10 Pertanyaan Interview tentang Atasan dan Tips Menjawabnya
Sebelum wawancara kerja sebaiknya kamu mempersiapkan diri untuk menjawab segala jenis kemungkinan pertanyaan dari recruiter. Salah satunya adalah pertanyaan interview tentang atasan.
Selain bertanya soal skill yang dimiliki hingga kelebihan dan kelemahan diri, recruiter juga pasti akan bertanya soal hal lainnya. Misalnya mengenai tugas di pekerjaan sebelumnya atau tentang atasan.
Saat menjawab pertanyaan interview tentang atasan, sebaiknya harus dipikirkan matang-matang agar kamu tidak salah menjawab.
Pasalnya, pertanyaan mengenai atasan cukup tricky dan sering membuat kandidat salah menjawab sehingga akhirnya membuat recruiter meragukan kemampuan kerja samanya.
Jadi, seperti apa sih cara menjawab pertanyaan interview tentang atasan yang paling tepat? Jika penasaran, sebaiknya simak penjelasannya di bawah ini sampai tuntas, ya!
Contoh Pertanyaan Interview tentang Atasan
Setiap recruiter pasti ingin mengetahui seperti apa kemampuan kolaborasi calon kandidat. Hal tersebut bisa diketahui dengan memberikan pertanyaan interview tentang atasan atau rekan kerja.
Pertanyaan wawancara seputar atasan pun cukup beragam dan memiliki kedudukan yang sama pentingnya. Berikut ini beberapa contohnya.
1. Bagaimana pendapat Anda mengenai atasan di tempat kerja sebelumnya? / “What do you think about your supervisor in the previous company?“
Pertanyaan tentang atasan yang satu ini memang sering ditanyakan saat interview.
Pasalnya, recruiter ingin mengetahui seperti apa hubungan kandidat dengan atasan di tempat kerja sebelumnya.
Melansir dari Live Career, ada beberapa hal yang perlu ditekankan dalam menjawab jenis pertanyaan yang satu ini.
Misalnya, dengan memberikan penjelasan yang lengkap mengenai sifat positif dan negatif dari atasan di tempat kerja sebelumnya.
Daripada memberikan kritikan pada kebiasaan pribadinya yang kurang baik, sebaiknya kamu memberikan kritikan pada kinerjanya sebagai seorang atasan.
Berikut adalah contoh jawabannya.
Bahasa Indonesia
Saya berhubungan baik dengan atasan saya sebelumnya. Dia selalu memberi hasil yang bagus dan menghargai kualitas pekerjaan saya. Dia juga tidak pernah memfavoritkan seseorang, yang membuat lingkungan tim menjadi sangat baik.
Bahasa Inggris
I get along really well with my previous boss. He delivers results and respects the quality of my work. He also does not play favorites, which makes the team’s environment really good.
2. Apakah Anda pernah merasa kesulitan bekerja sama dengan atasan? / “Have you felt difficulties when working with your supervisor?”
Jika recruiter menanyakan pertanyaan ini, berarti mereka ingin mengetahui seperti apa kemampuan adaptasi dan kolaborasimu di tempat kerja.
Tidak semua orang bisa bekerja sama dengan atasan. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya ia kesulitan beradaptasi atau bahkan karena sifat yang dimiliki atasannya.
Namun, saat menjawab pertanyaan interview tentang atasan yang satu ini sebaiknya kamu berhati-hati saat mendeskripsikan masalahnya.
Apabila pernah terjadi suatu konflik dengan atasan, deskripsikan permasalahan tersebut secara detail. Lalu, jangan lupa untuk menceritakan seperti apa caramu mengatasi masalah tersebut.
Dari ceritamu tersebut akan membantu recruiter mengetahui apakah kamu memiliki resolusi konflik yang baik atau skill problem solving yang dibutuhkan di dunia kerja.
Berikut adalah contoh jawabannya.
Bahasa Indonesia
Ada saat di awal karier ketika saya memiliki ekspektasi berbeda dengan manajer tentang bagaimana melakukan tugas sehari-hari. Suatu hari, kami membicarakan hal tersebut, dan menyadari bahwa tujuan kami cocok. Kemudian, kami bisa bekerja sama dengan baik selama beberapa tahun.
Bahasa Inggris
There was a time earlier in my career that I had a different expectation about how to do the daily task with my manager. One day, we talked about it and we realized that our goals were compatible. Then, we were able to work together successfully for several years.
3. Deskripsikan seperti apa atasan yang ideal menurut Anda / “Describe your most ideal boss“
Contoh pertanyaan interview tentang atasan yang satu ini juga cukup sering ditanyakan oleh recruiter kepada kandidat.
Menurut The Balance Careers, salah satu alasan mengapa recruiter menanyakan pertanyaan ini karena ingin mengetahui seberapa baik kandidat bisa bekerja sama dengan atasan di tempat kerja.
Saat menjawab pertanyaan seperti ini sebaiknya tonjolkan kemampuanmu untuk beradaptasi. Jadi, recruiter bisa paham bahwa kamu bisa dipimpin oleh berbagai macam atasan.
Selain itu, cobalah tetap realistis dengan tipe atasan ideal yang kamu inginkan. Jangan menyebutkan bahwa kamu ingin atasan yang sempurna di semua aspek.
Berikut adalah contoh jawabannya.
Bahasa Indonesia
Atasan ideal saya adalah seseorang yang mendorong komunikasi terbuka antara dirinya dengan bawahannya. Hal ini karena saya percaya bahwa komunikasi, dalam bentuk apa pun, begitu penting antara manajer dengan timnya.
Bahasa Inggris
My ideal boss would be someone who encourages open communication between themselves and their subordinates. This is because I believe that communication, in any form, is critical for a successful relationship between the manager and the team.
4. Sebutkan siapa atasan terbaik menurut Anda? / “Who is the best boss according to you?“
Pertanyaan interview tentang atasan ini ditanyakan untuk mencari tahu manajer atau bos favoritmu.
Perusahaan juga bisa tahu dengan tipe atasan seperti apa kamu bisa bekerja dengan baik.
Untuk menjawab pertanyaan ini, fokus lah pada pengaruh baik yang bisa diambil dari atasanmu tersebut.
Berikut adalah contoh jawabannya.
Bahasa Indonesia
Atasan yang terbaik sejauh ini menurut saya adalah seseorang yang membolehkan saya untuk mengambil tanggung jawab lebih banyak seiring saya berkembang dalam pekerjaan saya. Hal ini menunjukkan bahwa dia percaya saya bisa bekerja dengan baik dengan tanggung jawab tersebut.
Bahasa Inggris
My best boss so far was a supervisor who allow me to take on more responsibility as I progressed in my job. It shows that she trusted me to do well with it.
5. Siapa atasan terburuk menurut Anda? / “Who is the worst boss according to you?“
Pertanyaan interview tentang atasan yang satu ini cukup menjebak dan membingungkan. Pasalnya, kamu harus memberi tahu atasan terburuk yang pernah dimiliki.
Mega Interview menjelaskan bahwa pertanyaan ini bisa menjadi kesempatan baik bagimu untuk menunjukkan kemampuan beradaptasi.
Jadi, dalam menjawab pertanyaan ini fokuslah pada pengaruh baik yang bisa diambil atasan tersebut.
Hindari menjelaskan hal-hal yang negatif atau membicarakan kejelekannya. Akan tetapi, tekankan bagaimana caramu mengatasi ketidakcocokanmu dengannya.
Berikut adalah contoh jawabannya.
Bahasa Indonesia
Bos terburuk menurut saya adalah seseorang yang tidak memberi feedback tentang performa saya. Namun, saya bisa meningkatkan komunikasi ke bos dengan memberi laporan per 2 minggu tentang proyek yang saya kerjakan. Pada akhirnya, dia memberi saya banyak feedback dan kritik konstruktif melalui laporan tersebut. Sehingga, saya bisa tahu lebih baik tentang performa saya.
Bahasa Inggris
My worst boss was someone who provided little to no feedback about my performance. However, I was able to improve the communication by providing bi-weekly reports about my projects. Eventually, he gave me a lot of feedback and constructive criticism to these reports, and I knew better about my performance.
6. Jika kamu tahu atasanmu salah, apa yang Anda perbuat? / “If your supervisor is wrong, what would you do?“
Menurut The Balance Careers, pertanyaan interview tentang atasan ini ditanyakan untuk mengetahui bagaimana kamu menangani situasi sulit yang melibatkannya.
Pastikan untuk tidak menjelek-jelekkan atasanmu dan jelaskan juga bagaimana kamu memberi tahu mereka. Kemudian, jelaskan juga hasil yang didapatkan.
Berikut adalah contoh jawabannya.
Bahasa Indonesia
Satu waktu, saya berbicara dengan manajer tentang kesalahan yang dapat berdampak negatif bagi tim. Manajer saya waktu itu memberi tim sebuah data yang sudah lama untuk sebuah proyek. Saat itu, saya tahu bahwa ada data yang lebih terkini. Bekerja dengan data terkini merupakan hal penting untuk kesuksesan proyek ini. Kemudian, saya mendatangi ruangan manajer saya dan berbicara dengannya tentang kesalahan tersebut. Lalu, saya menunjukkan data yang terkini. Atasan saya berterima kasih pada saya dan langsung memperbarui data tersebut. Kemudian, kami bisa menyelesaikan proyek dengan penuh kesuksesan.
Bahasa Inggris
One time, I spoke to my manager about an error that would negatively impact the team. My manager gave the team a couple of years old data for a project. At that time, I know that there was more current data. Working with the most up-to-date data was essential for the success of the project. Then, I went to my manager’s office and spoke to him privately about the error, and show him the most recent data. He thanked me and immediately updated the data. Then, we completed the project with great success.
7. Apa yang Anda ekspektasikan dari atasan? / “What do you expect from your supervisor?“
Perusahaan akan memberi pertanyaan interview ini untuk mengetahui bagaimana gaya bekerjamu.
Pertanyaan ini juga bisa memberi tahu perusahaan apakah kamu cocok dengan budayanya atau tidak.
Jawab pertanyaan ini secara positif dan fokus pada hal yang membuatmu bisa bekerja dengan baik.
Berikut adalah contoh jawabannya.
Bahasa Indonesia
Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menyukai bahwa supervisor saya tidak menunjukkan favoritisme. Dia juga sangat memahami kebutuhan dan kekuatan dari bawahannya. Saya sadar bahwa hal seperti ini membutuhkan waktu. Namun, saya sangat senang jika supervisor saya mencoba untuk mengetahui saya seperti itu.
Bahasa Inggris
In my last job, I liked the fact that my supervisor did not show favoritism. She was also very understanding about her subordinates’ needs and strengths. I realized that these things take time, but I would like it if my supervisor try to know me that way.
8. Apa kritik terbesar yang pernah Anda dapat dari atasan? / “What is the biggest criticism your boss gave you?“
Pertanyaan ini ditanyakan perusahaan untuk mengetahui kelemahanmu. Tidak hanya itu, pertanyaan ini juga membuat perusahaan tahu bagaimana karaktermu ketika dikritik.
Piliihlah kelemahan yang pernah dikritik dan telah kamu perbaiki.
Berikut adalah contoh jawabannya.
Bahasa Indonesia
Manajer saya suatu waktu pernah menegur bahwa saya membuat terlalu banyak kesalahan penulisan di presentasi saya. Pada awalnya, saya bersikap defensif karena merasa bahwa saya bukan seorang penulis. Namun kemudian, saya menyadari bahwa kesalahan penulisan tersebut memberi impresi buruk bagi klien. Sekarang, saya selalu me-review presentasi yang dibuat untuk memastikannya bebas dari kesalahan, dan mencari feedback dari rekan kerja maupun supervisor.
Bahasa Inggris
My manager once pointed out that I made a lot of typos and errors in my presentation. At first, I was really defensive because I felt that I am not a writer. But then, I realized that those typos and errors can make a poor impression on the client. Now, I always review my presentation to make sure it’s free from errors and always seek out feedback from coworkers or supervisors.
9. Anda pernah bekerja dengan tipe atasan seperti apa, dan apa tipe yang kamu sukai? / “What types of boss you worked for, and what type do you prefer?“
Pertanyaan interview tentang atasan ini hampir serupa dengan poin nomor 3.
Untuk menjawabnya, tekankan kemampuanmu beradaptasi dengan atasan yang bukan tipemu.
Berikut adalah contoh jawabannya.
Bahasa Indonesia
Saya pernah bekerja dengan manajer yang memiliki beragam gaya manajemen. Saya menyukai bekerja dengan manajer yang memberi instruksi secara jelas dan spesifik. Namun, saya juga pernah bekerja dengan manajer yang selalu mendorong karyawannya untuk bekerja secara mandiri. Saya bisa bekerja dengan baik di kedua lingkungan tersebut karena saya bisa bekerja secara independen dan tahu kapan serta bagaimana saya harus bertanya.
Bahasa Inggris
I have worked under managers with various management styles. I prefer to work with managers who give clear and specific instructions. However, I also have worked with managers who encourage a lot of independent work too. I worked well in both environments because I can work independently but also know when and how to ask questions.
10. Bagaimana rasanya bekerja untuk atasan sebelumnya? / “What was it like working for your previous supervisor?“
Menurut Everyday Interview Tips, pertanyaan interview tentang atasan ini juga umum ditanyakan perusahaan.
Dari pertanyaan ini, perusahaan bisa tahu kamu akan menjadi tipe karyawan seperti apa, terutama ketika berurusan dengan bagian manajemen.
Untuk menjawabnya, berikan hal yang kamu inginkan dari atasan. Kemudian, jelaskan hal tersebut dalam deskripsimu tentang atasan sebelumnya.
Berikut adalah contoh jawabannya.
Bahasa Indonesia
Supervisor saya adalah orang yang hebat. Dia benar-benar berdedikasi terhadap pekerjaannya dan selalu memberi hasil yang konsisten. Dia dan saya senang menjadwalkan waktu untuk berdiskusi tentang proyek yang sedang dikerjakan. Ia juga terbuka untuk berkomunikasi kapan pun jika memungkinkan. Hal tersebut merupakan pengalaman berharga karena membantu saya mencapai sukses di perusahaan sebelumnya.
Bahasa Inggris
My supervisor was a great person. She was dedicated to her work and produce consistent results. She and I would schedule some time to discuss the project we’re working on. She was also open to communicating at any time whenever it’s possible. It was an invaluable experience because it helped me to achieve success in the previous company.
Demikianlah penjelasan mengenai beberapa tips menjawab pertanyaan interview tentang atasan yang sudah Glints persiapkan untukmu.
Tahap interview merupakan salah satu tahap terpenting dalam rekrutmen.
Baik itu interview dengan HRD atau interview user haruslah dilakukan dengan sebaiknya agar kamu bisa sukses melangkah ke tahap selanjutnya.
Karena itu, sebelum melakukan wawancara kerja pastikan kamu sudah mempelajari jenis-jenis pertanyaan yang sering ditanyakan oleh recruiter.
Kamu bisa mencari tips lainnya seputar pertanyaan interview dengan baca kumpulan artikel Glints yang membahasnya.
Caranya mudah, kamu cukup klik di sini untuk baca artikelnya. Gratis!