Pseudocode: Apa Itu, Manfaat, Tips, dan Contohnya
Kamu merasa kesulitan belajar menulis program? Jika begitu, pseudocode adalah salah satu solusi yang bisa kamu coba.
Dengan menulis kode semu, proses pemrogramanmu bisa lebih terarah. Uniknya, meski punya embel-embel “code”, ia bukanlah sebuah bahasa pemrograman.
Apakah kamu semakin penasaran dengannya? Simak penjelasan soal kode ini di bawah, yuk!
Isi Artikel
Apa Itu Pseudocode?
Sebelum masuk ke pembahasan inti, kamu harus paham dulu apa itu programming.
Programming adalah proses “mengajari” komputer bagaimana caranya melakukan sesuatu.
Misalnya, kamu memprogram komputer untuk melakukan penghapusan dokumen. Di dalam proses ini, kamu tentu membutuhkan algoritma.
Algoritma sendiri merupakan prosedur yang bisa diikuti komputer.
Nah, jika kita kembali lagi ke proses penghapusan dokumen. Urutan pekerjaannya adalah:
- Pengguna komputer menekan tombol “delete“.
- Komputer memindah dokumen ke Folder “trash“.
Jika yang ditulis hanya kode untuk menghapus dokumen, semuanya tentu sederhana. Bagaimana dengan prosedur yang lebih kompleks, seperti memindahkan Folder atau mengganti nama dokumen?
Pseudocode adalah salah satu solusinya. Lewat kode semu ini, kamu bisa menuliskan algoritma dalam bahasa manusia.
Meski bisa membantu proses coding, mengutip BBC, pseudocode bukanlah bahasa pemrograman.
Sebab, ia tidak punya aturan spesifik bagaimana harus ditulis. Aturan ini dikenal dengan istilah syntax.
Dengan alasan ini pula, ia tak bisa digunakan untuk menulis program di komputer. Fungsinya hanya membantu proses penulisan algoritma saja.
Salah satu contohnya bisa kamu lihat di bawah ini:
jika "klik hapus" tulis "dokumen terhapus" "pindah dokumen ke trash"
Meski tak punya aturan penulisan, kode ini punya sederet notasi. Notasi-notasi pseudocode yang paling sering digunakan adalah:
- INPUT, untuk memasukkan sesuatu, misalnya klik atau tombol
- OUTPUT, untuk menampilkan sesuatu, misalnya pesan yang tampil di layar
- WHILE, sebuah proses yang terjadi di balik layar
- REPEAT x UNTIL y, proses pengulangan x hingga y terjadi
- IF a THEN b ELSE c, sebuah logika layaknya jika A, maka B, jika tidak maka C
Tentu saja, notasi ini tak bersifat kaku. Kamu bisa menyesuaikan penulisan kode semu sesuai dengan kebutuhan.
Manfaat Pseudocode
Memangnya, apa fungsi dari pseudocode? Sejatinya, Glints sudah sempat menyinggung hal ini di atas.
Ia bisa membantu proses penulisan program. Selain itu, masih ada manfaat lainnya, lho.
Kata Tech Target, kode semu ini bersifat detail, namun bisa dibaca manusia. Ini berbeda dengan bahasa pemrograman yang kompleks namun hanya bisa dipahami oleh komputer.
Dengan alasan ini, tim programmer lebih mudah menjelaskan program pada tim lainnya. Tim itu misalnya desainer produk.
Pseudocode adalah salah satu cara memastikan program sesuai dengan ketentuan desain yang sudah dibuat.
Tips Menulis Pseudocode
Nah, saat menulis kode semu, ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan. Disadur dari dari Geeks for Geeks, strategi itu adalah:
1. Buat persiapan dulu
Sebelum menulis, coba daftar dulu algoritma yang kamu punya. Kira-kira, algoritma mana yang harus dibuat kode semunya?
Setelah itu, tentukan tujuan dari algoritma tersebut. Jika perlu, tuliskan dengan sangat jelas.
Ini adalah langkah mudah agar kamu tetap fokus pada gol akhir penulisan pseudocode.
2. Konsisten
Jangan lupa, tulis kode semu dengan konsisten. Konsistensi ini terletak pada penggunaan huruf kapital dan kecil.
Misalnya, kamu menulis notasi dengan huruf kapital. Jika begitu, pilih jenis huruf kecil atau sentence case untuk komponen yang kamu notasikan.
Kamu bisa melihat contohnya di bawah ini:
IF "Inactive for 10 minutes" THEN "Put computer to sleep" ELSE "Stay on"
Ternyata, konsistensi ini bisa membantumu, lho. Saat menulis program nanti, kamu tak kebingungan membedakan notasi dan komponen yang dinotasikan.
3. Jaga agar tetap simpel
Ingat, tujuan penulisan pseudocode adalah memudahkan pemrograman. Jangan sampai, kode semumu terlalu rumit hingga justru mempersulit proses ini.
Contoh Algoritma Pseudocode
Berikut adalah beberapa contoh algortima pseudocode simpel yang bisa kamu coba, dirangkum dari code4example dan csharp.
1. Contoh pseudocode mencari luas persegi panjang
begin numeric panjang,lebar,luas display "panjang persegi panjang : " accept panjang display "lebar persegi panjang : " accept lebar luas=panjang*lebar display "luas persegi panjang : " luas end
2. Contoh pseudocode penjumlahan dua nomor
begin numeric nNum1,nNum2,nSum display "Masukkan angka pertama : " accept nNum1 display "Masukkan angka kedua : " accept nNum2 compute nSum=nNum1+nNum2 display "Jumlah : " nSum end
3. Contoh pseudocode penjumlahan tiga nomor
begin numeric nNum1,nNum2,nNum3,nSum display "Masukkan angka pertama : " accept nNum1 display "Masukkan angka kedua : " accept nNum2 display "Masukkan angka ketiga : " accept nNum3 nSum=nNum1+nNum2+nNum3 display "Jumlah : " nSum end
4. Contoh pseudocode mencari luas lingkaran
begin numeric nRad, nAre display "ENTER THE RADIUS OF CIRCLE : " accept nRad nArea = nRad*nRad*22/7 display "AREA OF CIRCLE : " nArea end
5. Contoh pseudocode untuk mencari angka terbesar di antara dua angka
BEGIN NUMERIC nNum1,nNum2 DISPLAY "ENTER THE FIRST NUMBER : " INPUT nNum1 DISPLAY "ENTER THE SECOND NUMBER : " INPUT nNum2 IF nNum1 > nNum2 DISPLAY nNum1 + " is larger than "+ nNum2 ELSE DISPLAY nNum2 + " is larger than " + nNum1 END
6. Contoh pseudocode dengan notasi “IF“
BEGIN NUMBER a, b, c, d, x1, x2 INPUT a,b,c d = b^2-4ac IF (d >= 0) THEN x1 = (-b+√d)/2a yada x1 = (-b+d^(1/2)/2a x2 = (-b-√d)/2a yada x2 = (-b-d^(1/2)/2a OUTPUT "ROOT 1:"+x1 OUTPUT "ROOT 2:"+x2 ELSE IF (d == 0) THEN x1=x2= -b/2a OUTPUT "ROOT 1:"+x1 OUTPUT "ROOT 2:"+x2 ELSE OUTPUT "There is no real root" ENDIF END
Demikian penjelasan dari Glints soal kode semu. Bagaimana, apakah kamu tertarik menggunakannya dalam proses pemrogramanmu selanjutnya?
Jika memang belum, tenang saja. Masih ada banyak cara lain untuk membuat programming jadi makin efektif dan efisien.
Kamu bisa mempelajari cara-cara itu di Glints ExpertClass. Tersedia beragam kelas dan workshop dengan pemateri ahli atau pakar di bidangnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Cari kelas yang tepat untukmu dengan klik di sini, yuk!