Pseudocode: Apa Itu, Manfaat, Tips, dan Contohnya

Diperbarui 23 Nov 2022 - Dibaca 17 mnt

Kamu merasa kesulitan belajar menulis program? Jika begitu, pseudocode adalah salah satu solusi yang bisa kamu coba.

Dengan menulis kode semu, proses pemrogramanmu bisa lebih terarah. Uniknya, meski punya embel-embel “code”, ia bukanlah sebuah bahasa pemrograman.

Apakah kamu semakin penasaran dengannya? Simak penjelasan soal kode ini di bawah, yuk!

Apa Itu Pseudocode?

mengenal pseudocode

© Pexels.com

Sebelum masuk ke pembahasan inti, kamu harus paham dulu apa itu programming.

Programming adalah proses “mengajari” komputer bagaimana caranya melakukan sesuatu. 

Misalnya, kamu memprogram komputer untuk melakukan penghapusan dokumen. Di dalam proses ini, kamu tentu membutuhkan algoritma

Algoritma sendiri merupakan prosedur yang bisa diikuti komputer.

Nah, jika kita kembali lagi ke proses penghapusan dokumen. Urutan pekerjaannya adalah:

  1. Pengguna komputer menekan tombol “delete“.
  2. Komputer memindah dokumen ke Folder “trash“.

Jika yang ditulis hanya kode untuk menghapus dokumen, semuanya tentu sederhana. Bagaimana dengan prosedur yang lebih kompleks, seperti memindahkan Folder atau mengganti nama dokumen?

Pseudocode adalah salah satu solusinya. Lewat kode semu ini, kamu bisa menuliskan algoritma dalam bahasa manusia.

Meski bisa membantu proses coding, mengutip BBC, pseudocode bukanlah bahasa pemrograman

Sebab, ia tidak punya aturan spesifik bagaimana harus ditulis. Aturan ini dikenal dengan istilah syntax.

Dengan alasan ini pula, ia tak bisa digunakan untuk menulis program di komputer. Fungsinya hanya membantu proses penulisan algoritma saja.

Salah satu contohnya bisa kamu lihat di bawah ini:

jika "klik hapus"
   tulis "dokumen terhapus"
   "pindah dokumen ke trash"

 

Meski tak punya aturan penulisan, kode ini punya sederet notasi. Notasi-notasi  pseudocode yang paling sering digunakan adalah:

  • INPUT, untuk memasukkan sesuatu, misalnya klik atau tombol
  • OUTPUT, untuk menampilkan sesuatu, misalnya pesan yang tampil di layar
  • WHILE, sebuah proses yang terjadi di balik layar
  • REPEAT x UNTIL y, proses pengulangan x hingga y terjadi
  • IF a THEN b ELSE c, sebuah logika layaknya jika A, maka B, jika tidak maka C

Tentu saja, notasi ini tak bersifat kaku. Kamu bisa menyesuaikan penulisan kode semu sesuai dengan kebutuhan.

Manfaat Pseudocode

manfaat pseudocode

© Freepik.com

Memangnya, apa fungsi dari pseudocode? Sejatinya, Glints sudah sempat menyinggung hal ini di atas. 

Ia bisa membantu proses penulisan program. Selain itu, masih ada manfaat lainnya, lho. 

Kata Tech Target, kode semu ini bersifat detail, namun bisa dibaca manusia. Ini berbeda dengan bahasa pemrograman yang kompleks namun hanya bisa dipahami oleh komputer.

Dengan alasan ini, tim programmer lebih mudah menjelaskan program pada tim lainnya. Tim itu misalnya desainer produk.

Pseudocode adalah salah satu cara memastikan program sesuai dengan ketentuan desain yang sudah dibuat.

Baca Juga: Dengarkan 8 Podcast Ini jika Ingin Belajar Programming dan Developing

Tips Menulis Pseudocode

tips menulis pseudocode

© Picjumbo.com

Nah, saat menulis kode semu, ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan. Disadur dari dari Geeks for Geeks, strategi itu adalah:

1. Buat persiapan dulu

Sebelum menulis, coba daftar dulu algoritma yang kamu punya. Kira-kira, algoritma mana yang harus dibuat kode semunya?

Setelah itu, tentukan tujuan dari algoritma tersebut. Jika perlu, tuliskan dengan sangat jelas.

Ini adalah langkah mudah agar kamu tetap fokus pada gol akhir penulisan pseudocode.

2. Konsisten

Jangan lupa, tulis kode semu dengan konsisten. Konsistensi ini terletak pada penggunaan huruf kapital dan kecil.

Misalnya, kamu menulis notasi dengan huruf kapital. Jika begitu, pilih jenis huruf kecil atau sentence case untuk komponen yang kamu notasikan.

Kamu bisa melihat contohnya di bawah ini:

IF "Inactive for 10 minutes"
   THEN "Put computer to sleep"
   ELSE "Stay on"

Ternyata, konsistensi ini bisa membantumu, lho. Saat menulis program nanti, kamu tak kebingungan membedakan notasi dan komponen yang dinotasikan.

3. Jaga agar tetap simpel

Ingat, tujuan penulisan pseudocode adalah memudahkan pemrograman. Jangan sampai, kode semumu terlalu rumit hingga justru mempersulit proses ini.

Baca Juga: Belajar Sambil Bermain Lewat 15 Game Tentang Programming Ini

Contoh Algoritma Pseudocode

Berikut adalah beberapa contoh algortima pseudocode simpel yang bisa kamu coba, dirangkum dari code4example dan csharp.

1. Contoh pseudocode mencari luas persegi panjang

begin
    numeric panjang,lebar,luas
    display "panjang persegi panjang : "
    accept panjang
    display "lebar persegi panjang : "
    accept lebar
    luas=panjang*lebar
    display "luas persegi panjang : " luas
end

2. Contoh pseudocode penjumlahan dua nomor

begin
    numeric nNum1,nNum2,nSum
    display "Masukkan angka pertama : "
    accept nNum1
    display "Masukkan angka kedua : "
    accept nNum2
    compute nSum=nNum1+nNum2
    display "Jumlah : " nSum
end

3. Contoh pseudocode penjumlahan tiga nomor

begin
    numeric nNum1,nNum2,nNum3,nSum
    display "Masukkan angka pertama : "
    accept nNum1
    display "Masukkan angka kedua : "
    accept nNum2
    display "Masukkan angka ketiga : "
    accept nNum3
    nSum=nNum1+nNum2+nNum3
    display "Jumlah : " nSum
end

4. Contoh pseudocode mencari luas lingkaran

begin
    numeric nRad, nAre
    display "ENTER THE RADIUS OF CIRCLE : "
    accept nRad
    nArea = nRad*nRad*22/7
    display "AREA OF CIRCLE : " nArea
end

5. Contoh pseudocode untuk mencari angka terbesar di antara dua angka

BEGIN
  NUMERIC nNum1,nNum2
  DISPLAY "ENTER THE FIRST NUMBER : "
  INPUT nNum1
  DISPLAY "ENTER THE SECOND NUMBER : "
  INPUT nNum2
  IF nNum1 > nNum2
    DISPLAY nNum1 + " is larger than "+ nNum2
  ELSE
   DISPLAY nNum2 + " is larger than " + nNum1
END

6. Contoh pseudocode dengan notasi “IF

BEGIN
NUMBER a, b, c, d, x1, x2
INPUT a,b,c
d = b^2-4ac
IF (d >= 0) THEN
      x1 = (-b+d)/2a yada x1 = (-b+d^(1/2)/2a
      x2 = (-b-d)/2a yada x2 = (-b-d^(1/2)/2a
      OUTPUT "ROOT 1:"+x1
      OUTPUT "ROOT 2:"+x2
ELSE IF (d == 0) THEN
      x1=x2= -b/2a
      OUTPUT "ROOT 1:"+x1
      OUTPUT "ROOT 2:"+x2
ELSE
    OUTPUT "There is no real root"
ENDIF
END

Demikian penjelasan dari Glints soal kode semu. Bagaimana, apakah kamu tertarik menggunakannya dalam proses pemrogramanmu selanjutnya?

Jika memang belum, tenang saja. Masih ada banyak cara lain untuk membuat programming jadi makin efektif dan efisien.

Kamu bisa mempelajari cara-cara itu di Glints ExpertClass. Tersedia beragam kelas dan workshop dengan pemateri ahli atau pakar di bidangnya.

Jadi, tunggu apa lagi? Cari kelas yang tepat untukmu dengan klik di sini, yuk!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 11

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Comments are closed.

Artikel Terkait

Glints Telegram Group Icon