Agar dapat menangkap hasil rekaman yang apik, seorang videografer perlu mengenali beberapa istilah videografi.
Terminologi mengenai teknis pengambilan gambar hingga proses editing dijamin akan membantu mereka untuk membuat video yang ciamik.
Penasaran apa saja istilah-istilah tersebut? Yuk, simak selengkapnya dalam rangkuman Glints berikut ini.
Baca Juga: Ingin Jadi Fotografer Profesional? Kenali 10 Istilah Dasar Fotografi Ini
1. Praproduksi
Istilah videografi pertama yang perlu diketahui oleh para videografer adalah praproduksi.
Menyadur Diginovations, praproduksi merupakan tahapan terpenting dari sebuah produksi video.
Pada tahap ini, biasanya para videografer bisa sangat tergoda untuk mengambil jalan pintas selama proses produksi.
Maka dari itu, selama praproduksi, sebaiknya videografer merencanakan seluruh konsep produksi secara matang.
Bila seorang videografer menganggap remeh semua keperluan praproduksi, kemungkinan besar jalannya produksi video tidak akan berjalan dengan mulus.
Berikut adalah beberapa hal yang harus direncanakan oleh videografer beserta tim produksinya selama tahap pre-production:
- Pengembangan konsep video
- Penganggaran
- Scripting
- Storyboard
- Merencanakan daftar shot yang diperluka
- Menyaring talent untuk video
- Merencanakan dan menemukan lokasi pengambil gambar terbaik
- Membuat jadwal kerja untuk kru produksi
- Elemen perencanaan lain yang khusus untuk video, seperti merancang tim untuk editing, teknis pencahayaan, dan lain-lain.
2. Produksi
Dalam dunia videografi, produksi memiliki dua makna yang cukup berbeda.
Pertama, produksi bisa berarti video producing, yaitu proses yang dilaksanakan videografer ketika sedang mengambil gambar.
Kedua, produksi yang dimaksud menggambarkan seluruh proses produksi.
Makna kata satu ini cukup luas dan lebih sering digunakan karena menggambarkan kegiatan seperti proses menyaring talent, perancangan anggaran, dan pengambilan audio.
Intinya, produksi menjelaskan seluruh rangkaian aktivitas yang dijalankan oleh videografer dan kru selama proses pengambilan gambar di lokasi terpilih.
3. Pascaproduksi
Istilah videografi satu ini sebenarnya lebih menggambarkan proses editing, karena sebagian besar aktivitas yang akan dilakukan tim setelah produksi adalah menyunting hasil rekaman,
Dalam pascaproduksi, video akan disusun sesuai storyboard yang telah dibuat.
Lalu, musik akan ditambahkan pada video, begitu pula dengan grafis dan efek visual lain yang diperlukan.
Kemudian, klien akan melihat draft dan menentukan apakah video sudah memuaskan atau belum.
Baca Juga: Voice Over: Definisi, Fungsi, dan Skill yang Dibutuhkan
4. Storyboard
Menurut Nemorin, storyboard adalah rangkaian gambar atau foto yang akan menentukan alur cerita di dalam video.
Seperti yang sudah Glints jelaskan, aspek videografi satu ini perlu dikembangkan oleh tim sebelum berjalannya produksi.
Storyboard juga dapat memiliki teks yang akan menyertai gambar.
Teks ini memberikan informasi mengenai transisi suasana, kemana kamera akan bergerak, serta bagaimana teknis pencahayaan pada tiap adegan.
Yang pasti, semua yang perlu diketahui tim untuk memahami seperti apa tampilan setiap scene dapat disesuaikan dengan storyboard.
5. Shot list
Istilah videografi satu ini menentukan tiap teknik pengambilan gambar yang akan digunakan oleh videografer selama produksi.
Melansir Photographytalk, shot list adalah daftar jenis bidikan yang perlu disertakan dalam video.
Dengan membuat daftar shot serta urutan penggunaannya, videografer dan kru akan memiliki gambaran mengenai bagaimana cerita akan dibangun dalam video.
Mengapa demikian? Karena masing-masing jenis shot memiliki fungsi yang berbeda untuk membangun atmosfer dalam cerita.
6. Audio
Selain visual, audio juga memiliki peran yang penting lho untuk membuat video terlihat lebih nyata.
Sayangnya, kesalahan videografer umumnya adalah melupakan faktor satu ini selama tahap produksi.
Audio sendiri merupakan efek suara dan musik yang perlu digunakan videografer untuk menekankan atmosfer yang sedang dibangun dalam sebuah adegan.
Kelak, ketika sudah mencapai tahap pascaproduksi, videografer dan tim perlu memaksimalkan aspek audio selama editing.
7. Resolusi
Istilah videografi berikut ini sebenarnya adalah salah satu terminologi mendasar yang harus diketahui videografer.
Menurut Eyeconvideo, resolusi mengacu pada jumlah piksel yang terkandung dalam video. Angka ini menunjukkan piksel secara horizontal dan vertikal, seperti 640×480 atau 1920×1080.
Dalam beberapa situasi, resolusi dinyatakan sebagai angka tunggal, atau jumlah piksel vertikal. Dalam hal ini, contoh resolusi akan dinyatakan sebagai 480p atau 1080p.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Situs Penyedia Audio Gratis agar Videomu Makin Menarik
Itulah 7 istilah videografi yang harus dikenali oleh para videografer.
Jika kamu ingin berkecimpung di dunia videografi, pastikan kamu mempelajari semua istilah tersebut karena mereka semua saling berhubungan.
Nah, jika kamu sudah siap untuk membuktikan keahlian videografi kamu, di Glints Jobs tersedia banyak lowongan pekerjaan videografer, lho.
Jangan sampai ketinggalan ya! Yuk, daftarkan akunmu di Glints sekarang.