Tertarik dengan Dunia Perfilman? Pelajari 4 Teknik Sinematografi Dasar ini

Diperbarui 21 Des 2020 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Sebelum menciptakan film yang berkesan, tentu kamu harus memahami beberapa teknik sinematografi dasar.

    Seorang sinematografer mungkin dapat merangkai cuplikan apik dengan beragam keahlian teknis yang ia miliki.

    Kendati demikian, pada akhirnya fokus sinematografi adalah untuk menangkap visual dan membentuknya menjadi sebuah cerita.

    Kasarnya, seperti banyak pekerja di industri kreatif, sinematografer perlu menguasai keahlian storytelling.

    Baca Juga: Sedang Jadi Tren, Ketahui Apa Saja Peran dan Tugas Videografer

    Memahami Sinematografi Dasar

    Para sinematografer harus bisa mengendalikan serta mengatur gerak gambar yang akan disajikan kepada para audiens.

    Hal itu dapat terjadi bila sinematografer dapat memilih teknik pemotretan yang tepat untuk menceritakan kisah yang akan ia bangun.

    Selain itu, ia juga harus mampu untuk mengoperasikan kamera dengan terampil dan mengatur pencahayaan pada setiap adegan.

    Elemen-elemen tersebut dapat dikuasai ketika mereka telah mempelajari berbagai teknik sinematografi dasar.

    4 Teknik Sinematografi Dasar

    Di bawah ini, Glints telah membuat daftar teknik sinematografi yang selalu digunakan oleh para profesional untuk membantu proses pembuatan film. Yuk, disimak!

    1. Ukuran shot

    sinematografi dasar

    © Pexels.com

    Teknik sinematografi dasar pertama yang selalu menjadi pertimbangan para profesional adalah ukuran shot ketika mengambil gambar.

    Dengan ukuran yang tepat, kamera dapat memperlihatkan lokasi dan aktivitas yang disertakan dalam gambar.

    Ukuran shot juga berfungsi untuk menunjukkan detail ekspresi wajah dan objek lain yang berperan dalam membangun cerita.

    Maka dari itu, skala bidikan kamera pada tiap adegan perlu dipertimbangkan. 

    Kamu bisa menggunakan teknik extreme long shot untuk mendeskripsikan lokasi dan situasi dalam gambar.

    Close shot dan mid shot berfungsi untuk memperkenalkan individu dan aktivitas mereka dalam kisah,  serta close up shot  untuk menunjukkan mimik di wajah aktor dan detail-detail penting lainnya.

    Baca Juga: Voice Over: Definisi, Fungsi, dan Skill yang Dibutuhkan

    2. Komposisi

    sinematografi dasar

    © Pexels.com

    Disadur dari Studiobinder, cara sinematografer menyusun komposisi kamera dapat memengaruhi atmosfer dalam hasil rekaman. 

    Serupa dengan fotografi, tips terbaik agar cuplikan terlihat lebih alami adalah untuk mengikuti ‘The Rule of Thirds’ yaitu untuk meletakkan seluruh elemen penting agak di tengah shot kamera atau sekitar sepertiga dari frame.

    Agar gambar terkesan lebih formal atau bergaya, letakkan objek persis di tengah kamera atau gunakan simetri.

    Untuk kesan yang seram dan meresahkan, kamu dapat meletakkan kamera pada posisi miring atau membuat komposisi gambar benar-benar tidak seimbang.

    Intinya, komposisi kamera yang baik dapat memengaruhi emosi penonton.

    3. Cahaya dan warna

    sinematografi dasar

    © Unsplash.com

    Teknik sinematografi dasar selanjutnya yang perlu kamu kuasai adalah teknik pencahayaan dan permaianan warna.

    Cahaya secara langsung memengaruhi suasana sebuah adegan. 

    Pencahayaan dengan warna yang terang dan mencolok memberikan nuansa yang berbeda dengan cahaya low-key yang menakutkan dengan bayangan gelap yang pekat. 

    Cahaya rim-light  memberikan penekanan pada perasaan objek dalam gambar.

    Seperti pencahayaan, warna dapat memberikan sebuah emosi pada cuplikan yang telah direkam.

    Maka dari itu, kamu juga perlu menyesuaikan kembali intonasi warna saat sedang mengedit.

    Contoh efek dari warna adalah pada rona kemerahan yang memberikan kesan hangat, dan warna kebiruan yang bersifat asing, futuristik, dan sedih.

    4. Gerak kamera

    sinematografi dasar

    © Pexels.com

    Teknik lain yang perlu kamu kuasai adalah pergerakan dari kamera.

    Menurut Learnaboutfilm, gerakan kamera dapat membuat film terkesan lebih hidup. Meskipun sangat kecil, hampir semua jenis shot memerlukan kamera untuk bergerak. 

    Kamu bisa merekam suatu objek yang bergerak dengan posisi kamera yang statis, tetapi, kamu selalu memiliki opsi untuk menggerakkan kamera itu sendiri.

    Berikut adalah 4 jenis gerak kamera yang perlu kamu ketahui:

    • Tracking Shots
    • Sequence Shots
    • Crane Shots
    • Aerial Shots
    Baca Juga: 5 Alternatif Software Video Editor yang Gratis dan Legal

    Itu dia 4 teknik sinematografi dasar yang perlu kamu kuasai agar film terlihat lebih nyata dan hidup.

    Yang perlu kamu ingat adalah bahwa seluruh teknik dasar tersebut saling berhubungan, dan untuk membuat film yang berkesan, elemen- elemen di atas harus disertakan saat proses shooting.

    Kamu pun bisa berdikusi dan bertanya soal dunia perfilman serta teknik-tenik sinematografi lainnya di Glints Komunitas.

    Forum tanya jawab ini mempertemukan dengan profesional lainnya yang baru memulai atau bahkan sudah ahli di bidangnya.

    Yuk, bergabung dan mulai berdiskusi di Glints Komunitas!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait