5 Alasan Kenapa Perempuan Sebaiknya Mulai jadi Pekerja IT
Isi Artikel
Salah satu topik yang masih hangat hingga saat ini yaitu sedikitnya jumlah perempuan sebagai pekerja IT.
Jumlah perempuan di industri teknologi ternyata tidak bertambah seiring meningkatkan popularitas dan tren industri ini.
Di Amerika Serikat, jumlah perempuan yang bekerja di bidang teknologi nyatanya hanya kurang dari 20%.
Tentu bukan angka yang bisa dibanggakan, tapi juga tidak mengagetkan.
Industri teknologi sampai kini masih identik dengan pekerjaan yang maskulin.
Bagaimana jika kamu sebagai perempuan memiliki minat berkarier di bidang ini?
Jangan ragu untuk membangun karier-mu, ini beberapa alasan perempuan perlu memulai karier di bidang teknologi!
Kenapa Perempuan Sebaiknya Mulai Menjadi Pekerja IT?
© Freepik.com
1. Memotivasi perempuan lain
Dari persentase di atas, sudah jelas bahwa perempuan masih sangat minoritas, bahkan hingga ada stererotip khusus bahwa pekerja IT hanya untuk laki-laki.
Dengan bergabungnya kamu di bidang yang sedang berkembang pesat ini, kamu bisa memotivasi banyak perempuan lain untuk melakukan hal yang sama, dan bahkan mengubah stigma terkait bidang ini.
Lebih jauh lagi, kamu juga bisa membuktikan bahwa perempuan juga bisa berkontribusi terhadap perkembangan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi representasi perempuan dalam mengembangkan teknologi.
2. Tingginya permintaan
Khawatir tidak mendapatkan pekerjaan sebaiknya tidak kamu jadikan alasan untuk meniti karier di bidang ini.
Seiring berkembangnya teknologi, permintaan sumber daya manusia di bidang teknologi juga ternyata semakin banyak, lho!
Country Manager Robert Walters for Indonesia, Eric Mary, menyatakan kepada Kumparan bahwa perkembangan e-commerce dan startup menjadi salah satu maraknya permintaan SDM di bidang ini.
Untuk menyesuaikan perkembangan pasar, beragam posisi pun tersedia, mulai dari Head of Digital, E-commerce Manager, hingga UI/UX Manager.
3. Gaji yang menarik
Apa jadinya jika permintaan tinggi namun tidak banyak SDM yang tersedia?
Tentu saja meningkatnya gaji dan kompensasi!
Bukan hanya jumlah perempuan yang masih sedikit di industri ini, bahkan secara umum bidang teknologi masih kalah jika dibandingkan bidang lain seperti pemasaran atau keuangan.
Eric menjelaskan bahwa pertumbuhan gaji paling tinggi di tahun 2019 ada di sektor teknologi informasi (IT), bahkan bisa mencapai 50%.
Hal ini tentu dikarenakan karena tidak banyak SDM yang tersedia untuk memenuhi permintaan industri, terlebih saat munculnya beragam pekerjaan baru yang menyesuaikan perkembangan pasar.
4. Ada banyak hal yang bisa dieksplor
Bergabung sebagai UI/UX designer di e-commerce populer atau sebagai software engineer yang mengembangkan aplikasi keuangan?
Selain ada banyak jalan menuju Roma, ada banyak juga jalanmu untuk berkontribusi di bidang teknologi!
Banyak kesempatan untuk mengeksplor kreativitasmu, mengasah kemampuan problem solving, dan banyak cara untuk menciptakan dampak positif melalui apa yang kamu kerjakan.
Terdengar seperti pekerjan yang menantang dan sekaligus menyenangkan, bukan?
5. Mendukung perempuan lain untuk berkarier di bidang teknologi
Tentu akan ada kebanggaan tersendiri jika kamu bisa “menembus tembok” yang menghalangi perempuan ke pekerjaan teknologi.
Siapa bilang bahwa perempuan tidak bisa melakukan coding?
Siapa bilang bahwa perempuan tidak mampu berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah?
Saatnya kamu membuktikan bahwa perempuan memiliki kemampuan yang tidak kalah dibandingkan laki-laki, terutama yang berkaitan dengan teknologi.
Bagaimana jika kamu tidak mendalami bidang teknologi, tapi tertarik untuk berkarier di industri tech seperti perusahaan startup dan e-commerce?
Tenang saja, posisi lainnya juga tersedia kok!
Segera sign up di Glints untuk melamar langsung ke banyak lowongan di industri dan bidang teknologi!
