Multivariate Testing, Cara Ampuh Tingkatkan Kualitas Strategi Pemasaranmu

Diperbarui 14 Apr 2024 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Untuk meningkatkan jumlah subscription serta angka traffic yang mengunjungi website, ahli digital marketing kerap kali menggunakan metode multivariate testing.

    Jenis tes ini dapat membantu perusahaan meningkatkan kualitas situs dengan mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangan pada konten yang disajikan.

    Akan tetapi, apa sih definisi dari multivariate testing? Seperti apa cara kerja serta metode yang digunakan dalam tes? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel Glints berikut ini.

    Baca Juga: Kupas Tuntas Buzz Marketing, Strategi Ampuh Tingkatkan Penjualan Bisnis

    Apa Itu Multivariate Testing?

    multivariate testing

    © Freepik.com

    Disadur dari Crazyegg, multivariate testing mengacu pada praktik pengujian terhadap seluruh elemen pada konten sebuah situs web dengan cara menghubungkannya secara bersamaan.

    Kata “multi” dalam multivariate menunjukkan semua kombinasi elemen yang dapat diuji secara bersamaan. 

    Misalnya, seorang marketer dapat menguji efektivitas sebuah gambar dan konten, pengujian struktur navigasi konten terbaru, hingga tes fungsionalitas untuk video pengantar dalam situs.

    Terdapat banyak kombinasi elemen yang dapat diuji untuk membuat tes multivariasi menjadi proses pengujian yang lebih efisien dan produktif sehingga marketer bisa mendapatkan hasil terbaik.

    Dengan berbagai alat pendukung pengujian multivariasi, marketer kini dapat melakukan pengujian secara langsung dan dengan kriteria audiens yang diharapkan. 

    Mereka cukup mengirim berbagai kombinasi elemen situs web kepada audiens dalam waktu yang berbeda.

    Kemudian, hasil dari tes akan dinilai untuk menentukan kombinasi elemen konten terbaik yang dapat memberikan dampak besar terhadap peningkatan conversion rate.

    Sebenarnya, multivariate testing menggunakan mekanisme pengujian yang serupa dengan pengujian A/B.

    Kendati demikian, marketer perlu membandingkan jumlah variabel yang lebih banyak, dan hasil dari tes dapat mengungkapkan lebih banyak informasi tentang bagaimana variabel berinteraksi dengan satu sama lain. 

    Sementara pada pengujian A/B, masuknya traffic ke dalam page hanya dipisahkan berdasarkan versi desain. 

    Maka, tujuan pengujian multivariasi lebih luas, yaitu untuk mengukur keefektifan yang dimiliki setiap kombinasi elemen pada situs.

    Langkah Kerja Multivariate Testing dalam Marketing

    multivariate testing

    © Unsplash.com

    Sejatinya, multivariate testing sering digunakan marketer untuk meningkatkan kualitas strategi email marketing mereka.

    Lalu, seperti yang sudah Glints jelaskan, menjalankan pengujian multivariasi kini sudah dipermudah dengan berbagai tools yang tersedia secara online.

    Nah, berikut adalah langkah kerja pengujian multivariasi yang perlu kalian ketahui:

    1. Teliti elemen pada kampanye pemasaran

    Sebelum mulai menjalankan tes pada seluruh elemen konten. Sebagai contoh, dalam email marketing, marketer perlu meneliti kembali seluruh elemen pada kampanye pemasaran email mereka.

    Marketer dapat memilih untuk menguji subjek email, heading, sub-heading, banner, dan CTA yang mereka gunakan.

    Aspek-aspek tersebut adalah beberapa bagian terpenting dari email yang dapat meningkatkan konversi jika digunakan dengan benar.

    2. Rancang variasi untuk tes

    Setelah itu, menurut Convince and Convert, langkah kerja berikutnya dalam multivariate testing adalah untuk mengatur jadwal tes untuk masing-masing aspek yang telah disebutkan.

    Akan tetapi, sebaiknya marketer mengkombinasikan berbagai aspek dengan variasi yang berbeda.

    Misalnya, tempatkan subjek email dengan heading dalam tes yang sama. Lalu, gunakan lagi subjek email untuk dites bersama CTA.

    Dengan cara seperti ini, marketer dapat menemukan aspek yang memiliki keunggulan dan yang kualitasnya masih bisa diperbaiki.

    Baca Juga: Kenalan dengan Cross Selling, Salah Satu Strategi Marketing yang Paling Efektif

    3. Lakukan pengamatan terhadap hasil tes

    Seusai pengujian, saring hasil dari tes, lalu lakukan pengamatan terhadap kelebihan serta kekurangan yang dimiliki semua aspek pemasaran.

    Catat semua hasil pengamatan, lalu terapkan perubahan pada strategi pemasaran email yang akan digunakan untuk masa mendatang.

    Nah, satu hal yang perlu kalian ingat adalah bahwa multivariate testing juga bisa digunakan untuk jenis marketing lainnya.

    Langkah kerjanya juga serupa, yang membedakan hanyalah elemen yang akan kalian uji.

    Kelebihan dan Kekurangan Multivariate Testing

    multivariate testing

    © Unsplash.com

    Melansir Optimizely, multivariate testing adalah cara yang ampuh untuk membantu marketer melakukan perbaikan terhadap seluruh elemen yang dapat memberikan pengaruh besar. 

    Selain itu, pengujian ini juga sangat berguna saat marketer sedang merancang kampanye untuk landing page

    Hal ini disebabkan karena data mengenai dampak yang dihasilkan elemen tertentu dapat diterapkan ke kampanye di masa mendatang, meskipun konteks pada elemen akan berubah.

    Sementara itu, kelemahan satu-satunya pengujian multivariasi adalah jumlah traffic yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tes. 

    Karena semua eksperimen sepenuhnya bergantung pada elemen, jika terlalu banyak elemen yang berubah dengan cepat, marketer perlu menambahkan kemungkinan kombinasi yang harus diuji.

    Bahkan, situs dengan traffic yang cukup tinggi akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikan pengujian jika terdapat lebih dari 25 variasi kombinasi elemen.

    Baca Juga: Kenali Apa Itu A/B Testing: Definisi, Fungsi, dan Berbagai Elemen untuk Diuji

    Itulah serba-serbi multivariate testing yang perlu kalian ketahui.

    Intinya, pengujian ini sering digunakan marketer untuk meningkatkan kualitas elemen serta konten yang tersedia dalam kampanye pemasaran mereka.

    Meskipun sering digunakan untuk keperluan email marketing, pengujian multivariasi juga bisa digunakan untuk jenis kampanye marketing lainnya.

    Jika masih penasaran dengan pengetahuan lainnya seputar dunia pemasaran, kalian bisa lho mengunjungi kelas di Glints ExpertClass.

    Pada kelas kategori marketing, para pakar pemasaran siap membagikan ilmu serta pengalaman mereka khusus untukmu.

    Jangan sampai ketinggalan! Yuk, daftar di Glints sekarang.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait