Aplikasi Native, Hybrid, dan Web: Apa Bedanya?

Diperbarui 11 Des 2020 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Tahukah kamu apa perbedaan antara aplikasi native, hybrid, dan web?

    Ya, ketiganya merupakan aplikasi yang bisa kamu akses di smartphone. Namun, ketiganya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari berbagai sisi.

    Apa sajakah perbedaannya? Yuk, simak penjelasan Glints berikut ini!

    Baca Juga: Mobile Developer, Apa Saja Tanggung Jawab dan Kualifikasinya?

    Aplikasi Native

    aplikasi telegram

    © Freepik.com

    Sebelum mengetahui perbedaan aplikasi native, hybrid, dan web, ada baiknya kita memahami definisi dari masing-masing aplikasi tersebut.

    Dilansir dari Codepolitan, aplikasi native adalah aplikasi yang dibangun dengan bahasa pemrograman yang spesifik dan hanya dapat digunakan di platform tertentu. Aplikasi native bisa juga disebut aplikasi asli.

    Untuk membuat aplikasi di dua sistem operasi yang berbeda, kamu membutuhkan bahasa pemrograman yang berbeda pula. 

    Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan bahasa pemrograman Objective-C atau Swift untuk iOs.

    Sementara itu, kamu bisa menggunakan bahasa pemrograman Java untuk platform Android.

    Adapun kedua sistem operasi tersebut memiliki integrated development environment (IDE).

    IDE yang digunakan Android adalah Android Studio. Sementara itu, iOS menggunakan IDE iOS Xcode.

    Untuk menggunakan aplikasi native, pengguna bisa men-download-nya langsung dari Google Play Store, App Store, dan sejenisnya

    Salah satu kelebihan dari aplikasi native adalah UI/UX-nya yang sangat baik.

    Sayangnya, aplikasi ini hanya dapat digunakan di satu platform dan biaya pengembangannya pun relatif tinggi.

    Aplikasi Hybrid

    cek tren digital marketing 2020

    © Unsplash.com

    Salah satu perbedaan mencolok antara aplikasi native, hybrid, dan web adalah dari segi platform yang digunakan.

    Jika aplikasi native hanya bisa digunakan di salah satu platform, aplikasi hybrid justru dapat digunakan di berbagai platform.

    Secara definisi, aplikasi hybrid adalah aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman web dengan bantuan software development kit (SDK) native dari berbagai platform sistem operasi.

    Aplikasi hybrid menggabungkan elemen aplikasi native dan web, seperti ditulis Gist. Selain itu, jenis aplikasi ini juga menggabungkan berbagai fitur sistem operasi.

    Jadi jika ingin aplikasimu dapat digunakan di Android, iOs dan sistem operasi lainnya, kamu bisa memilih aplikasi hybrid.

    Layaknya aplikasi native, aplikasi hybrid juga dapat di-download di berbagai app store.

    Salah satu kelebihan aplikasi hybrid adalah biasanya lebih mudah dan lebih cepat untuk dikembangkan.

    Aplikasi ini juga membutuhkan lebih sedikit maintenance atau perawatan.

    Namun, umumnya performa aplikasi hybrid belum bisa mengungguli aplikasi native.

    Baca Juga: Tips dan Referensi Materi Belajar Java untuk Pemula

    Aplikasi Web

    aplikasi telegram

    © Freepik.com

    Pernahkah kamu mengakses suatu situs yang berawalan huruf “m”? Misalnya, “m.facebook.com” atau “m.tokopedia.com”.

    Nah, itulah yang disebut aplikasi web. Dilansir dari MobiLoud, aplikasi web adalah aplikasi yang diakses melalui web browser dengan menggunakan koneksi internet.

    Dengan demikian, kamu bisa melihat satu lagi perbedaan aplikasi native, hybrid, dan web.

    Jika aplikasi native dan hybrid harus di-download di app store, tidak dengan aplikasi web. Aplikasi ini dapat digunakan hanya dengan mengakses web browser.

    Kebanyakan aplikasi web dikembangkan menggunakan JavaScript, CSS dan HTML5.

    Aplikasi yang satu ini juga tidak memerlukan SDK layaknya aplikasi Android dan iOS.

    Lalu, apa keunggulan aplikasi web?

    Aplikasi ini hanya menggunakan teknologi web. Maka, pengembangannya pun relatif lebih mudah daripada jenis aplikasi lainnya. 

    Sayangnya, kemampuan aplikasi web terbatas dan tidak bisa di-publish ke berbagai app store.

    Baca Juga: Mengenal iOS Developer, Sosok di Balik Aplikasi Perangkat Keluaran Apple

    Itulah penjelasan Glints tentang perbedaan aplikasi native, hybrid, dan web. Sekarang kamu sudah lebih paham, bukan?

    Intinya, tiga jenis aplikasi tersebut memiliki perbedaan dasar dari segi platform dan pengembangan. Kamu bisa membuat aplikasi yang sesuai dengan kebutuhanmu.

    Setelah memahami perbedaan aplikasi native, hybrid, dan web, apakah kamu tertarik untuk membangun karier sebagai pengembang aplikasi?

    Jika iya, ada banyak lowongan developer yang tersedia di Glints Jobs, lho!

    Kamu bisa buat akun profesionalmu sekarang dan apply dengan mudah. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait