Pahami Mindset untuk Capai Meaningful Work dari Senior Human Resources Manager P&G
Isi Artikel
Banyak orang yang mendasarkan meaningful work pada jabatan atau gaji yang tinggi. Menurut saya, mindset tersebut kurang tepat.
Pekerjaan, bahkan aktivitas apa pun, bisa menjadi meaningful. Semua tergantung pada mindset orang yang menjalaninya.
Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan perspektif tentang meaningful work lebih lanjut. Selain itu, ada juga mindset yang bisa membantu kamu untuk mencapainya.
Apa Itu Meaningful Work?
Menurut saya, kerja yang meaningful bisa dinilai dari impact atau dampak yang bisa kita berikan. Semakin besar dampak yang bisa kamu beri, semakin meaningful pekerjaan tersebut.
Nah, impact dari meaningful work ini tak harus selalu menakjubkan dan besar. Semua orang punya definisinya masing-masing soal dampak yang berarti.
Itulah mengapa, kamu harus mengenali dirimu sendiri. Kira-kira, apa yang ingin kamu capai? Saat bekerja, apa yang menurutmu penting? Apakah melulu hanya gaji yang lebih tinggi?
Dari proses mengenali diri sendiri inilah kamu dapat merancang pekerjaan yang meaningful.
Untuk membantumu mengenali diri sendiri dan menyadari adanya pola pikir kurang tepat yang belum kamu sadari, saya punya sebuah ilustrasi.
Ilustrasi ini dapat membantumu keluar dari bias dalam diri bahwa yang terpenting saat memilih pekerjaan atau pindah kerja adalah gaji yang lebih tinggi.
Misalnya, si A dihadapkan pada dua pilihan pekerjaan:
- sebagai penulis, dengan jam kerja tetap dan di balik layar/kantoran
- sebagai sales representative, dengan jam kerja fleksibel dan bekerja di lapangan
Kedua kesempatan itu sama-sama menawarkan gaji Rp10 juta.
Katakanlah, si A lebih memilih jadi sales representative. Pasalnya, A menyukai jam kerja fleksibel.
Dapat disimpulkan, fleksibilitas adalah nilai yang penting bagi A. Inilah titik awal merancang meaningful work, yaitu dengan memiliki sebanyak mungkin hal yang kita anggap penting di dalam pekerjaan kita.
Kenapa Meaningful Work Penting?
Menurut saya, dengan kerja meaningful, kamu tidak membuang waktu dan umur. Pasalnya, pekerjaan itu akan terasa:
Ingat, kamu sendiri yang menentukan arti meaningful. Menonton film saat istirahat setelah seminggu yang hectic bisa menjadi aktivitas yang meaningful.
Tujuan akhirnya tentu untuk recharged, atau kembali bersemangat sebelum beralih ke aktivitas/agenda lainnya.
Mindset untuk Mencapai Meaningful Work
Untuk mencapai meaningful work, ada 2 mindset yang sebaiknya kamu punya:
1. Kemandirian/independensi
Tanamkan pikiran bahwa kamu adalah orang dewasa yang memiliki kemerdekaan untuk menentukan nasibmu sendiri.
Jadi, jangan tunggu orang lain memberimu arahan untuk mencapai meaningfulness dalam pekerjaan. Mulailah proses eksplorasinya segera.
Dengan pola pikir ini, kamu selalu tahu bahwa nasibmu ada di tanganmu sendiri.
Jikalau ada hal atau keapesan yang terjadi dan memengaruhi nasibmu, ingatlah untuk memiliki mindset kedua.
2. Hindari victim mentality
Hindari “mengecilkan” diri sendiri sampai menganggap semua hal terjadi di luar kontrolmu. Ini bisa memicu victim mentality.
Misalnya, kamu punya masalah soal kehidupan kantor. Ingin mengeluh? Itu boleh-boleh saja, dan memang manusiawi.
Namun, jangan berhenti sampai mengeluh. Coba pikirkan apa yang sudah atau ingin kamu lakukan untuk mengatasinya, atau mencegah permasalahan yang sama terulang kembali.
Job Crafting sebagai Jalan Menuju Meaningful Work
Setelah memiliki dua mindset di atas, ada satu langkah jitu untuk merancang meaningful work, yaitu job crafting.
Dengan job crafting, kamu bisa “memasukkan” hal yang menurutmu penting ke pekerjaan dan memberi warna tersendiri ke pekerjaan tersebut. Kira-kira, bagaimana caranya?
Kamu bisa mempelajarinya di Glints X Career Conference. Di konferensi ini, saya akan berbagi soal job crafting dan hubungannya dengan meaningful work.
Untuk mendaftar, klik link ini, atau gambar di bawah, ya.
Jangan sampai kamu kehabisan, ya, karena kuotanya terbatas.
Kesalahan yang Umum Dilakukan
Banyak orang yang sulit meraih meaningful work karena melakukan kesalahan ini:
1. Fixed mindset
Fixed mindset adalah pemikiran bahwa semua yang terjadi tidak bisa diubah atau dihindari, dan memang sudah semestinya terjadi.
Misalnya, si B kerja di perusahaan X. Ternyata, ia kurang cocok dengan atasannya di sana. Ini membuatnya lelah hati dan pikiran.
Dengan fixed mindset, si B akan menerima isu tersebut sebagai hal yang tidak bisa diubah. Sehingga, jalan satu-satunya adalah B tetap bekerja dengan kondisi itu meski setengah hati.
Dalam skenario ini pula, B berpendapat, kerja yang meaningful hanya bisa diraih dengan resign atau penggantian atasan yang dilakukan perusahaan.
Menurut saya, pola pikir ini kurang tepat. B sebaiknya mengganti fixed mindset dengan growth mindset.
Dengan pola pikir berbeda ini, B mengajak atasannya mengobrol. Sebenarnya, apa yang membuat mereka kurang cocok?
Ini bisa menjadi awal untuk menemukan titik tengah antara keduanya. Sehingga, B dapat memiliki suasana kerja yang lebih nyaman bersama dengan atasannya.
2. Tak mau keluar dari zona nyaman
Move fast and break things. Unless you are breaking stuff, you are not moving fast enough.
Kalimat di atas merupakan kutipan dari Mark Zuckerberg. CEO Facebook itu menyampaikan pentingnya bekerja dengan dinamis dan cepat, serta mencoba hal-hal baru.
Untuk meraih meaningful work, kamu harus keluar dari zona nyaman.
Jangan takut salah, selama tidak melanggar aturan dan landasan yang ada. Kamu tidak akan tahu apa yang dapat kamu lakukan dengan berbeda untuk meraih pekerjaan yang lebih meaningful kalau tidak mencoba.
Pencarianmu tidak membuahkan hasil? Bukan masalah. Kamu justru jadi tahu bahwa tempat yang lebih tepat masih perlu dicari. Jadi, kalau mengalami kegagalan, jangan menyerah dan lanjutkanlah eksplorasimu.
Lebih baik melakukan kesalahan secepat-cepatnya dan belajar darinya agar tidak terulang, daripada berada di zona nyaman dan melakukan kesalahan saat posisi kamu sudah lebih tinggi dengan lebih banyak hal yang dipertaruhkan.
Demikian penjelasan saya soal meaningful work.
Tentukanlah sendiri apa yang menurutmu penting, lalu kejar pekerjaan yang menurutmu meaningful.