Lighting Director, Profesi yang Membangun Mood Sebuah Adegan
Isi Artikel
Pencahayaan berperan penting dalam membangun atmosfer dan mood sebuah scene. Makanya, perlu individu yang bertanggung jawab untuk hal tersebut, dan biasanya disebut lighting director atau lighting designer.
Pencahayaan dalam sebuah film juga dapat menggambarkan emosi karakter atau pemerannya.
Alhasil, para penonton dapat menikmati dan ikut merasakan mood atau emosi yang ada.
Dengan begitu pentingnya peran lighting director, apa saja, sih skill yang harus dia kuasai?
Glints sudah merangkum serba-serbinya di bawah ini, yuk simak!
Apa Itu Lighting Director/Designer?
Lighting director, biasa disebut juga sebagai penata cahaya, adalah seseorang yang berperan untuk mengatur pencahayaan dalam sebuah film atau teater.
Sehingga, orang dengan profesi ini bisa disebut sebagai separuh teknisi dan separuh artis.
Mereka akan bekerja secara langsung dengan sutradara, art director, dan teknisi lampu untuk menghasilkan pencahayaan yang tepat untuk scene.
Sebelum produksi sebuah film atau teater dimulai, seorang lighting designer membaca dan me-review naskah lalu mencatat tipe pencahayaan seperti apa yang akan ditampilkan untuk scene tertentu.
Tentunya, dia pun akan berdiskusi dengan sutradara terlebih dulu untuk bisa menentukan bagaimana cahaya bisa membantu sebuah scene terlihat indah.
Menurut Film Connection, seorang lighting director harus memiliki pengetahuan mumpuni seputar penggunaan lampu dan cahaya untuk dapat menghasilkan mood, atmosfer, dan efek yang diinginkan dalam sebuah scene.
Tak hanya itu, mereka juga harus membantu aktor terlihat bagus atau sesuai dengan scene yang akan dimainkan .
Tanggung Jawab Lighting Director/Designer
Kita sudah tahu bahwa seorang lighting director atau lighting designer adalah profesi yang bertanggung jawab dengan pencahayaan dalam produksi sebuah film.
Namun, profesi ini tidak hanya berkutat pada hal tersebut saja. Ada beberapa tanggung jawab lain yang umumnya diemban seorang penata cahaya atau lampu.
Berikut beberapa di antaranya, hasil rangkuman dari Magnum, American Association of Community Theatre, dan Get Into Theatre.
- Berkoordinasi dengan sutradara dan art director untuk mencapai visi produksi yang telah ditentukan.
- Membuat perencanaan dan desain pencahayaan untuk film atau teater.
- Merancang plot yang menandakan perubahan dalam pencahayaan dan bagaimana eksekusinya.
- Menghadiri meeting produksi.
- Memastikan penggunaan energi dan listrik dari lampu tidak melewati budget yang ditentukan.
- Membuat pembelian strategis untuk peralatan pencahayaan agar sesuai dengan budget dan kebutuhan produksi film atau teater.
- Memastikan peralatan dan pencahayaan yang digunakan sudah sesuai serta melakukan pengaturan apabila ada yang perlu diperbaiki.
- Mengawasi proses lighting ketika produksi berjalan.
Skills yang Dibutuhkan
Seperti profesi lain pada umumnya, untuk menjadi seorang lighting director atau lighting designer pun memerlukan skills khusus agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Mengutip dari Magnum, berikut adalah beberapa skills yang dibutuhkan oleh seorang lighting designer.
- peralatan pencahayaan (lampu, dimmer, dan sebagainya)
- kontrol pencahayaan
- plot desain pencahayaan
- desain teatrikal
- visi warna
- teori warna
- geometri
- kreativitas
- komunikasi
- kolaborasi
- kepemimpinan
- perhatian terhadap detail
Kemampuan lain mungkin saja diperlukan, tergantung dari peran atau tipe produksi yang dikerjakan.
Akan tetapi, skills di atas adalah hal-hal dasar yang selalu dibutuhkan dari seorang penata cahaya.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar profesi lighting director atau lighting designer.
Apakah kamu tertarik untuk terjun dalam profesi ini?
Namun sebelum itu, kamu harus paham berbagai hal tentang perfilman dan sinematografi ya.
Contohnya dengan memahami dasar-dasar dalam sinematografi dan film. Selain itu, kamu juga bisa membaca ragam artikel lainnya di Glints Blog.
Makanya, yuk, perluas wawasanmu seputar sinematografi dengan baca artikel-artikelnya di sini.