Ketahui Perbedaan Offline vs Online Editing untuk Film dan Video

Tayang 04 Feb 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Ingin menjadi editor video dan film? Sebelum terjun ke lapangan, kamu wajib tahu dulu perbedaan antara offline dan online editing.

    Kedua proses ini sama-sama berada di dalam tahap post-production

    Menurut Studiobinder, post-production adalah tahap setelah produksi film atau video selesai, berlanjut ke pengeditan audio dan visualnya.

    Pada tahap pengeditan ini, editor akan menyusun footage, menambahkan musik, sampai mengutak-atik warna agar sesuai dengan konsep yang telah ditentukan.

    Untuk video berkualitas tinggi dan juga film, proses ini dibagi lagi menjadi dua tahap, yaitu offline dan online editing.

    Pelajari perbedaannya di sini, yuk!

    Pengertian Offline dan Online Editing

    © Unsplash.com

    Sebelum masuk ke bagian perbedaan, Glints ingin menjelaskan terlebih dahulu masing-masing apa itu offline dan online editing.

    Offline editing

    Secara singkat, offline editing adalah proses pengeditan yang sangat memangkas waktu dan tenaga editor. 

    Pasalnya, pengeditan ini menggunakan codec atau simpelnya footage yang telah dikompres menjadi format lebih ringan.

    Tahap ini sangat penting dalam pengeditan video 4K, 8K, atau film karena pengeditan menggunakan software jadi tidak begitu berat. 

    Kalau langsung masuk ke tahap online, bisa-bisa software kamu crash dan meningkatkan risiko file footage ikut rusak.

    Baca Juga: 5 Software Edit Video untuk PC yang Bisa Kamu Jadikan Pilihan

    Online editing

    Dikutip dari Techopedia, online editing adalah tahap akhir dari pengeditan film dan video. 

    Dalam online editing, kamu akan mengedit video dalam format aslinya (RAW footage) dan memang akan cukup berat.

    Maka dari itu, tahap ini hanya untuk finalisasi baik itu dari penyempurnaan warna sampai penambahan efek-efek visual.

    Perbedaan Offline dan Online Editing

    Meskipun sudah dapat gambaran besar dari penjelasan offline dan online editing, Glints akan menjelaskan perbedaan kedua proses ini secara lebih mendetail.

    Urutan pengeditan

    perbedaan offline dan online editing

    © Unsplash.com

    Perbedaan pertama sebenarnya cukup jelas, yaitu urutan pengeditan.

    Dalam post-production, tahap pertama dalam pengeditan adalah offline editing lalu berlanjut ke online editing.

    Hal ini disebabkan offline editing mencakup penyortiran data footage, penyusunan sesuai dengan shot list yang telah dibuat, dan elemen lain yang harus ada di draf awal.

    Baca Juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Videografer Pemula

    Footage yang diedit

    perbedaan offline dan online editing

    © Pexels.com

    Perbedaan kedua adalah footage yang diedit dalam offline dan online editing.

    Pada tahap offline, kamu akan mengedit footage yang telah dikonversi menjadi codec atau proxy footage.

    Menurut 20 Questions Film, proses konversi tersebut juga disebut dengan istilah transcoding.

    Dengan codec ini, editor dapat lebih leluasa mengutak-atik footage karena ukurannya telah terkompres menjadi jauh lebih kecil.

    Di sisi lain, pengeditan tahap online editing sudah kembali menggunakan RAW footage.

    “Lho, bagaimana caranya? Bukankah sudah diubah menjadi proxy footage itu tadi?”. Betul, tetapi pada proses akhir offline editing ada yang dinamakan relink.

    Nah, relink ini adalah proses pengembalian film atau video ke dalam format dan resolusi awal, sebelum akhirnya di-export dan berlanjut ke tahap selanjutnya.

    Tools yang dibutuhkan

    perbedaan offline dan online editing

    © PremiumBeat.com

    Perbedaan terakhir adalah tools yang dibutuhkan untuk offline dan online editing.

    Pada tahap offline editing, kamu membutuhkan:

    • software untuk administrasi data (penyortiran dan backup)
    • software untuk pengeditan film/video

    Pada tahap online editing, dibutuhkan: 

    • metadata dari offline editing
    • software digital imaging
    • hardware khusus pengeditan online

    Tak hanya itu, online editing juga harus dikerjakan oleh orang yang memiliki kemampuan khusus, bukan hanya mengedit video biasa.

    Pasalnya, tahap ini ditujukan untuk pengeditan visual dan bukan dari segi alur videonya.

    Baca Juga: Ketahui Tips-Tips Penting dalam Mengedit Video untuk Para Pemula

    Itu dia penjelasan lengkap seputar perbedaan offline dan online editing. Bagaimana, sudah paham, kan?

    Jika iya, berarti saatnya untuk langsung terjun ke lapangan.

    Kamu bisa langsung mencari lowongan pekerjaan sebagai editor video di Glints, lho. Terdapat ratusan lowongan yang sudah menunggu lamaranmu. 

    Hanya perlu sign up saja, kamu bisa langsung melamar kerja di Glints. 

    Jadi, tunggu apa lagi? Cek lowongan pekerjaan yang ada dan kirim lamaranmu, sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait