Sama-sama Dikeluarkan Negara, Apa Beda SBR dan ORI?

Diperbarui 18 Jan 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Meskipun sama-sama dikeluarkan oleh negara, sebenarnya terdapat perbedaan antara ORI dan SBR untuk investasi. Terlepas dari perbedaan itu, keduanya bisa dibilang aman karena dikeluarkan oleh negara.

    Terkadang, calon investor ragu untuk menyisihkan uangnya dalam investasi karena tidak yakin terhadap investasi yang dipilihnya.

    Selain itu, kemungkinan investasi tersebut bodong juga menjadi salah satu pertimbangan. Sebenarnya, keraguan ini bisa diatasi kalau kamu berinvestasi pada instrumen investasi yang benar dan terpercaya.

    Untuk itu, kamu harus mengetahui instrumen investasi yang dikeluarkan oleh negara. Saving bond ritel (SBR), dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang juga sering disebut obligasi negara ritel bisa menjadi pilihan investasi untukmu.

    Dari kedua instrumen investasi tersebut, apa perbedaanya dan mana yang lebih menguntungkan?

    Untuk kamu yang penasaran, Glints sudah siapkan jawabannya untukmu! Simak selengkapnya!

    Baca Juga: Pahami Kelebihan dan Kekurangan dari Investasi Obligasi

    Pengertian

    Sebelum memutuskan berinvestasi pada kedua instrumen tersebut, alangkah baiknya untuk mengetahui terlebih dulu pengertian keduanya.

    Pada dasarnya, instrumen investasi yang diterbitkan pemerintah adalah dalam bentuk surat utang. Dahulu, surat utang negara ini hanya ditujukan untuk kalangan tertentu.

    Namun, pada perkembanganya negara menerbitkan surat utang yang dapat dimiliki oleh masyarakat yang disebut pula ritel.

    Dari berbagai surat utang ritel tersebut, terdapat berbagai pembeda dari tiap jenisnya. 

    Pengertian ORI

    obligasi negara ritel

    © Portal Investasi

    Mengutip dari CNBC Indonesia, ORI merupakan surat utang tertua yang diterbitkan negara. ORI sendiri diterbitkan pada tahun 2006.

    Tujuan diterbitkanya ORI kala itu adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat atau investor individual untuk secara langsung memiliki dan memperdagangkan secara aktif obligasi negara.

    Kupon ORI bersifat tetap dan dibayar setiap bulan. Sebagai instrumen investasi, ORI dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.

    Artinya, investor yang membeli ORI tidak harus memegangnya hingga jatuh tempo tetapi bisa menjualnya di pasar.

    Biaya minimal investasi pada ORI adalah Rp 1 juta dan kelipatannya hingga maksimal Rp 3 miliar.

    Karakteristik ORI adalah ditawarkan melalui agen penjualan berupa bank dan sekuritas dan menawarkan kupon bunga yang tetap.

    Hingga tahun 2019, sudah 16 seri ORI yang dikeluarkan pemerintah.

    Pengertian SBR

    perbedaan ori dan sbr

    © Bisnis.com

    Masih dari sumber yang sama, SBR merupakan pengembangan dari ORI.

    Hanya saja, SBR dibuat terdapat beberapa variasi yang dinilai memberikan keunikan (gimmick) tertentu sehingga dapat menarik minat lebih dari investor.

    Dilansir dari Beritagar, sesuai dengan namanya, memang mirip dengan tabungan (saving) atau deposito bank karena tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder.

    Artinya, SBR hanya bisa dibeli pada masa penawaran dan disimpan hingga waktu jatuh tempo, kecuali investor memilih fasilitas early redemption (pencairan awal).

    Masa pencairan awal ini adalah pilihan dan biasanya bisa diambil setelah setahun berinvestasi.

    Investasi awal SBR bisa dibilang cukup rendah, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar. Pada umumnya, tenor yang diberlakukan pada SBR tidak terlalu panjang.

    Imbal hasil atau kupon dari SBR biasanya ditetapkan floating with floor atau mengambang dengan batas minimal. 

    Baca Juga: Pahami Dulu Apa Itu Pasar Modal Sebelum Mulai Investasi

    Persamaan dan Perbedaan

    reksa dana

    © Freepik.com

    Kedua instrumen investasi baik SBR ataupun ORI sejatinya adalah surat utang yang dikeluarkan oleh negara.

    Meskipun terdapat beberapa persamaan, tetap saja ada perbedaan dari kedua instrumen tersebut. 

    Persamaan

    Kedua instrumen ini dikeluarkan oleh negara atau pemerintah, sehingga kedua jenis ini hampir tidak memiliki risiko (zero risk) seperti gagal bayar.

    Hal ini dikarenakan selama diterbitkannya, tidak pernah pemerintah melakukan gagal bayar.

    Persamaan lain dari SBR dan ORI adalah ditawarkan dengan waktu yang terbatas, biasanya memakan waktu kurang dari 1 bulan.

    Hingga saat ini, penawaran dilakukan bergiliran dalam setahun sekali.

    Selain itu, hasil investasi melalui kedua instrumen ini akan digunakan untuk menjadi salah satu pendanaan APBN negara, sehingga bisa berkontribusi dalam pembangunan nasional.

    Perbedaan

    Meskipun memiliki beberapa kesamaan, SBR dan ORI tetap memiliki perbedaan. Salah satunya adalah imbal hasil yang ditawarkan.

    Seperti disampaikan sebelumnya, SBR memiliki Imbal hasil yang ditetapkan floating with floor atau mengambang dengan batas minimal.

    Sementara itu, ORI memiliki imbal hasil yang tetap.

    Mana yang Lebih Menguntungkan?

    Dengan berbagai karakteristik dari SBR dan ORI, keduanya tidak ada yang lebih menguntungkan atau tidak.

    Selayaknya investasi, setiap orang memiliki prefrensi dan profil risikonya sendiri. Namun yang jelas, kedua instrumen tersebut terjamin keamanannya.

    Baca Juga: Ingin Berinvestasi dengan Mudah? Coba Aplikasi-Aplikasi Ini!

    Nah, itulah perbedaan antara ORI dan SBR yang perlu kamu ketahui. Apapun yang kamu pilih, investasi tetap merupakan hal yang disarankan untuk menjaga keuangan diri di masa depan.

    Selain informasi ini, kamu bisa mendapatkan informasi keuangan lainnya di Glints. Caranya mudah, cukup langganan newsletter blog di Glints.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait