5 Perbedaan Sukuk dan Obligasi, Pahami Dulu sebelum Berinvestasi

Diperbarui 14 Jul 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Obligasi dan sukuk merupakan instrumen investasi yang memiliki perbedaan cukup signifikan. 

    Perbedaan antara keduanya dapat dilihat dari bentuk investasi, manfaat, hingga prinsipnya. 

    Obligasi dan sukuk merupakan instrumen investasi yang kerap kali dijadikan pilihan oleh investor. 

    Ingin tahu lebih lanjut apa perbedaan antara obligasi dan sukuk? 

    Yuk simak rangkuman di bawah ini!

    Baca Juga: 7 Jenis Reksa Dana dan Tingkat Risikonya, Pilih yang Mana, ya?

    Apa Itu Sukuk?

    Menurut Otoritas Jasa Keuangan, sukuk adalah suatu surat berharga jangka panjang dengan prinsip syariah. 

    Surat ini dikeluarkan oleh Emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah. 

    Terdapat dua jenis sukuk yang dapat dimiliki oleh investor yaitu sukuk ritel dan sukuk tabungan. 

    Keduanya merupakan produk investasi syariah yang ditawarkan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan yang memiliki beberapa perbedaan yaitu:

    1. Tenor atau jangka waktu
    2. Persentase imbal hasil
    3. Batas minimal dan maksimal pemesanan
    4. Jenis akad yang digunakan
    5. Fleksibilitas di pasar sekunder

    Apa Itu Obligasi?

    Bursa Efek Indonesia menyebutkan bahwa obligasi merupakan produk investasi yang tercatat di bursa sama seperti saham, sukuk, dan lainnya. 

    Obligasi merupakan surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. 

    Produk investasi ini diterbitkan oleh pihak berhutang kepada pihak yang berpiutang.

    Baca Juga: IMendalami Jenis Investasi, Temukan yang Paling Cocok Untukmu

    Perbedaan Sukuk dan Obligasi

    1. Sifat instrumen

    Sukuk dan obligasi memiliki sifat instrumen yang berbeda. 

    Investasi dalam obligasi konvensional sering kali dianggap sebagai surat utang. 

    Contoh produk obligasi adalah ORI (obligasi ritel Indonesia) dan SBR (saving bond ritel). Pada obligasi, bukti kepemilikan tidak diperlukan.

    Sukuk merupakan investasi yang dianggap sebagai sertifikat kepemilikan aset. Investasi ini menerbitkan SBSN (surat berharga syariah negara) sebagai bukti kepemilikan obligasi.

    2. Keuntungan yang diperoleh

    Kedua instrumen ini memiliki bentuk return yang berbeda. 

    Keuntungan yang didapat dari investasi obligasi konvensional berupa bunga capital gain

    Pada sukuk, keuntungan yang diperoleh dapat berbentuk imbalan, bagi hasil hingga margin yang didapat dari uang sewa. 

    3. Proses penerbitan dan penggunaan dana

    Proses penerbitan dan penggunaan dana antara sukuk dan obligasi memiliki perbedaan prinsip. 

    Dilansir dari Treasurers.org, sukuk memiliki proses penerbitan yang didasari oleh prinsip syariah sedangkan pada obligasi konvensional tidak terikat aturan tertentu.

    Penerbitan sukuk boleh dilakukan oleh lembaga nonsyariah pada kondisi tertentu dengan tetap didasari oleh prinsip syariah. 

    Industri yang menerbitkan sukuk harus menggunakan prinsip syariah pada penggunaan dana. 

    Sementara itu, di dalam obligasi konvensional penggunaan dana tidak dibatasi aturan tertentu.

    4. Biaya pungutan OJK

    Produk investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki biaya khusus yang disebut pungutan OJK. 

    Pungutan OJK digunakan sebagai sumber dana kegiatan operasional, pengadaan aset, dan lain-lain.

    Maka dari itu, besarnya biaya pungutan ini menjadi salah satu bagian dari perbedaan obligasi dan sukuk.

    Biaya pungutan pada obligasi dikenakan sebagai 0,05% dari nilai emisi atau maksimal Rp750 juta.

    Pada sukuk, biaya pungutan dikenakan sebesar 0,05% dari nilai emisi atau maksimal Rp150 juta.

    5. Biaya administratif dan dokumen pertanggungjawaban

    Sukuk dan obligasi memiliki besaran biaya administratif dan dokumen pertanggungjawaban yang kurang lebih sama.

    Perbedaanya adalah biaya yang dikenakan pada sukuk juga meliputi tambahan pembayaran upah dewan syariah sedangkan obligasi konvensional tidak dikenakan biaya tersebut.

    Baca Juga: Pahami Kelebihan dan Kekurangan dari Investasi Obligasi

    Demikian ragam informasi mengenai instrumen investasi sukuk dan obligasi dari perbedaan hingga definisinya.

    Dalam memiliki instrumen investasi yang terpenting adalah pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu!

    Saat ini kamu Ingin menambah informasi mengenai keuangan atau instrumen investasi lainnya? 

    Spesial untuk kamu Glints Blog memiliki beragam artikel untuk menjawab rasa penasaranmu. 

    Cari tahu lebih banyak mengenai keuangan dan investasi di sini sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait