Professional Hire: Definisi, Contoh, dan Cara Mengikutinya

Tayang 08 Okt 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Katanya professional hire adalah jalur perekrutan yang mirip dengan jalur orang dalam. Benarkah?

    Beberapa waktu lalu, influencer HRD Vina Muliana sempat dituding mendapat pekerjaan jalur orang dalam.

    Dalam klarifikasinya, Vina menjelaskan bahwa ia mendapatkan pekerjaan di perusahaan BUMN (tempatnya bekerja saat ini) melalui professional hire.

    Apa itu professional hire dan bagaimana cara mengikutinya? Simak penjelasan Glints berikut ini untuk temukan jawaban lengkapnya, ya!

    Pengertian Professional Hire

    Professional hire atau yang biasa disingkat pro hire adalah sistem rekrutmen bagi orang yang sudah berpengalaman dan memiliki kompetensi khusus di bidang tertentu.

    Istilah ini juga serupa dengan experienced hire yang juga digunakan oleh beberapa perusahaan.

    Dari pengertian tersebut, kamu mungkin sudah bisa melihat bahwa pro hire sebenarnya bisa juga dianggap sebagai proses rekrutmen biasa.

    Bedanya, perusahaan benar-benar secara spesifik hanya mencari kandidat yang sudah berpengalaman.

    Nah, BUMN memang merupakan perusahaan yang kerap melakukan pro hire, seperti yang dijelaskan oleh Koordinator Humas Kementerian BUMN Sitta Izza Rosdaniah melalui Kompas.

    Baca Juga: 10 Font untuk CV, Lebih Profesional dan Tingkatkan Peluang Lolos

    Apakah Professional Hire Sama dengan Referal Karyawan?

    Kamu juga mungkin pernah mendengar program referal karyawan, di mana perusahaan meminta rekomendasi kandidat dari karyawannya sendiri.

    Nah, apakah professional hire juga melibatkan referal dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan terkait?

    Jawabannya adalah tidak. Professional hire adalah proses rekrutmen yang sama seperti rekrutmen pada umumnya, di mana kandidat akan melalui berbagai tahapan dan harus memenuhi beberapa syarat.

    Di sisi lain, kandidat yang menjalani rekrutmen melalui referensi karyawan umumnya melalui proses yang lebih singkat.

    Mengingat CV/resume mereka tidak perlu melewati proses penyaringan yang lebih ketat dengan ratusan atau ribuan pelamar lain seperti pada professional hire.

    Contoh Professional Hire

    Supaya lebih jelas tergambarkan, berikut beberapa contoh peluang professional hire dari berbagai perusahaan.

    1. Professional hire Bank Indonesia

    Bank Indonesia (BI) melakukan pembukaan rekrutmen SDM melalui jalur Pro Hire bagi pelamar yang memiliki pengalaman dan kompetensi pada bidang tertentu yang dibutuhkan.

    Sebagai referensi, pada tahun 2023, BI membuka lowongan pro hire di 3 bidang, yaitu:

    • ekonomi syariah
    • peneliti
    • teknologi informasi

    Minimal pengalaman yang harus dimiliki kandidat berkisar antara 2-4 tahun.

    2. Professional hire Permata Bank

    Professional hire yang dibuka Permata Bank adalah peluang emas bagi kamu yang ingin menempati posisi di departmen bisnis sebuah bank.

    Seperti menjadi audit committee, HR, hingga risk management.

    3. Professional hire Bank BTN

    Bank BTN juga pernah membuka pro hire, namun mereka biasanya memakai istilah experienced hire.

    Pada tahun 2020, misalnya, mereka membuka peluang experienced hire khusus untuk bidang keuangan.

    Pelamar harus memiliki total pengalaman kerja minimal 5 tahun dengan pengalaman minimal 2 tahun di bidang yang sama.

    Baca Juga: Psst, Ini Alasan Rekruter Lebih Merilik CV Sederhana

    Cara Mengikuti Professional Hire

    Nah, berikut adalah beberapa strategi utama yang bisa kamu siapkan jika ingin bekerja di BUMN lewat jalur pro hire.

    1. Kumpulkan pengalaman kerja relevan

    Semakin relevan pengalaman kerjamu dengan posisi yang diincar, maka akan semakin baik.

    Ingat, perusahaan pasti mencari kandidat yang sudah memiliki kompetensi di bidang terkait.

    Berbeda dengan rekrutmen biasa di mana fresh graduate atau pelamar tanpa pengalaman kerja masih diberi kesempatan besar untuk belajar dari nol.

    2. Ikuti media sosial perusahaan

    Umumnya, professional hire akan diumumkan langsung oleh perusahaan terkait.

    Sayangnya, professional hire adalah rekrutmen yang belum tentu mereka adakan setiap tahun.

    Jadi, sebaiknya kamu follow akun resmi media sosial perusahaan incaranmu agar tidak ketinggalan informasi terbaru jika sewaktu-waktu mereka membuka pro hire.

    3. Bentuk personal branding

    Selain mengandalkan kandidat yang mengirim lamaran, rekruter juga kemungkinan besar akan tetap mencari sendiri kandidat yang potensial.

    Salah satunya melalui LinkedIn.

    Di sana, justru biasanya para profesional yang sudah berpengalaman akan aktif menampilkan diri mereka dan memamerkan skill serta pengalamannya.

    Jika kamu ingin profilmu mudah ditemukan oleh rekruter, jangan lupa bangun personal branding yang positif, ya!

    Baca Juga: 5 Alasan Kamu Di-ghosting HRD saat Proses Rekrutmen

    Demikian pembahasan Glints mengenai pro hire. Bagaimana? Apakah tertarik untuk melamar kerja melalui jalur ini?

    Supaya lebih siap, ayo tambah amunisimu dengan belajar lebih banyak tentang rekrutmen bersama Glints Blog!

    Ada banyak artikel yang bisa bantu kamu mempersiapkan diri sebelum mencari kerja.

    Mulai dari tips menyusun CV hingga interview kerja. Meski sudah memiliki pengalaman kerja, kamu tetap harus lakukan persiapan dengan matang sebelum bersaing.

    Yuk, langsung saja baca kumpulan artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait