Tahap Akhir untuk Menyempurnakan Video, Kenali Apa Itu Online Editing

Tayang 19 Jan 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Seperti judul artikel ini ini, online editing sebuah film atau video adalah proses yang berada di tahapan paling akhir.

    Kalau kamu sering menonton film-film dengan efek visual, di tahap inilah itu semua diimplementasikan.

    Lalu, mengapa disebutkannya online? Apakah karena dilakukan melalui internet, atau ada alasan lain?

    Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya!

    Apa Itu Online Editing?

    online editing video adalah

    © Unsplash.com

    Sebelum masuk ke pengertiannya, perlu dipahami bahwa online editing ini tetap masuk ke tahap post-production.

    Dikutip dari Studiobinder, post-production itu sendiri merupakan tahapan yang dilewati setelah pengambilan gambar telah selesai. Tahap ini mencakup pengeditan visual dan juga audio.

    Jadi, meskipun dinamakan online bukan berarti prosesnya dibarengi dengan pengambilan gambar, ya.

    Menurut Techopedia, online editing adalah proses editing baik itu film atau video biasa sebagai tahap akhir.

    Online editing ini biasanya mencakup color correction, color grading, atau bahkan VFX (visual effects).

    Baca Juga: Ketahui Tips-Tips Penting dalam Mengedit Video untuk Para Pemula

    Kalau offline editing menggunakan codec atau footage yang sudah dikonversi menjadi lebih kecil, pada tahap ini semuanya menggunakan materi RAW.

    Pihak yang mengerjakan tahap ini pun tak bisa sembarangan.

    Pasalnya, dibutuhkan skill khusus dan alat yang berbeda dari pengeditan video biasa.

    Nah, kira-kira bagaimana prosesnya? Apa saja yang dibutuhkan? Simak bagian setelah ini, ya.

    Apa Saja yang Dibutuhkan?

    Ace Raden Desenasuria, seorang editor film dan video menyebutkan bahwa saat online editing, hal yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

    Metadata

    © Unsplash.com

    Metadata yang dibutuhkan dalam online editing merupakan hasil drafting dari offline editing.

    Jadi, semua yang telah diedit dari tahap sebelumnya bisa langsung disempurnakan dalam tahap ini.

    Prosesnya adalah editor mengirimkan metadata hasil pengeditan offline

    Editor online harus relink ke file RAW dari film atau proyek video yang sedang dikerjakan (biasanya diambil dari clone HDD).

    Kalau semua data sudah berhasil ditransfer, editor online baru bisa menjalankan pekerjaannya.

    Salah satu alasan tahap ini disebut “online editing” adalah karena metadata dari sebuah film atau video akan dikirimkan secara online ke orang yang mengerjakannya.

    Pasalnya, proses pengerjaan tahap ini biasanya dilakukan di tempat berbeda.

    Software digital imaging

    online editing adalah

    © Unsplash.com

    Untuk online editing, kamu tidak bisa menggunakan software biasa seperti Final Cut Pro atau Adobe Premiere Pro.

    Baca Juga: 4 Perbedaan Final Cut Pro vs Adobe Premiere, Mana yang Terbaik?

    Tahap ini membutuhkan software digital imaging. Salah satu yang paling umum digunakan adalah DaVinci Resolve.

    Menurut Blackmagic Design, DaVinci Resolve adalah satu-satunya software yang ruang kerjanya mencakup pengeditan, color correction, VFX, motion graphic, dan juga audio untuk post-pro.

    Meskipun ditujukan untuk profesional, interface dari software ini masih sangat ramah untuk para pemula yang baru ingin belajar.

    Kapan lagi belajar menggunakan tools yang digunakan oleh para profesional di Hollywood, kan?

    Hardware khusus

    © Unsplash.com

    Salah satu hardware khusus yang digunakan untuk online editing adalah Tangent, alat dengan fungsi utama “memainkan” warna yang ada di film atau video.

    Hal itu meliputi color grading, color correcting, dan detail-detail lainnya. Intinya, dibutuhkan keahlian khusus untuk menggunakan alat ini.

    Contohnya alatnya adalah seperti yang ada pada foto di atas.

    Online editor 

    online editing video adalah

    © Unsplash.com

    Kunci dari online editing yang sukses adalah editor video dengan kemampuan dan fasilitas yang memadai.

    Di awal sempat disebutkan bahwa biasanya online editing dilakukan di tempat berbeda.

    Contohnya adalah membuat film dan pengeditan offline di Indonesia, lalu untuk online dikirim ke Thailand.

    Hal ini dikarenakan fasilitas teknologinya harus memenuhi. Harus ada hardware, software, dan juga kemampuan untuk menggunakannya secara optimal.

    Baca Juga: 5 Software Edit Video untuk PC yang Bisa Kamu Jadikan Pilihan

    Dari penjelasan di dalam artikel ini, dapat disimpulkan bahwa online editing adalah proses akhir penyempurnaan film atau video yang dijalankan oleh orang-orang tertentu. 

    Pasalnya, skill memotong dan menyambung klip saja tak cukup untuk mengerjakan tahapan ini. Teknologinya pun lebih dari sekadar software biasa.

    Jadi, bagaimana? Apakah kamu siap untuk mengembangkan skill dan pengetahuan kalau tiba-tiba diminta untuk mengerjakan online editing?

    Kamu bisa mengirim lamaranmu ke salah satu lowongan kerja sebagai editor video yang ada di Glints untuk cari tahu jawabannya.

    Saat ini, ada banyak perusahaan yang tengah menantikan lamaranmu, lho!

    Jadi tunggu apa lagi? Dapatkan karier editor video impian sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait