orang yang butuh bantuan dalam menangani gangguan kesehatan mental seperti serangan panik, atau halusinasi tertentu.

    Maka dari itu, psikiater sering kali bekerja sama dengan psikolog dalam menangani seorang pasien. 

    Menjadi seorang psikiater merupakan profesi yang membawa dampak positif bagi kehidupan seseorang.

    Pasalnya, psikiater menggunakan kemampuannya untuk membantu orang lain dan meningkatkan kualitas hidup lainnya.

    Kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai profesi ini?

    Yuk, simak penjelasannya melalui artikel di bawah ini!

    Baca Juga: Bidan: Pengertian, Tugas, dan Kualifikasi Lengkapnya

    Definisi Psikiater

    Apa itu psikiater?

    Menurut American Psychiatric Association, psikiater adalah seorang dokter medis yang memiliki spesialisasi dalam kesehatan mental. 

    Seorang psikiater menggunakan ilmu psikiatri dalam pengobatan yang diberikan kepada pasien. 

    Psikiatri adalah cabang kedokteran yang berfokus pada diagnosis, pengobatan dan pencegahan gangguan mental, emosional dan perilaku.

    Dengan begitu, psikiater adalah seseorang yang memiliki latar belakang kedokteran dan memahami hubungan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental. 

    Psikiater dapat melakukan evaluasi menyeluruh kepada pasien dengan berbagai pendekatan ilmiah untuk merancang rencana pengobatan. 

    Seorang psikiater juga memiliki izin untuk meresepkan obat-obatan psikotropika dan melakukan tindakan medis lainnya dalam upaya mengatasi masalah kesehatan mental.

    Profesi ini umumnya dapat bekerja di:

    • rumah sakit
    • rumah sakit jiwa
    • program rehabilitasi
    • lembaga private
    • pusat kesehatan universitas
    • panti jompo

    Tugas Psikiater

    Disadur dari Careerexplorer, tugas yang dimiliki oleh seorang psikiater adalah:

    1. Mendiagnosis gangguan kesehatan mental

    Psikiater akan melakukan evaluasi secara menyeluruh kepada pasien  untuk menentukan apakah mereka memiliki gangguan kesehatan mental serta jenis kondisinya.

    Dalam tahap ini, psikiater akan menggunakan berbagai alat dan teknik dalam mendiagnosa pasien seperti wawancara, tes psikologi maupun tes kesehatan.

    2. Merancang rencana pengobatan

    Setelah melakukan diagnosis, psikiater akan mengembangkan sebuah rencana pengobatan bagi pasien.

    Pengobatan tersebut dapat berupa sebuah psikoterapi atau terapi berbicara, pengobatan menggunakan obat, atau kombinasi keduanya serta treatment tertentu seperti electroconvulsive treatment, kata Cleveland Clinic.

    Rencana pengobatan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien serta perkembangan kondisi yang dimiliki oleh pasien.

    3. Memberikan terapi

    Dalam proses pengobatan pasien, terdapat beberapa terapi yang dapat psikiater lakukan.

    Salah satu terapi yang dapat dilakukan adalah psikoterapi.

    Mengutip kembali dari Cleveland Clinic, psikoterapi umum disebut juga dengan terapi atau talk therapy.

    Ini merupakan treatment yang melibatkan pasien untuk berbicara dengan psikiater untuk membantu mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental pasien.

    Beberapa jenis psikoterapi, antara lain:

    • terapi perilaku kognitif (CBT)
    • terapi interpersonal (IPT)
    • terapi kognitif berbasis kesadaran (MBCT)
    • terapi perilaku dialektika (DBT)
    • terapi pemecahan masalah (PST)
    • terapi psikodinamik

    4. Meresepkan obat

    Psikiater adalah dokter medis yang berlisensi dan mampu meresepkan obat-obatan yang dibutuhkan untuk mengatasi kondisi kesehatan mental.

    Pada proses ini, seorang psikiater akan menentukan jenis obat dan dosis yang paling tepat, memantau pasien untuk efek samping, dan menyesuaikan obat sesuai kebutuhan.

    Menurut Cleveland Clinic, beberapa contoh yang dapat diresepkan adalah: 

    • antidepresan
    • obat antipsikotik
    • mood stabilizer
    • sedatif dan ansiolitik 
    • stimulan
    • ketamin

    5. melakukan penelitian dan edukasi

    Tidak hanya berhadapan dengan pasien, seorang psikiater juga turut terlibat dalam berbagai penelitian serta mengajar.

    Hal ini dilakukan agar bidang kesehatan terutama kejiwaan dan mental dapat meningkat jadi lebih baik lagi.

    Beberapa hal bisa dilakukan seperti melakukan penelitian, menerbitkan makalah atau jurnal, mengajar mahasiswa kedokteran, residen atau profesional lainnya

    Baca Juga: Profesi Ners: Apa Itu, Tanggung Jawab, & Skill yang Dibutuhkan

    Cara Menjadi Psikiater

    Jika tertarik untuk terjun menjadi seorang psikiater, kamu perlu tahu tahap-tahapnya yaitu:

    1. Menyelesaikan studi jurusan S1 Kedokteran

    Langkah awal sebelum menjadi seorang psikiater adalah dengan mengambil studi dengan ilmu kedokteran. 

    Prodi kedokteran, merupakan program studi yang memiliki kurikulum mengarah pada ilmu praktik-praktik kesehatan.

    Umumnya, pendidikan ini dapat ditempuh selama 4 tahun dan akan mempelajari bagaimana cara mendiagnosis serta mengobati sebuah gangguan kesehatan.

    Baca di sini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jurusan kedokteran.

    2. Mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD)

    UKMPPD merupakan ujian yang diselenggarakan oleh negara bagi calon dokter Indonesia untuk mendapatkan gelar dokternya.

    Syarat utama yang perlu diperhatikan untuk dapat mengikuti UKMPPD adalah kamu harus menyelesaikan pendidikan preklinik, klinik, dan dinyatakan lulus oleh fakultas kedokteran.

    Dalam satu tahun, ujian ini diadakan sebanyak 4 kali sehingga dalam satu tahun kamu memiliki jumlah kesempatan yang sama untuk mencoba. 

    Mahasiswa yang lulus uji kompetensi akan mendapatkan Surat Tanda Lulus (STL) dari panitia nasional. Dengan STL tersebut, calon dokter dapat melakukan sumpah dokter dan wisuda, mengutip dari Kemkes RI.

    3. Melakukan sumpah dokter

    Sebelum kamu mendapatkan gelar dan menjadi dokter, kamu wajib melakukan sumpah dokter terlebih dahulu.

    Sumpah ini dibacakan oleh seseorang yang akan menjalani profesi dokter Indonesia secara resmi.

    4. Menjalankan program magang

    Selanjutnya, kamu akan menjalankan program magang selama waktu tertentu.

    Internship ini bertujuan agar dokter dapat menyesuaikan apa yang telah dipelajari dengan kondisi di lapangan.

    Hal ini bertujuan agar dokter dapat lebih dan mahir dalam menangani kasus-kasus pasien.

    5. melanjutkan studi bidang spesialis 

    Untuk menjadi psikiater, kamu perlu kembali ke “bangku sekolah” dengan mengambil pendidikan spesialis.

    Pasalnya, latar belakang pendidikan seorang psikiater adalah dokter umum yang telah menempuh jenjang PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis).

    Psikiater umumnya memiliki gelar Sp.KJ atau Spesialis Kedokteran Jiwa.

    Pendidikan ini dapat ditempuh kurang lebih selama 4 tahun yang kemudian kamu akan mendapat gelar spesialis tersebut. 

    Setelah menyelesaikan kewajiban sebelumnya dan pendidikan ini, kamu dapat melakukan praktik menjadi seorang psikiater.

    Baca Juga: Perawat: Apa Itu, Peran, Tugas Harian, dan Skill yang Dibutuhkan

    Itu dia serba-serbi mengenai profesi psikiater dari definisi hingga cara menjadi.

    Perjalanan menjadi seorang psikiater sedikit lebih panjang dibandingkan profesi-profesi lainnya.

    Namun, profesi ini merupakan salah satu pekerjaan yang membawa dampak positif bagi banyak orang serta pada diri masing-masing 

    Kamu tertarik untuk mengetahui beragam profil profesi lainnya sebelum menentukan arah kariermu?

    Jangan khawatir, Glints punya jawabannya.

    Dalam blog kami, kamu dapat mengakses berbagai artikel mengenai profil profesi dari berbagai bidang seperti kesehatan, bisnis, keuangan dan lainnya.

    Artikel tersebut dapat kamu akses secara gratis melalui link berikut ini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait