Saling Menyerupai, Ini 4 Perbedaan antara Sinematografi dan Videografi

Tayang 24 Jul 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Terlihat serupa namun tak sama, perbedaan antara sinematografi dan videografi masih menjadi misteri bagi beberapa orang.

    Meskipun pekerjaan sinematografer dan videografer sama-sama melibatkan penggunaan kamera, ada lho perbedaan nyata dalam teknik yang dilakukan oleh kedua profesi tersebut. 

    Penasaran? Yuk, ketahui perbedaan keduanya di artikel Glints kali ini.

    Baca Juga: Color Grading, Teknik Videografi dan Fotografi untuk Karya yang Lebih Apik

    Pengertian Sinematografi dan Videografi

    cara membuat portofolio fotografer

    © Freepik.com

    Kedua istilah ini sering membingungkan banyak orang. Bagaimana tidak? Perkembangan teknologi telah mendukung beberapa kemajuan dari berbagai sektor.

    Nah, peralihan dunia analog menuju digital menjadi kontribusi paling besar dalam pertumbuhan teknologi, khususnya pada industri yang berfokus pada visual dan audio seperti perfilman.

    Semua perkembangan ini membuka perspektif masing-masing individu pada semua bidang keahlian, tak terkecuali mereka yang bergerak dalam industri perfilman.

    Istilah-istilah baru yang semulanya tidak ada muncul ke permukaan, mengkategorikan beberapa elemen dalam ranah ilmu masing-masing industri.

    Hal ini namun tidak jarang menimbulkan kebingungan pada subjek yang saling berkaitan, terlihat sama, tetapi sebenarnya berbeda.

    Ya, salah satu istilah yang masih membuat bingung dalam ilmu perfilman adalah sinematografi dan videografi.

    Menurut Studiobinder, sinematografi adalah seni dan kerajinan membuat film dengan menciptakan cerita berdasarkan permainan unsur visual. 

    Seni sinematografi membangun nilai estetika dalam film yang kamu sering lihat. 

    Merangkai tiap scene menjadi narasi yang kohesif.

    Di sisi lain, dilansir dari Techopedia, videografi adalah proses pengambilan gambar bergerak menggunakan media elektronik seperti tape, hard drive, DVD, CD, Blu-ray dan sejenisnya.

    Sebagai juru kamera, seorang videografer adalah orang yang bertanggung jawab atas produksi sebuah video.

    Dikarenakan keahliannya mengendalikan kamera, dan penuntasan pekerjaan secara mandiri, videografer sering dikaitkan dengan istilah cameraman.

    Ilmu ini melibatkan seni dan teknik-teknik yang akan memicu emosi pada penontonnya, sama seperti sinematografi.

    Namun, yang menjadi perbedaan adalah cara kedua ilmu memainkan perasaan penontonnya.

    Sinematografi berfokus pada visual yang atraktif, sedangkan videografer lebih bertumpu pada permainan angle dan teknik pengambilan gambar.

    Sinematografi vs Videografi

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perbedaan yang paling jelas antara sinematografi dan videografi adalah fokus kedua cabang ilmu tersebut.

    Namun, tahukah kamu? Perbedaan keduanya tak berhenti di situ. Masih ada lho hal-hal yang harus diketahui, terlebih bila kamu ingin terjun ke dunia perfilman.

    Yuk, simak perbedaan sinematografi dan videografi yang telah Glints kupas tuntas khusus untuk kamu.

    Baca Juga: Kerja di Bidang Video? Intip 8 Pilihan Aplikasi Convert Video Untukmu

    1. Media yang digunakan

    sinematografi dan videografi

    © Freepik.com

    Faktor yang membedakan sinematografi dan videografi adalah medium yang mereka gunakan untuk mengambil gambar.

    Umumnya, sinematografi kerap menggunakan pemilihan film yang berupa seluloid atau kamera film.

    Hal itu berbeda dengan videografer yang cenderung akan menggunakan kamera digital.

    Lambat laun, seiring berkembangnya teknologi, sinematografer mulai banyak yang beralih ke kamera digital. Meskipun demikian, medium yang serupa tidak akan membuat fokus kerja mereka sama.

    Sinematografi tetaplah disiplin ilmu yang fokusnya lebih ke elemen visual film, bukan teknik permainan kamera.

    2. Teknis pekerjaan

    showreel videografer

    © Unsplash.com

    Tidak seperti sinematografi, ahli videografi akan menuntaskan proses pasca produksi hingga tahap editing.

    Videografer juga tidak segan-segan menyelesaikan semua proses produksi seorang diri.

    Beda halnya dengan sinematografer yang akan membutuhkan tim khusus untuk mengurus teknis penyelesaian film pasca produksi.

    Yang membedakan kedua teknis pekerjaan ini adalah bahwa sinematografi berperan dalam pengambilan gambar pada skala yang lebih besar daripada videografi.

    3. Ranah pekerjaan

    tips menjadi videografer

    © Pexels.com

    Perbedaan selanjutnya antara sinematografer dan videografer adalah ranah pekerjaan mereka yang cenderung berbeda.

    Mengutip Beyondthesight, videografer umumnya lebih fleksibel dibandingkan sinematografer. Mereka memiliki ruang yang lebih luas untuk berkarya.

    Seperti pada acara pernikahan, kebutuhan pemasaran, acara reuni, hingga dokumenter kecil.

    Berbeda halnya dengan para sinematografer. Mereka adalah bagian dari produksi film yang melibatkan banyak personel.

    Ranah pekerjaan mereka berpaku pada industri film dan tak seluwes videografi yang memiliki banyak ruang untuk mengembangkan kemampuannya.

    4. Esensi karya

    tips videografi

    © Pexels.com

    Perbedaan terakhir adalah esensi pada karya mereka. Apa yang menjadi elemen utama dalam fokus kedua cabang ilmu?

    Videografi mementingkan konsep dan teknik pengambilan gambar. Menggunakan elemen tersebut sebagai dasar membentuk cerita.

    Berbeda dengan sinematografi, fokus utama mereka adalah unsur visual. Bagaimana permainan gambar, warna, bahkan cahaya dapat memengaruhi emosi penonton.

    Baca Juga: 10 Situs Penyedia Audio agar Videomu Semakin Keren

    Itulah 4 perbedaan sinematografi dan videografi yang perlu kamu ketahui.

    Kedua istilah ini umumnya sama, namun untuk menarik kesimpulan, perbedaan keduanya terletak pada elemen yang menjadi fokus utama mereka.

    Selain artikel ini, kamu bisa mendapatkan info lainnya seputar dunia kerja kreatif jika sign up di Glints.

    Dengan mendaftar, kamu akan memperoleh ragam informasi itu melalui newsletter Glints Blog setiap minggunya.

    Tak hanya itu, kalau ingin punya pekerjaan di dunia pembuatan video kamu juga bisa melamar ke berbagai lowongan di Glints.

    Masih ada lagi, untukmu yang ingin mempertajam skill bisa mengikuti kelas pengembangan diri dan skill di Glints ExpertClass.

    Banyak manfaatnya, kan? Yuk, sign up sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait