Saving Bond Retail (SBR): Definisi & Cara Mendapatkannya

Diperbarui 27 Jun 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Saving Bond Ritel atau SBR adalah salah satu instrumen investasi yang sering disarankan. Belakangan ini, investasi tersebut tengah menjadi buah bibir di masyarakat.

    Investasi sendiri merupakan salah satu cara yang sering disarankan dalam perencanaan keuangan. Pasalnya, investasi memberikan hasil yang baik untuk masa mendatang.

    Sangat baik apabila kamu sudah memulai investasi sejak dini. Semakin awal memulai investasi, akan semakin mahir pula ke depannya.

    Investasi pun tidak hanya berasal dari satu sumber, terdapat banyak investasi menarik yang bisa kamu pilih. Salah satunya adalah SBR atau Saving Bond Ritel.

    Bagi kamu yang masih asing dengan instrumen investasi ini, jangan khawatir. Kali ini, Glints akan ulas mengenai SBR agar kamu bisa lebih memahaminya sebelum memulai investasi.

    Baca Juga: Baru Lulus Kuliah? Intip Investasi yang Cocok Untukmu!

    Investasi Saving Bond Ritel (SBR)

    Sebelum membahas lebih jauh, kamu harus memahami dulu pengertian dari Saving Bond Ritel sendiri. 

    Bersumber dari Kemenkeu, SBR atau Saving Bond Ritel adalah salah satu dari Surat Berharga Negara atau Surat Utang Negara (SUN) yang diedarkan kepada seluruh masyarakat.

    Itulah mengapa disebut dengan Ritel. Surat ini dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).  

    SBR pertama kali diluncurkan untuk menutupi kekurangan APBN 2014, dan mulai diperkenalkan di kota Surabaya dan dilanjutkan di kota-kota besar seperti Makassar, Semarang, Bandung, dan Medan.

    Sebelum itu, pada tahun 2006, pemerintah sudah mengeluarkan surat utang untuk pertama kalinya, namun hanya bisa dimiliki oleh pengusaha kecil.

    Surat itu disebut sebagai Obligasi Ritel Indonesia atau lebih populer dengan sebutan ORI.

    Di peluncuran pertamanya, ORI berhasil menghimpun dana Rp 3,283 triliun dan hingga tahun 2015 dana yang dihimpun dari ORI telah mencapai Rp 144,125 triliun.

    Biasanya ORI diterbitkan setahun sekali. Namun, pemerintah pernah menerbitkan dua seri ORI dalam setahun yaitu pada 2007 dan 2008. Hingga saat ini pemerintah telah menerbitkan ORI sebanyak 13 kali.

    Negara tidak pernah gagal membayar pokok maupun bunganya pada saat jatuh tempo. Itu membuktikan investasi di SBN pasti aman karena negara terbukti mampu membayar.

    Dengan membeli SBR ini, bisa dibilang bahwa kamu sudah ikut berkontribusi dalam pembangunan negara, karena kamu telah menginvestasikan uangmu untuk kepentingan pembangunan. 

    Istilah-Istilah dalam SBR

    Ketika kamu memutuskan bahwa SBR adalah investasi yang kamu pilih, kamu tentu akan dihadapkan dengan berbagai istilah yang mungkin asing di telinga.

    Oleh karenanya, kamu perlu memahami beberapa istilah-istilah dalam investasi SBR agar kamu tidak salah memahaminya.

    Berikut adalah beberapa istilah yang mungkin kamu temukan:

    1. Kupon

    Dalam investasi lain, imbal hasil yang diberikan sering disebut sebagai bunga. Hal ini berbeda dengan SBR, di mana imbal hasil dari investasi yang kamu lakukan disebut sebagai kupon.

    Kupon ini dihitung berdasarkan presentase terhadap jumlah pokok utang dan waktu setahun, dengan pembayaran yang dilakukan setiap bulan sekali.

    2. Floating with floor

    Istilah ini merupakan sistem yang digunakan sebagai acuan dalam penentuan besaran kupon SBR tiap tahunnya. Acuan yang digunakan dalam menentukan besaran kupon adalah bunga Bank Indonesia. 

    Artinya, bila suku bunga acuan naik, kupon bisa disesuaikan naik. Namun bila acuan turun, kupon tidak akan turun lebih rendah daripada batas minimal.

    3. Jatuh tempo dan tenor

    Tenor adalah jangka waktu investasi atau masa berlaku SBR. Setelah jangka waktu ini habis, maka SBR akan jatuh tempo.

    Artinya, uang pokok (modal) pemegang SBR akan dikembalikan seluruhnya oleh pemerintah.

    4. Setelmen

    Setelmen adalah tanggal penyelesaian transaksi. Artinya, pada tanggal ini seseorang yang telah memesan SBR pada masa penawaran sudah resmi menjadi investor.

    5. Early redemption

    Early redemption adalah fasilitas pencairan lebih awal dana investor yang dimiliki di produk SBR sebelum jatuh tempo.

    Jadi, meskipun investor tidak dapat menjualnya di pasar sekunder, investor dapat mencairkan maksimal sebanyak 50 persen dananya di SBR setelah setahun berinvestasi.

    Baca Juga: 8 Mitos Investasi yang Harus Kamu Pahami

    Keuntungan Saving Bond Ritel

    Berinvestasi melalui membeli SBR memiliki beberapa keuntungan, beberapa di antaranya adalah:

    1. Bunga cukup tinggi

    Mengacu dari Bisnis.com, seri SBR terakhir yang dikeluarkan pemerintah, SBR007  menawarkan kupon minimal 7,5% per tahun kepada masyarakat. Tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.

    Kemudian, dilansir situs resmi Kemenku, produk SBR012-T2 memiliki tingkat kupon minimal 6,15% p.a. dan SBR012-T4 sebesar 6,35% p.a.

    Tak hanya itu, ketika biasanya pada surat hutang bunga dibayarkan dalam 3 bulan, pada SBR bunga dibayarkan tiap bulannya.

    2. Modal relatif kecil

    Nah, selain bunga yang relatif tinggi, kamu hanya memerlukan modal yang kecil untuk memulai investasi SBR, yaitu mulai dari 1 juta. Batas maksimalnya sendiri adalah 3 miliar.

    3, Dijamin oleh negara

    Keuntungan lain yang bisa didapatkan adalah keamanan. Perlu diingat bahwa SBR dikeluarkan secara resmi oleh negara, sehingga keamanannya sangat terjamin.

    Pemerintah tidak pernah sekalipun melakukan gagal bayar. Jadi, keuntungan dari investasi melalui SBR dapat lebih terjamin dan terpercaya.

    4. Risiko lebih rendah

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bunga pada SBR adalah bunga  floating with floor di mana bunga yang diberikan dapat naik atau turun.

    Namun, jika terjadi penurunan, kupon tidak akan turun lebih rendah dari batas minimal yang ada.

    Jadi, perolehan imbal hasil juga dapat benar-benar dipastikan besarnya.

    Cara Mendapatkan SBR

    © Freepik.com

    Untuk kamu yang tertarik berinvestasi di SBR dan langsung ingin mendapatkannya, kamu harus memahami dulu caranya.

    1. Kunjungi mitra distribusi resmi

    Seperti disebutkan sebelumnya, SBR adalah instrumen yang diterbitkan secara resmi oleh pemerintah. Kemudian, pemerintah menunjuk mitra distribusi SBR resmi yang dapat menjadi tempatmu membeli SBR.

    Mitra distribusi resmi ini bermacam-macam, di antaranya adalah bank dan lembaga keuangan lainya. Terdapat pula aplikasi keuangan yang ditunjuk sebagai mitra distribusi SBR.

    Hal ini akan memudahkan kamu untuk dapat berinvestasi pada produk satu ini.

    2. Registrasi diri

    Jika sudah memilih mitra distribusi yang akan digunakan, kamu bisa membuka situs atau aplikasi mitra tersetut dan lakukan registrasi secara online.

    Teruntuk kamu yang belum pernah berinvestasi SBR, kamu perlu membuat single investor identification (SID) dan rekening surat berharga via sistem pemesanan online.

    3. Pemesanan

    Setelah pendaftaran, kamu bisa memesan produk SBR melalui sistem elektronik mitra distribusi, tentunya setelah membaca ketentuan dalam memorandum informasi.

    Namun, harus diingat bahwa ada beberapa produk SBR yang hanya bisa membeli pada saat masa penawaarannya.

    4. Pembayaran

    Setelah terverifikasi, investor akan mendapatkan kode pembayaran (billing code) via sistem elektronik mitra distribusi atau email kepada investor. Billing code digunakan untuk penyetoran dana sesuai pemesanan.

    Setelah itu, lakukan pembayaran yang melalui seluruh bank/pos dengan berbagai saluran pembayaran seperti teller, ATM, internet banking dan mobile banking.

    Batasan waktu pembayaran maksimal 3 jam sejak pemesanan dinyatakan terverifikasi.

    5. Konfirmasi & pengiriman bukti

    Setelah pembayaran, calon investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi completed order.

    Setelah itu, baru diterima bukti kepemilikan SBR via sistem elektronik mitra distribusi dan email yang terdaftar. 

    Baca Juga: Berbagai Plus Minus Menabung dan Investasi agar Kamu Tak Bingung Memilih

    Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai SBR. Semoga bisa membantumu lebih memahaminya, ya.

    Untuk kamu yang masih ingin mengetahui lebih tentang informasi keuangan, kamu bisa mempelajari lebih dalam tentang investasi terlebih dahulu melalui artikel-artikel yang ada di Glints Blog!

    Ada beberapa artikel tentang istilah dalam dunia investasi hingga pertimbangan sebelum mengambil keputusan investasi.

    Tertarik? Ayo temukan dan baca kumpulan artikelnya di sini! Gratis, lho!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait