Ingin Berkarier di Bidang Web Development? Pahami Dulu Framework MVC
Isi Artikel
Jika kamu ingin berkarier di bidang web development, MVC atau model-view-controller adalah sebuah hal yang perlu dipahami.
Bagaimana tidak? Hampir semua framework ternama menggunakan sistem arsitektur tersebut untuk pengembangan situs web.
Bahkan, dikarenakan performanya yang baik, MVC kini juga digunakan untuk keperluan mobile app development.
Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan model-view-controller? Apa saja komponen yang terkandung di dalamnya?
Apa Itu MVC?
Dilansir dari laman Tutorials Point, MVC merupakan sebuah pola arsitektur yang memisahkan aplikasi menjadi tiga komponen logika utama, yakni model, view, dan controller.
Sejatinya, dalam proses development, terdapat sejumlah kode yang memiliki fungsinya masing-masing.
Beberapa kode digunakan untuk menyimpan data situs, beberapa membuat tampilan laman terlihat menarik, dan beberapa mengontrol cara situs bekerja.
Nah, setiap komponen dalam arsitektur MVC dibangun untuk menangani setiap kode dari proses development tersebut.
Model-view-controller sendiri dapat digunakan pada banyak framework dengan berbagai bahasa pemrograman, seperti Python, Ruby, PHP, JavaScript, dan lain-lain.
Ia juga mampu bekerja dengan baik untuk pemrograman berorientasi objek, karena tiap komponen dalam arsitekturnya dapat diperlakukan sebagai objek dan digunakan kembali dalam aplikasi.
Hasilnya, model-view-controller menjadi salah satu framework web development standar industri yang paling sering digunakan untuk membuat proyek besar.
Komponen dalam MVC
Seperti yang sudah Glints jelaskan, MVC adalah framework pilihan web developer untuk proyek pengembangan berskala besar.
Hal itu tentunya tak lepas dari peran komponen yang termuat di dalam sistem teknologi tersebut.
Nah, berikut ini adalah penjelasan mengenai definisi dan karakteristik masing-masing komponen dalam MVC.
1. Model
Menurut laman Guru99, komponen model digunakan untuk menyimpan serta memanipulasi data dan logika terkaitnya.
Ia mewakili data yang sedang ditransfer antara komponen controller atau logika bisnis lainnya.
Sebagai contoh, objek controller akan mengambil info pelanggan dari database situs.
Komponen model berfungsi untuk memanipulasi data dan mengirimnya kembali ke database atau menggunakannya untuk membuat salinan data.
2. View
Komponen berikutnya yang terdapat dalam sistem arsitektur MVC merupakan view.
View adalah bagian dari aplikasi yang berfungsi untuk merepresentasikan penyajian data.
View sendiri dibuat oleh data yang dikumpulkan dari komponen model.
Komponen ini akan meminta model untuk memberikan informasi data sehingga ia bisa menampilkan bentuk output-nya kepada pengguna.
View juga mewakili data dari chatbot, diagram, dan tabel. Sebagai contoh, view setiap pelanggan akan disertakan semua komponen UI seperti kotak teks, drop down, dan lain-lain.
3. Controller
Menyadur Tech Terms, komponen controller dalam MVC berfungsi untuk memberikan update pada view dan controller.
Ia menerima input dan melakukan update yang dibutuhkan sistem. Misalnya, controller dapat memperbarui model dengan mengubah atribut karakter dalam video game.
Ia juga dapat mengubah view dengan menampilkan karakter yang diperbarui di dalamnya.
Sejatinya, ketiga bagian komponen dari model-view-controller ini saling berhubungan.
View menampilkan bentuk model untuk pengguna. Controller menerima input pengguna dan memperbarui model dan view sesuai kebutuhan.
Meskipun MVC tidak diperlukan dalam desain aplikasi, banyak bahasa pemrograman dan IDE yang mendukung arsitektur model-view-controller, menjadikannya pilihan umum bagi para web developer.
Manfaat MVC
Dikarenakan performa dan fungsi dari ketiga komponennya yang mumpuni, MVC kerap menjadi pilihan utama untuk keperluan web development.
Meskipun demikian, framework satu ini memiliki beragam manfaat lain yang membuatnya dibutuhkan developer profesional.
Nah, seperti apa manfaat yang bisa diraih developer dengan MVC? Berikut adalah penjelasannya sesuai ujaran Brainvire.
- proses development yang lebih cepat
- proses penyalinan code dapat membuat banyak tampilan secara bersamaan
- modifikasi tidak memengaruhi model dan sistem situs
- model arsitekturnya dapat mengambilkan data tanpa perlu formatting
- platform development yang ramah SEO
Itulah pemaparan Glints mengenai framework MVC serta komponen yang terdapat di dalamnya.
Intinya, MVC adalah salah satu framework terbaik di era modern ini yang sering digunakan untuk keperluan web development.
Meskipun demikian, bukan hanya model-view-controller yang dapat kamu gunakan untuk pengembangan situs web.
Sejatinya, masih ada banyak skill lain yang harus dimiliki untuk jadi developer andal.
Nah, kamu bisa menguasai kemampuan-kemampuan itu dengan ikut bootcamp Glints Academy.
Para profesional berpengalaman siap membagikan ilmu mereka untukmu agar makin jago. Tak hanya itu, kamu juga akan dibimbing untuk dapat karier impian, lho!
Tunggu apa lagi? Yuk, cek programnya sekarang!