Product Discovery: Definisi, Pentingnya, dan Langkah-langkahnya

Diperbarui 18 Jul 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu mengalami situasi di mana produk yang kamu buat ternyata tidak digemari oleh konsumen? Product discovery adalah prosedur penting untuk mencegah situasi tersebut.

    Perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang customer-centric atau berpusat pada konsumen.

    Lalu, bagaimana caranya supaya kita bisa memastikan bahwa produk yang dibuat benar-benar menjawab kebutuhan konsumen?

    Apa yang dimaksud dengan product discovery dan bagaimana cara melakukannya?

    Yuk, simak pembahasan dari Glints berikut ini untuk informasi selengkapnya!

    Baca Juga: ”Product

    Definisi Product Discovery

    foto tangan seseorang yang sedang memegang handphone di atas meja

    © Pexels.com

    Dilansir dari Product Talk, product discovery adalah sebuah proses pengembangan produk baru yang melibatkan konsumen di seluruh tahap decision making atau pengambilan keputusannya.

    Mengapa demikian? Pasalnya, perusahaan harus memastikan bahwa produk yang mereka buat benar-benar dapat memecahkan masalah konsumennya.

    Product Plan menambahkan, product discovery ini terbagi menjadi dua bagian.

    Bagian yang pertama adalah proses mendalami kebutuhan konsumen. Setelah itu, barulah product team bisa gunakan hasil riset tersebut untuk mengembangkan produknya.

    Mereka harus meriset fitur apa yang harus diprioritaskan dalam produk supaya fitur yang ada nantinya tidak hanya berfungsi sebagai pajangan, tetapi benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.

    Tujuan lain dari dilakukannya proses discovery ini adalah untuk mengurangi gap atau kesenjangan antara pemahaman konsumen dan pemahaman perusahaan tentang produk.

    Kesenjangan tersebut sering didapati terutama ketika konsumen tidak terlalu dilibatkan dalam pengembangan produk. Untuk mencegahnya, product team perlu berupaya melakukan proses discovery sebaik mungkin.

    Pentingnya Product Discovery

    perempuan berhijab dan laki-laki Asia sedang berdiskusi

    © Freepik.com

    Selain dari penjelasan di atas, alasan lain pentingnya product discovery adalah sebagai berikut sebagaimana dilansir dari Five Dot Twelve dan Decode Agency.

    1. Memahami masalah user

    Anggaplah kamu ingin membuat produk untuk kelompok anak muda Jakarta.

    Tim produk merasa bahwa ada permasalahan di kalangan anak muda Jakarta, di mana mereka kesulitan untuk menemukan informasi yang akurat terkait destinasi wisata.

    Nah, apakah masalah tersebut benar-benar mereka alami, atau masih berupa hipotesis produk tim saja?

    Jangan-jangan, masalah utama yang dialami lebih banyak anak muda Jakarta berkaitan dengan sektor lain, seperti akses transportasi umum, misalnya.

    Product discovery ini penting untuk membuktikan bahwa masalah tersebut benar-benar ada dan dapat diatasi oleh product team.

    2. Memahami market lebih dalam

    Menurut Forbes, 42% startup akhirnya gagal karena ternyata tidak ada kebutuhan market untuk produk mereka.

    Artinya, mereka tidak benar-benar mengerti market mereka sendiri dan bagaimana caranya bisa bersaing dengan kompetitor.

    Dengan melakukan proses discovery, ada dua hal utama yang bisa kamu pahami lebih dalam, yaitu:

    • market kompetitormu
    • market user atau konsumenmu

    Seiring dengan berjalannya riset, kamu dengan sendirinya akan menghasilkan user persona bisnismu sendiri.

    3. Memvalidasi ide anggota tim

    Awalnya, sebuah ide mungkin langsung terdengar inovatif dan solutif. Namun, tanpa riset lanjutan, kamu kehilangan kesempatan untuk membuat ide tersebut jauh lebih optimal lagi.

    Dengan adanya customer feedback yang terus menerus, idemu akan semakin jelas dan detail.

    Selama proses product discovery, biasanya akan terdapat wireframe yang bisa diuji coba kepada konsumen. Nah, dari proses ini, kamu bisa mendapatkan feedback langsung dari kelompok yang akan membeli produkmu.

    Selain itu, proses ini bisa membantumu mengidentifikasi detail-detail yang terlewat namun dapat berakibat fatal.

    Baca Juga: ”Multivariate

    4. Menghasilkan solusi yang paling tepat

    Manfaat yang satu ini adalah hasil dari pemahaman atas permasalahan user yang baik pula.

    Apabila kita bisa benar-benar memahami akar masalahnya, maka solusi yang dirumuskan juga bisa mengatasi permasalahan tersebut dengan tuntas.

    Semua perusahaan pasti ingin produknya dapat memenuhi kepuasan para pelanggannya.

    Hal tersebut hanya dapat tercapai apabila product team benar-benar melibatkan konsumen dalam proses pengembangan produk dari awal hingga akhir.

    5. Mengurangi resiko

    Setidaknya, ada 7 resiko yang mungkin kamu temui ketika mengeluarkan sebuah produk, yaitu:

    • resource risk (kurangnya sumber daya)
    • operational risk (perubahan operasional perusahaan yang mendadak)
    • performance risk (tim yang kurang efisien)
    • communication risk (miskomunikasi atau deadline yang kurang jelas)
    • scope risk (stakeholders yang memiliki pemahaman berbeda)
    • cost risk (biaya yang tak terduga)
    • time risk (project melebihi deadline)

    Dengan product discovery, resiko tersebut dapat dihindari karena kamu akan melibatkan banyak sekali riset, brainstorming, hingga workshop. Termasuk proses yang berkaitan dengan kebutuhan teknis dan bisnis.

    Langkah-Langkah Melakukan Product Discovery

    gambar 5 tangan yang sedang melakukan fist bump

    ©️ Freepik.com

    Tak bisa sendirian, product discovery ini perlu teamwork yang solid karena melibatkan proses yang tidak sebentar.

    Lalu, bagaimana cara melakukan proses discovery ini? Berikut penjelasan lengkapnya.

    1. Tingkatkan customer empathy

    Mengapa ini ada di langkah pertama? Dalam mengembangkan produk, satu-satunya hal yang selalu ditekankan adalah kebutuhan konsumen.

    Untuk dapat memahami kebutuhan dan perasaaan konsumen, kamu perlu meningkatkan empati terhadap mereka.

    Dengan begitu, kamu akan benar-benar mendengarkan aspirasi mereka dan menghasilkan solusi yang sebaik mungkin.

    Baca Juga: ”Mengenal

    2. Definisikan target konsumen yang jelas

    Dalam tahap ini, kamu bisa libatkan banyak orang dan tim yang berbeda supaya bisa mengumpulkan perspektif sebanyak-banyaknya.

    Kira-kira, kalangan masyarakat yang mana dan kondisi demografis seperti apa yang akan membutuhkan produkmu.

    Dalam tahap ini, kamu juga bisa sekaligus riset pasar dan riset produk yang sekomprehensif mungkin.

    3. Buat visual mapping

    Product discovery adalah sebuah proses panjang. Ide yang setiap orang punya juga mungkin sangat beragam dan perlu divalidasi satu persatu.

    Untuk membuat semua proses tertata rapi dan jelas, kamu bisa membuat visual mapping yang menggambarkan pengembangan produk ini secara umum.

    Tak perlu mendetail, yang penting setiap orang paham apa objektif yang ingin dituju dan bagaimana cara mencapainya.

    4. Lakukan tes dan kumpulkan customer feedback

    Ketika kamu mulai memasuki tahap pengembangan produk, ada beberapa tes yang bisa kamu jalani untuk mengevaluasi produkmu sejauh ini.

    Tes yang bisa kamu lakukan cukup beragam, tergantung tujuan dan jenis produkmu. Contohnya:

    Setelah itu, kumpulkanlah customer feedback dari berbagai channel. Mulai dari media sosial, email, customer service, termasuk user research dan testing yang telah kamu lakukan di atas.

    Terus lakukan proses ini hingga kamu mencapai feedback atau hasil akhir produk yang sesuai dengan harapanmu.

    Baca Juga: ”10

    Demikian penjelasan tentang product discovery. Jika kamu ingin menciptakan produk yang digemari konsumenmu, product discovery adalah tahapan yang tak boleh kamu sepelekan, ya.

    Mau mempelajari bidang product development lebih jauh lagi?

    Kamu bisa temukan artikel dengan topik serupa di Glints Blog!

    Ada banyak topik yang bisa kamu pelajari, mulai dari istilah, strategi, hingga rekomendasi tools yang berkaitan dengan proses pengembangan produk.

    Yuk, baca artikel terbaru tentang product development sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait