Penggunaan AI dalam Proses Rekrutmen

Diperbarui 24 Mar 2022 - Dibaca 4 mnt

Isi Artikel

    Apakah di antara Anda masih asing dengan istilah AI atau Artficial Intelegence? Penggunaan AI atau yang biasa dikatakan sebagai kecerdasan buatan sebetulnya sudah ada sejak lama. Seperti contohnya Siri pada perangkat Apple, Google Assistant pada perangkat smartphone Pixel, dan juga Cortana untuk perangkat Windows. Bahkan search engine yang kita gunakan sehari-hari sebetulnya sudah masuk dari bagian AI, lho!

    Lalu, sebenarnya apa itu AI? Dilansir dari tirto.com, AI merupakan mesin yang mampu untuk melakukan berbagai hal yang dipandang membutuhkan kecerdasan manusia. Seperti: memahami bahasa manusia secara natural, mengenali wajah, mengemudikan kendaraan dan mungkin bahkan menerka buku kesukaan kita berdasarkan buku-buku yang sudah kita baca sebelumnya.

    Artficial Intelegence ini tentunya berbeda dengan mesin yang diaplikasikan dalam robot pabrik yang melakukan satu hal secara terus menerus. AI membuka kemungkinan untuk menyelesaikan sebuah tugas  setelah melakukan pembelajaran lewat proses trial and error selayaknya manusia.

    Baca Juga: 7 Alasan Teknologi Digital Mempermudah Kamu dalam Mencari Pekerjaan

    AI akan terus dikembangkan oleh para ilmuwan dan tidak menutup kemungkinan kecanggihan AI akan dimanfaatkan dalam dunia prekrutan. Apa saja sih yang bisa dilakukan AI untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam dunia recruitment?

    Chatbots

    Menyortir lamaran secara manual di perusahaan membutuhkan waktu yang cukup lama. Belum lagi jika ada CV yang terlewat atau bahkan sengaja di-skip akibat penilaian seseorang yang subjektif. Dengan adanya masalah-masalah ini, sebuah perusahaan memanfaatkan penggunaan AI menjadi chatbots yang bertugas untuk menyortir kandidat melalui fitur chat.

    Chat yang dikirim oleh para ‘asisten’ AI ini berupa pertanyaan-pertanyaan seperti pada interview. Dengan cara ini asisten AI akan menjabarkan hasil jawaban dari kandidat sehingga dapat mempersingkat waktu. Chatbot ini bukanlah sekadar rencana belaka, lho! Asisten dunia maya, Mya dan Olivia yang telah digunakan oleh beberapa perusahaan ternama di dunia untuk proses merekrut kandidat.

    Resume Parser

    Penggunaan AI dalam menyortir CV seseorang juga sudah mulai bermunculan untuk membantu para tim recruitment di perusahaan-perusahaan besar. Resume parser bertugas untuk menyortir dan mengkategorikan secara otomatis CV yang masuk ke dalam perusahaan sehingga tim HRD dalam sebuah perusahaan tidak perlu bersusah payah membaca CV satu persatu untuk mendapatkan kandidat yang cocok.

    Contohnya jika perusahaan Anda menginginkan kandidat yang memiliki pengalaman 2 tahun sebagai sekretataris dan lulusan minimal S1, Anda tinggal mengaturnya saja. Dalam hitungan detik, resume parser akan memberikan jawaban berupa data sesuai keinginan Anda. Resume parser ini juga sudah banyak digunakan oleh perusahaan besar dan portal pencarian kerja di seluruh dunia untuk mempermudah mereka mendata serta menyaring lamaran yang masuk.

    Baca Juga: Kecerdasan Buatan, Inovasi Teknologi untuk Kerja jadi Lebih Mudah

    Video Interviews

    Interview lewat video sudah sering dilakukan oleh beberapa perusahaan khususnya jika mereka merekrut kandidat di luar daerah atau luar negeri. Namun, keterbatasan aplikasi kadang-kadang membuat recruiter tidak jelas dalam melihat wajah kandidat, padahal namanya interview pasti dibutuhkan analisa yang lebih mendalam seperti ekspresi atau gerak-gerik kandidat. Dengan adanya penggunaan AI diharapkan hasil video interview lebih maksimal karena dapat menganalisa kebiasaan si kandidat, ekspresi, skill dalam berkomunikasi dan juga reaksi dari pertanyaan-pertanyaan dadakan yang dilontarkan.

    Virtual Reality

    Virtual Reality atau VR biasanya digunakan dalam bentuk game untuk memberikan sensasi ‘real’ pada para pemainnya. Nah, bagaimana jika VR diaplikasikan dalam dunia perekrutan? Bagaimana eksekusinya? Mungkin hal ini terlihat konyol, namun jet.com yang merupakan kompetitor dari amazon.com memanfaatkan teknologi VR dalam mempromosikan perusahaannya.

    Para kandidat yang akan masuk ke dalam perusahaannya mendapatkan kesempatan untuk ‘merasakan’ bagaimana bekerja di sana, meeting bersama CEO, bahkan ikutan bermain game bersama pegawai kantor lainnya. Jet.com melakukan hal ini yang bertujuan untuk memberikan simulasi pada para kandidat untuk langsung datang ke kantornya tanpa membutuhkan biaya. Dengan cara ini mereka mengharapkan para kandidat bisa merasakan dan mengetahui bagaimana kultur perusahaan mereka.

    Tidak hanya jet.com saja yang memanfaatkan VR sebagai alat perekrut. Brand mobil ternama, Jaguar juga menggandeng band Gorillaz untuk membuat sebuah game VR yang digunakan untuk memilih kandidat yang sesuai.

    Menurut press release dari Jaguar, game yang dibuat menuntut rasa penasaran, ketekunan, pemikiran yang kritis serta problem solving skill karena berisi kode-kode yang harus dipecahkan. Dengan merilis game ini, orang akan berbondong-bondong mengunduh dan menyelesaikan permainan. Tim dari Jaguar pun akan dengan cepat menyortir siapa kandidat yang paling cocok untuk masuk ke dalam perusahaannya tanpa berlama-lama membaca CV yang masuk.

    Baca Juga: Teknologi Informasi Menunjang Pekerjaanmu dengan 6 Cara ini

    Dengan adanya penggunaan AI dalam bisnis dan pencarian kerja, apakah betul-betul dapat memudahkan manusia dalam bekerja? Apakah hasilnya memang lebih objektif dan maksimal? Sambil menunggu teknologi AI yang lebih canggih lagi, yuk cari kandidat terbaik lewat Glints demi kesuksesan perusahaan Anda.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait