3 Perbedaan Konselor dan Konsultan yang Perlu Kamu Tahu

Diperbarui 31 Okt 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Konselor dan konsultan sering dianggap sebagai dua profesi yang serupa. Padahal, antara konsultan dan konselor terdapat perbedaan yang sangat mencolok.

    Makanya, sebelum kamu menentukan lebih baik berkarier sebagai konsultan atau konselor, ketahui dulu, ya perbedaannya.

    Lalu, apa saja perbedaan keduanya? Jangan khawatir, di artikel ini, Glints akan menjelaskannya untukmu. Yuk, simak di bawah ini.

    Apa Itu Konsultan?

    perbedaan konselor dan konsultan

    © Pexels.com

    Setiap bisnis selalu ingin mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya agar bisa mengetahui apa saja perubahan serta perkembangan yang dibutuhkan.

    Namun, proses evaluasi pada bisnis tidaklah mudah. Maka dari itu, perusahaan menyewa jasa konsultan untuk melakukannya.

    Tanggung jawab seorang konsultan sendiri, seperti mengutip dari TargetJobs, adalah sebagai berikut.

    • melakukan riset, survei, dan wawancara untuk mendapatkan pemahaman mengenai sebuah bisnis
    • menganalisis statistik
    • mengidentifikasi masalah dan mencari cara untuk menyelesaikannya
    • menilai plus minus sebuah strategi
    • merangkum dan mempresentasikan informasi kepada klien secara lisan, tulisan, atau visual
    • membuat rekomendasi untuk improvement sebuah bisnis
    • mengimplementasikan solusi yang telah disetujui
    • mengembangkan dan mengimplementasikan prosedur atau pelatihan baru

    Selain itu, seperti melansir dari Indeed, bidang-bidang industri yang biasanya membutuhkan jasa konsultan adalah sebagai berikut.

    • bisnis
    • hukum
    • hubungan masyarakat
    • finansial
    • ilmu pengetahuan
    • keamanan
    • engineering
    Baca Juga: Bagaimana Memulai Karier Sebagai Konsultan?

    Apa Itu Konselor?

    perbedaan konselor dan konsultan

    © Pexels.com

    Konselor, menurut TargetJobs, adalah seseorang yang mendengarkan, berempati, menyemangati, dan membantu klien untuk menghadapi situasi sulit.

    Seorang konselor biasanya terlibat dalam beragam metode percakapan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh klien.

    Perbedaan yang mencolok antara konsultan dan konselor adalah ketika konsultan memberikan masukan bagi klien terhadap masalah yang dihadapi, konselor cenderung tidak memberi masukan.

    Adapun tanggung jawab yang dimiliki seorang konselor adalah sebagai berikut.

    • memberikan konseling secara tatap muka, melalui telepon, atau online
    • bekerja sama dengan individu, keluarga, atau grup
    • menjaga dokumen rahasia klien
    • membangun hubungan yang memiliki rasa kepercayaan dan saling menghargai dengan klien
    • mendengarkan permasalahan klien, berempati dengan mereka, dan membantu klien melihat masalah lebih jelas dengan cara berbeda

    Selain itu, seperti mengutip dari Indeed, konselor sendiri biasanya dibutuhkan dalam industri-industri berikut ini.

    • pendidikan
    • kesehatan
    • organisasi sosial
    • organisasi nonprofit
    Baca Juga: 6 Prospek Karier di Bidang Kesehatan Mental yang Bisa Digeluti

    Perbedaan Konsultan dan Konselor

    perbedaan konselor dan konsultan

    © Pexels.com

    Dari deskripsi di atas, terlihat bahwa kedua profesi ini adalah dua hal yang berbeda, bukan?

    Selain itu, berikut adalah beberapa perbedaan lain yang perlu kamu tahu.

    1. Masalah yang ditangani

    Dalam segi masalah yang ditangani, konsultan lebih berfokus untuk menyelesaikan masalah yang tidak terlalu bersifat personal.

    Di mana, konsultan lebih dipakai dalam bidang yang berkaitan dengan hal-hal seperti finansial, IT, manajemen, dan hal lainnya yang berkaitan dengan dunia kerja.

    Selain itu, ketika mengadakan konsultasi dengan klien pun, lingkungan tempat diadakannya konsultasi pun tidak terlalu bersifat privat.

    Sedangkan, konselor bersifat lebih privat, dan hal yang didiskusikan dengan klien bersifat sangat pribadi dan personal seperti karier, pendidikan, hingga kesehatan mental.

    2. Cara menghadapi masalah

    Perbedaan lain yang mencolok antara konsultan dan konselor adalah bagaimana mereka menghadapi masalah klien.

    Seorang konsultan akan memberikan masukan terhadap masalah yang dihadapi klien dengan cara memberi arahan atau telling.

    Di mana, konsultan akan memberitahu klien tentang kemungkinan atau hal-hal yang akan terjadi di masa depan dan bagaimana cara menghadapinya.

    Sedangkan, konselor akan menghadapi masalah yang dimiliki klien dengan asking atau bertanya terlebih dahulu.

    Selain itu seperti yang disebutkan sebelumnya, konselor cenderung akan menahan diri dari memberikan arahan bagi klien dalam menghadapi masalah.

    Melainkan, konselor akan membantu klien untuk memahami dirinya lebih baik lagi dan menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.

    3. Jangka waktu

    Dalam soal jangka waktu dengan klien pun, konselor dan konsultan memiliki perbedaan.

    Di mana, konsultan cenderung memiliki jangka waktu bekerja dengan klien yang sedikit lebih pendek karena hanya berfokus pada masalah yang dihadapi klien saat itu saja.

    Sedangkan, konselor akan menangani klien dalam jangka waktu lebih panjang karena masalah yang dihadapi bersifat personal dan dari pengalaman klien langsung.

    Baca Juga: Bingung Memilih Karier? Coba Sesuaikan dengan Kepribadian MBTI-mu

    Nah, itu adalah beberapa perbedaan antara konsultan dan konselor yang perlu kamu ketahui.

    Semoga, informasi ini bermanfaat bagimu dan kamu bisa membedakannya supaya tidak tertukar, ya.

    Lalu, dari kedua profesi ini, kira-kira yang mana yang cocok untukmu? Tak apa jika masih ragu, kamu bisa baca lebih banyak informasi yang sudah Glints siapkan.

    Kamu bisa temukan dan baca artikel-artikel tentang konsultan di link ini. Lalu, ada juga ragam artikel terkait counseling dan prospek karier bidangnya di sini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait