• Blog
    • Bidang Profesi
      • Marketing
      • Tech & Data
      • Media & Communications
      • Business Dev & Sales
      • Product
      • Design
    • Tips Karier
      • Mengawali Karier
      • Dunia Kerja
    • Konten Eksklusif
      • Artikel Expert
      • Panduan
      • Laporan
    • Dari Glints
      • Panduan Komunitas & Konten
      • Campaign Berlangsung
      • Kabar Produk
      • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Glints Community
  • Dunia Kerja
  • Tips Karier
  • Tips Tempat Kerja

4 Mitos yang Ada di Seputar Wanita Karier

Diperbarui 19 Nov 2021 - Dibaca 6 mnt
Khairina F. Hidayati Former content writer at Glints, currently designing digital products with words.

Isi Artikel

    Salah satu hal yang menjadi penghalang bagi perempuan untuk bekerja adalah mitos-mitos wanita karier yang ada.

    Meski pemberdayaan perempuan dalam lingkungan kerja mulai ditegakkan, sayangnya, mitos dan stereotip ini masih terus ada.

    Mitos dan stereotip ini tentu bisa memengaruhi jalan dan perkembangan karier seorang perempuan. Apa saja mitos-mitos itu? Kenapa mitos dan stereotip itu kurang tepat? Glints sudah mengumpulkan informasinya untukmu.

    1. Tidak bisa jadi pemimpin

    tidak bisa jadi pemimpin mitos wanita karier

    © Freepik

    Mitos wanita karier pertama adalah, perempuan tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk menjadi pemimpin. Hal ini tentu kurang tepat.

    Hal ini diungkapkan oleh Sally Helgesen, seorang dosen dan konsultan isu pekerjaan dan kepemimpinan kepada Monster.

    Mitos ini muncul karena perempuan dianggap kurang tegas. Padahal, gaya kepemimpinan yang biasa dilakukan oleh kebanyakan perempuan adalah cenderung demokratis dan memilih untuk menciptakan kesepakatan bersama-sama.

    Perbedaan ini muncul karena adanya “tuntutan budaya” untuk perempuan yang berbeda dengan laki-laki.

    Variasi gaya kepemimpinan ini tentu bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Yang jelas, hanya karena seseorang adalah perempuan, maka tidak berarti ia pemimpin yang buruk, begitu juga sebaliknya.

    Helgesen juga mengungkapkan, apabila pola hidup dan budaya untuk perempuan dan laki-laki semakin setara atau mirip, maka gaya kepemimpinan keduanya akan semakin mirip.

    Baca Juga: 8 Film Inspiratif Terbaik tentang Perempuan yang Wajib Kamu Tonton

    2. Harus seperti laki-laki

    business development executive

    © Pexels

    Mitos wanita karier selanjutnya yaitu perempuan harus seperti laki-laki apabila ingin sukses.

    Isu ini dikritik oleh Barbara Annis dan Keith Merron, penulis buku Gender Intelligence, melalui Entrepreneur.com.

    Menurut Annis dan Merron, hal ini abai dengan fakta bahwa perempuan memiliki pola pikir dan cara yang berbeda saat menyelesaikan dan memutuskan masalah. Namun, pada kenyataannya, inilah yang sering kali terjadi.

    Studi yang mereka lakukan menunjukkan, kesempatan lebih banyak untuk perempuan menjadi pemimpin bukan berarti memberdayakan mereka.

    Sering kali, mereka dituntut untuk menjadi “lebih laki-laki” saat memiliki posisi yang tinggi.

    Dapat disimpulkan, kesetaraan gender di tempat kerja tak hanya soal menambah jumlah pekerja perempuan, tetapi juga soal menerima keragaman pola kerja laki-laki dan perempuan.

    Baca Juga: 4 Perempuan Inspiratif di Bidang Teknologi

    3. Pelecehan seksual terjadi karena perempuan

     pelecehan seksual terjadi karena perempuan mitos wanita karier

    © Freepik

    Mitos selanjutnya berkaitan dengan pelecehan seksual dengan korban perempuan.

    Perempuan sering kali disalahkan dalam kasus pelecehan seksual yang menimpanya. Hal ini ternyata memengaruhi karier perempuan.

    Dilansir dari World Economic Forum, mitos seputar wanita karier ini akan membuat perempuan merasa tidak nyaman dalam bekerja, dan memilih untuk melepas kehidupan kariernya.

    Penelitian yang dilakukan oleh Heather McLaughlin dan timnya juga menunjukkan hal yang serupa.

    Beberapa korban pelecehan seksual di tempat kerja mungkin melaporkan kejadian ini. Namun, banyak yang memilih untuk meninggalkan pekerjaannya.

    Pelecehan seksual yang dialami perempuan akan membuat perempuan mengalami kesulitan finansial, melakukan perpindahan pekerjaan dengan cepat, dan pada akhirnya, memengaruhi perkembangan karier perempuan.

    4. Memilih keluarga berarti menelantarkan pekerjaan

    memilih-keluarga-berarti-melupakan-pekerjaan-mitos-wanita-karier

    © Freepik

    Mitos seputar wanita karier selanjutnya adalah, pilihan hitam-putih antara karier atau keluarga. Perempuan dianggap hanya boleh memilih salah satu, dan menelantarkan hal lainnya ketika sudah memilih.

    Padahal, tentu ada jalan tengah agar perempuan bisa memiliki keduanya. Mencapai hal ini membutuhkan kerja sama dan dukungan dari lingkungan, keluarga, dan tempat kerja perempuan itu sendiri.

    Dikutip dari The Guardian, untuk mendukung perempuan agar lebih mudah dalam menyeimbangkan kehidupan karier dan keluarga, kita bisa menciptakan lingkungan dan kebijakan yang lebih baik.

    Hal ini bisa dimulai dari pelatihan, memperhatikan hak-hak pekerja perempuan, hingga mungkinnya melakukan pekerjaan dengan lebih fleksibel, seperti opsi untuk bekerja di rumah.

    Baca Juga: 10 Buku Biografi Perempuan Inspiratif Dunia yang Patut Dibaca

    Itu dia empat mitos soal wanita karier. Tentu masih ada banyak mitos-mitos lainnya.

    Kalau kamu ingin berdiskusi seputar hal ini bersama wanita karier lainnya, atau ingin berdiskusi tentang hal lainnya seputar pengembangan karier, kamu bisa bergabung dengan komunitas Glints.

    Komunitas Glints adalah tempat tanya-jawab seputar karier dengan sesama profesional. Daftar sekarang, yuk! Gratis, lho!

    • Stop Fixing Women to Act Like Men
    • These myths are holding women back in the workplace
    • The Economic and Career Effects of Sexual Harassment on Working Women
    • Why do women still have to choose between careers and families?

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    mitos perempuan karier mitos wanita karier

    Comments are closed.

    Artikel Terkait

    • Dunia Kerja 8 Tips Risk Taking yang Harus Dicoba agar Karier Gemilang

      Khairina F. Hidayati 22 Jun 2022
    • Dunia Kerja 7 Perbedaan WFH vs WFO vs Hybrid, Mana yang Tepat Untukmu?

      Khairina F. Hidayati 06 Jun 2022
    • Dunia Kerja Self-sabotage: Apa Itu, Dampak, Contoh, dan Tips Menghindarinya

      Khairina F. Hidayati 04 Jun 2022
    • Dunia Kerja 9 Cara Jitu Menghadapi Rekan Kerja Sensitif atau Mudah Tersinggung

      Khairina F. Hidayati 03 Jun 2022
    Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
    Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
    Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
    Kategori Topik
    • Tips Karier
    • Bidang Profesi
    • Konten Eksklusif
    • Kabar Glints
    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • LinkedIn
    Solusi Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community

    • Blog
      • Bidang Profesi
        • Marketing
        • Tech & Data
        • Media & Communications
        • Business Dev & Sales
        • Product
        • Design
      • Tips Karier
        • Mengawali Karier
        • Dunia Kerja
      • Konten Eksklusif
        • Artikel Expert
        • Panduan
        • Laporan
      • Dari Glints
        • Panduan Komunitas & Konten
        • Campaign Berlangsung
        • Kabar Produk
        • Kabar Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community



    • Dunia Kerja
    • Tips Karier
    • Tips Tempat Kerja

    4 Mitos yang Ada di Seputar Wanita Karier

    Diperbarui 19 Nov 2021 - Dibaca 6 mnt
    Khairina F. Hidayati Former content writer at Glints, currently designing digital products with words.

    Isi Artikel

      Salah satu hal yang menjadi penghalang bagi perempuan untuk bekerja adalah mitos-mitos wanita karier yang ada.

      Meski pemberdayaan perempuan dalam lingkungan kerja mulai ditegakkan, sayangnya, mitos dan stereotip ini masih terus ada.

      Mitos dan stereotip ini tentu bisa memengaruhi jalan dan perkembangan karier seorang perempuan. Apa saja mitos-mitos itu? Kenapa mitos dan stereotip itu kurang tepat? Glints sudah mengumpulkan informasinya untukmu.

      1. Tidak bisa jadi pemimpin

      tidak bisa jadi pemimpin mitos wanita karier

      © Freepik

      Mitos wanita karier pertama adalah, perempuan tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk menjadi pemimpin. Hal ini tentu kurang tepat.

      Hal ini diungkapkan oleh Sally Helgesen, seorang dosen dan konsultan isu pekerjaan dan kepemimpinan kepada Monster.

      Mitos ini muncul karena perempuan dianggap kurang tegas. Padahal, gaya kepemimpinan yang biasa dilakukan oleh kebanyakan perempuan adalah cenderung demokratis dan memilih untuk menciptakan kesepakatan bersama-sama.

      Perbedaan ini muncul karena adanya “tuntutan budaya” untuk perempuan yang berbeda dengan laki-laki.

      Variasi gaya kepemimpinan ini tentu bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Yang jelas, hanya karena seseorang adalah perempuan, maka tidak berarti ia pemimpin yang buruk, begitu juga sebaliknya.

      Helgesen juga mengungkapkan, apabila pola hidup dan budaya untuk perempuan dan laki-laki semakin setara atau mirip, maka gaya kepemimpinan keduanya akan semakin mirip.

      Baca Juga: 8 Film Inspiratif Terbaik tentang Perempuan yang Wajib Kamu Tonton

      2. Harus seperti laki-laki

      business development executive

      © Pexels

      Mitos wanita karier selanjutnya yaitu perempuan harus seperti laki-laki apabila ingin sukses.

      Isu ini dikritik oleh Barbara Annis dan Keith Merron, penulis buku Gender Intelligence, melalui Entrepreneur.com.

      Menurut Annis dan Merron, hal ini abai dengan fakta bahwa perempuan memiliki pola pikir dan cara yang berbeda saat menyelesaikan dan memutuskan masalah. Namun, pada kenyataannya, inilah yang sering kali terjadi.

      Studi yang mereka lakukan menunjukkan, kesempatan lebih banyak untuk perempuan menjadi pemimpin bukan berarti memberdayakan mereka.

      Sering kali, mereka dituntut untuk menjadi “lebih laki-laki” saat memiliki posisi yang tinggi.

      Dapat disimpulkan, kesetaraan gender di tempat kerja tak hanya soal menambah jumlah pekerja perempuan, tetapi juga soal menerima keragaman pola kerja laki-laki dan perempuan.

      Baca Juga: 4 Perempuan Inspiratif di Bidang Teknologi

      3. Pelecehan seksual terjadi karena perempuan

       pelecehan seksual terjadi karena perempuan mitos wanita karier

      © Freepik

      Mitos selanjutnya berkaitan dengan pelecehan seksual dengan korban perempuan.

      Perempuan sering kali disalahkan dalam kasus pelecehan seksual yang menimpanya. Hal ini ternyata memengaruhi karier perempuan.

      Dilansir dari World Economic Forum, mitos seputar wanita karier ini akan membuat perempuan merasa tidak nyaman dalam bekerja, dan memilih untuk melepas kehidupan kariernya.

      Penelitian yang dilakukan oleh Heather McLaughlin dan timnya juga menunjukkan hal yang serupa.

      Beberapa korban pelecehan seksual di tempat kerja mungkin melaporkan kejadian ini. Namun, banyak yang memilih untuk meninggalkan pekerjaannya.

      Pelecehan seksual yang dialami perempuan akan membuat perempuan mengalami kesulitan finansial, melakukan perpindahan pekerjaan dengan cepat, dan pada akhirnya, memengaruhi perkembangan karier perempuan.

      4. Memilih keluarga berarti menelantarkan pekerjaan

      memilih-keluarga-berarti-melupakan-pekerjaan-mitos-wanita-karier

      © Freepik

      Mitos seputar wanita karier selanjutnya adalah, pilihan hitam-putih antara karier atau keluarga. Perempuan dianggap hanya boleh memilih salah satu, dan menelantarkan hal lainnya ketika sudah memilih.

      Padahal, tentu ada jalan tengah agar perempuan bisa memiliki keduanya. Mencapai hal ini membutuhkan kerja sama dan dukungan dari lingkungan, keluarga, dan tempat kerja perempuan itu sendiri.

      Dikutip dari The Guardian, untuk mendukung perempuan agar lebih mudah dalam menyeimbangkan kehidupan karier dan keluarga, kita bisa menciptakan lingkungan dan kebijakan yang lebih baik.

      Hal ini bisa dimulai dari pelatihan, memperhatikan hak-hak pekerja perempuan, hingga mungkinnya melakukan pekerjaan dengan lebih fleksibel, seperti opsi untuk bekerja di rumah.

      Baca Juga: 10 Buku Biografi Perempuan Inspiratif Dunia yang Patut Dibaca

      Itu dia empat mitos soal wanita karier. Tentu masih ada banyak mitos-mitos lainnya.

      Kalau kamu ingin berdiskusi seputar hal ini bersama wanita karier lainnya, atau ingin berdiskusi tentang hal lainnya seputar pengembangan karier, kamu bisa bergabung dengan komunitas Glints.

      Komunitas Glints adalah tempat tanya-jawab seputar karier dengan sesama profesional. Daftar sekarang, yuk! Gratis, lho!

      • Stop Fixing Women to Act Like Men
      • These myths are holding women back in the workplace
      • The Economic and Career Effects of Sexual Harassment on Working Women
      • Why do women still have to choose between careers and families?

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      mitos perempuan karier mitos wanita karier

      Comments are closed.

      Artikel Terkait

      • Dunia Kerja 8 Tips Risk Taking yang Harus Dicoba agar Karier Gemilang

        Khairina F. Hidayati 22 Jun 2022
      • Dunia Kerja 7 Perbedaan WFH vs WFO vs Hybrid, Mana yang Tepat Untukmu?

        Khairina F. Hidayati 06 Jun 2022
      • Dunia Kerja Self-sabotage: Apa Itu, Dampak, Contoh, dan Tips Menghindarinya

        Khairina F. Hidayati 04 Jun 2022
      • Dunia Kerja 9 Cara Jitu Menghadapi Rekan Kerja Sensitif atau Mudah Tersinggung

        Khairina F. Hidayati 03 Jun 2022
      Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
      Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
      Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
      Kategori Topik
      • Tips Karier
      • Bidang Profesi
      • Konten Eksklusif
      • Kabar Glints
      Media Sosial
      • Facebook
      • Twitter
      • Instagram
      • LinkedIn
      Solusi Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community

      • Blog
        • Bidang Profesi
          • Marketing
          • Tech & Data
          • Media & Communications
          • Business Dev & Sales
          • Product
          • Design
        • Tips Karier
          • Mengawali Karier
          • Dunia Kerja
        • Konten Eksklusif
          • Artikel Expert
          • Panduan
          • Laporan
        • Dari Glints
          • Panduan Komunitas & Konten
          • Campaign Berlangsung
          • Kabar Produk
          • Kabar Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community



      • Dunia Kerja
      • Tips Karier
      • Tips Tempat Kerja

      4 Mitos yang Ada di Seputar Wanita Karier

      Diperbarui 19 Nov 2021 - Dibaca 6 mnt
      Khairina F. Hidayati Former content writer at Glints, currently designing digital products with words.

      Isi Artikel

        Salah satu hal yang menjadi penghalang bagi perempuan untuk bekerja adalah mitos-mitos wanita karier yang ada.

        Meski pemberdayaan perempuan dalam lingkungan kerja mulai ditegakkan, sayangnya, mitos dan stereotip ini masih terus ada.

        Mitos dan stereotip ini tentu bisa memengaruhi jalan dan perkembangan karier seorang perempuan. Apa saja mitos-mitos itu? Kenapa mitos dan stereotip itu kurang tepat? Glints sudah mengumpulkan informasinya untukmu.

        1. Tidak bisa jadi pemimpin

        tidak bisa jadi pemimpin mitos wanita karier

        © Freepik

        Mitos wanita karier pertama adalah, perempuan tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk menjadi pemimpin. Hal ini tentu kurang tepat.

        Hal ini diungkapkan oleh Sally Helgesen, seorang dosen dan konsultan isu pekerjaan dan kepemimpinan kepada Monster.

        Mitos ini muncul karena perempuan dianggap kurang tegas. Padahal, gaya kepemimpinan yang biasa dilakukan oleh kebanyakan perempuan adalah cenderung demokratis dan memilih untuk menciptakan kesepakatan bersama-sama.

        Perbedaan ini muncul karena adanya “tuntutan budaya” untuk perempuan yang berbeda dengan laki-laki.

        Variasi gaya kepemimpinan ini tentu bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Yang jelas, hanya karena seseorang adalah perempuan, maka tidak berarti ia pemimpin yang buruk, begitu juga sebaliknya.

        Helgesen juga mengungkapkan, apabila pola hidup dan budaya untuk perempuan dan laki-laki semakin setara atau mirip, maka gaya kepemimpinan keduanya akan semakin mirip.

        Baca Juga: 8 Film Inspiratif Terbaik tentang Perempuan yang Wajib Kamu Tonton

        2. Harus seperti laki-laki

        business development executive

        © Pexels

        Mitos wanita karier selanjutnya yaitu perempuan harus seperti laki-laki apabila ingin sukses.

        Isu ini dikritik oleh Barbara Annis dan Keith Merron, penulis buku Gender Intelligence, melalui Entrepreneur.com.

        Menurut Annis dan Merron, hal ini abai dengan fakta bahwa perempuan memiliki pola pikir dan cara yang berbeda saat menyelesaikan dan memutuskan masalah. Namun, pada kenyataannya, inilah yang sering kali terjadi.

        Studi yang mereka lakukan menunjukkan, kesempatan lebih banyak untuk perempuan menjadi pemimpin bukan berarti memberdayakan mereka.

        Sering kali, mereka dituntut untuk menjadi “lebih laki-laki” saat memiliki posisi yang tinggi.

        Dapat disimpulkan, kesetaraan gender di tempat kerja tak hanya soal menambah jumlah pekerja perempuan, tetapi juga soal menerima keragaman pola kerja laki-laki dan perempuan.

        Baca Juga: 4 Perempuan Inspiratif di Bidang Teknologi

        3. Pelecehan seksual terjadi karena perempuan

         pelecehan seksual terjadi karena perempuan mitos wanita karier

        © Freepik

        Mitos selanjutnya berkaitan dengan pelecehan seksual dengan korban perempuan.

        Perempuan sering kali disalahkan dalam kasus pelecehan seksual yang menimpanya. Hal ini ternyata memengaruhi karier perempuan.

        Dilansir dari World Economic Forum, mitos seputar wanita karier ini akan membuat perempuan merasa tidak nyaman dalam bekerja, dan memilih untuk melepas kehidupan kariernya.

        Penelitian yang dilakukan oleh Heather McLaughlin dan timnya juga menunjukkan hal yang serupa.

        Beberapa korban pelecehan seksual di tempat kerja mungkin melaporkan kejadian ini. Namun, banyak yang memilih untuk meninggalkan pekerjaannya.

        Pelecehan seksual yang dialami perempuan akan membuat perempuan mengalami kesulitan finansial, melakukan perpindahan pekerjaan dengan cepat, dan pada akhirnya, memengaruhi perkembangan karier perempuan.

        4. Memilih keluarga berarti menelantarkan pekerjaan

        memilih-keluarga-berarti-melupakan-pekerjaan-mitos-wanita-karier

        © Freepik

        Mitos seputar wanita karier selanjutnya adalah, pilihan hitam-putih antara karier atau keluarga. Perempuan dianggap hanya boleh memilih salah satu, dan menelantarkan hal lainnya ketika sudah memilih.

        Padahal, tentu ada jalan tengah agar perempuan bisa memiliki keduanya. Mencapai hal ini membutuhkan kerja sama dan dukungan dari lingkungan, keluarga, dan tempat kerja perempuan itu sendiri.

        Dikutip dari The Guardian, untuk mendukung perempuan agar lebih mudah dalam menyeimbangkan kehidupan karier dan keluarga, kita bisa menciptakan lingkungan dan kebijakan yang lebih baik.

        Hal ini bisa dimulai dari pelatihan, memperhatikan hak-hak pekerja perempuan, hingga mungkinnya melakukan pekerjaan dengan lebih fleksibel, seperti opsi untuk bekerja di rumah.

        Baca Juga: 10 Buku Biografi Perempuan Inspiratif Dunia yang Patut Dibaca

        Itu dia empat mitos soal wanita karier. Tentu masih ada banyak mitos-mitos lainnya.

        Kalau kamu ingin berdiskusi seputar hal ini bersama wanita karier lainnya, atau ingin berdiskusi tentang hal lainnya seputar pengembangan karier, kamu bisa bergabung dengan komunitas Glints.

        Komunitas Glints adalah tempat tanya-jawab seputar karier dengan sesama profesional. Daftar sekarang, yuk! Gratis, lho!

        • Stop Fixing Women to Act Like Men
        • These myths are holding women back in the workplace
        • The Economic and Career Effects of Sexual Harassment on Working Women
        • Why do women still have to choose between careers and families?

        Seberapa bermanfaat artikel ini?

        Klik salah satu bintang untuk menilai.

        Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

        Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

        We are sorry that this post was not useful for you!

        Let us improve this post!

        Tell us how we can improve this post?


        mitos perempuan karier mitos wanita karier

        Comments are closed.

        Artikel Terkait

        • Dunia Kerja 8 Tips Risk Taking yang Harus Dicoba agar Karier Gemilang

          Khairina F. Hidayati 22 Jun 2022
        • Dunia Kerja 7 Perbedaan WFH vs WFO vs Hybrid, Mana yang Tepat Untukmu?

          Khairina F. Hidayati 06 Jun 2022
        • Dunia Kerja Self-sabotage: Apa Itu, Dampak, Contoh, dan Tips Menghindarinya

          Khairina F. Hidayati 04 Jun 2022
        • Dunia Kerja 9 Cara Jitu Menghadapi Rekan Kerja Sensitif atau Mudah Tersinggung

          Khairina F. Hidayati 03 Jun 2022
        Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
        Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
        Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
        Kategori Topik
        • Tips Karier
        • Bidang Profesi
        • Konten Eksklusif
        • Kabar Glints
        Media Sosial
        • Facebook
        • Twitter
        • Instagram
        • LinkedIn
        Solusi Glints
        • Lowongan Kerja
        • Glints ExpertClass
        • Glints Community
        Scroll Up