10 Tips Menghadapi Rekan Kerja Pemarah di Kantor

Diperbarui 03 Feb 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Rekan kerja di kantor pemarah dan tidak tahu cara menghadapi orang tersebut?

    Memang tidak mudah untuk berhadapan dengan orang yang kurang bisa mengendalikan emosinya dengan baik.

    Akan tetapi, jika dibiarkan terus, hubungan kerjamu akan menjadi buruk.

    Bahkan, lebih parahnya lagi, target kerja juga bisa tidak tercapai, lho.

    Lalu, bagaimana cara menyiasati kondisi seperti ini?

    Yuk, pelajari bagaimana cara berhadapan dengan rekan kerja yang suka marah dengan beberapa tips dari Glints ini!

    1. Pahami perspektif rekan kerjamu

    menghadapi rekan kerja pemarah

    © Freepik.com

    Saat berhadapan dengan rekan kerja yang pemarah atau sedang marah, cara menghadapi yang paling pertama adalah memahami mereka terlebih dahulu.

    Dalam situasi yang memanas, kamu tak boleh ikut terpancing marah juga.

    Tarik napas dalam-dalam dan coba pikirkanlah mengapa rekan kerjamu merasa kesal sehingga marah.

    Sambil berpikir, kamu juga bisa menenangkan otak dan hati untuk membuat tindakan yang lebih bijak.

    2. Jangan salahkan diri sendiri

    Rekan kerja yang pemarah memang seperti itu.

    Money mengingatkan agar kita selalu ingat bahwa kesalahannya ada di orang tersebut, bukan dirimu.

    Hal ini penting untuk diingat, karena tak jarang kita malah menyalahkan diri sendiri dan merasa harus bertanggung jawab akan kejadian tersebut.

    Padahal, harusnya rekan kerjamulah yang bisa mengolah emosinya lebih baik.

    Baca Juga: Ketahui 8 Tanda Rekan Kerja Tidak Menyukaimu

    3. Ajak rekan kerja untuk berbicara di ruang privat

    menghadapi rekan kerja pemarah

    © Freepik.com

    Saat rekan kerjamu mulai marah, cobalah ajak dia ke ruangan yang tertutup dan tenang, misalnya ruang rapat.

    Di tempat yang terhindar dari perhatian banyak orang, kamu bisa membicarakan masalahnya dengan otak yang dingin.

    Inc menyarankan untuk menghadirkan pihak ketiga, seperti rekan kerja yang lain atau atasan saat berdiskusi.

    Orang ini dapat berperan sebagai mediator dan saksi mata.

    4. Tidak perlu melawan

    Salah satu hal yang paling perlu dihindari saat menghadapi rekan kerja yang pemarah adalah melawan argumennya.

    Jika dilakukan, kamu hanya akan memperbesar masalah.

    Katakan dengan jelas pada rekan kerja pemarah bahwa kamu tidak akan melanjutkan diskusi permasalahan jika harus dengan cara yang negatif.

    Menurut Calm Sage, tetaplah fokus pada hal tersebut, jangan terlihat tidak peduli.

    Tetap tenang, tetapi jangan terlalu tenang hingga tampak mengabaikan rekan kerjamu yang pemarah.

    Pasalnya, hal ini justru akan membuatnya semakin kesal.

    5. Tunjukkan kalau kamu mendengarkan

    menghadapi rekan kerja pemarah

    © Freepik.com

    Tak jarang yang memantik kemarahan rekan kerja yang emosional adalah karena mereka merasa tidak didengar.

    Oleh karena itu, cara menghadapi rekan kerja pemarah selanjutnya adalah menunjukkan bahwa kamu tidak seperti itu.

    Tunjukkan dan ucapkan bahwa kamu peduli dan benar-benar siap mendengarkan keluh kesah mereka tentang suatu permasalahan.

    Jagalah agar temanmu tetap tenang sehingga diskusi tentang apa pun bisa berjalan lancar.

    Baca Juga: 5 Trik Ampuh Hadapi Rekan Kerja Bossy dan Suka Mengatur

    6. Jangan bergosip

    Berdiskusi dengan rekan kerja lainnya tentang permasalahan yang kamu hadapi ini boleh saja, tetapi jangan sampai bergosip yang tidak-tidak, ya.

    Kalau gosip ini sampai terdengar oleh rekan kerjamu yang pemarah, justru hal tersebut akan memperkeruh suasana, bukan?

    Bahkan, kamu akan kehilangan kepercayaannya dan semakin sulit untuk bekerja sama.

    7. Akui jika kamu salah

    berhadapan dengan teman mudah marah

    © Freepik.com

    Rekan kerjamu mungkin memang sering marah karena begitulah sifatnya.

    Akan tetapi, pasti ada juga saat-saat di mana kamu memang melakukan kesalahan.

    Jika ini terjadi, jangan ragu untuk mengakui kesalahanmu dan meminta maaf padanya.

    Kemungkinan, hal ini akan meredakan amarah rekan kerjamu juga.

    8. Bela diri

    Meski harus sabar menghadapi rekan kerja yang pemarah, kamu juga berhak untuk membela diri, khususnya jika memang sudah keterlaluan.

    Kalau kamu terus-terusan diam dan menerima kemarahan rekan kerja tersebut, kamu akan menjadi sasaran amarah setiap kali ada hal yang membuatnya kesal.

    Pastinya, hal ini akan membuatmu tidak nyaman di tempat kerja.

    Sampaikanlah dengan tegas tanpa harus balik marah padanya bahwa kamu tidak suka diperlakukan demikian.

    9. Bicarakan dengan atasan atau HR

    berhadapan dengan teman kantor yang suka marah

    © Freepik.com

    Kamu tidak harus menghadapi rekan kerja yang pemarah sendirian, lho.

    Ada atasan dan HR yang seharusnya bisa membantumu.

    Jadi, sampaikanlah masalah ini dengan orang-orang tersebut untuk mendapat jalan keluarnya. 

    Jika rekan kerja tersebut butuh tindakan yang lebih tegas, merekalah orang-orang yang dapat membuat keputusan yang tepat.

    10. Kunjungi profesional

    Jika tekanan menghadapi rekan kerja yang pemarah membuatmu merasa terganggu secara psikologis, sayangi dirimu dan kunjungi psikolog atau psikiater.

    Dapatkanlah bantuan profesional agar kesehatan mentalmu di kantor tetap terjaga.

    Jangan sampai hal ini membuatmu tertekan dan tidak bisa bekerja dengan baik.

    Jika perlu, ambillah cuti dan tenangkan dirimu terlebih dahulu.

    Baca Juga: Punya Rekan Kerja Introvert? Ini Dia 5 Tips Berinteraksi Dengannya

    Selain ke psikiater atau psikolog, kamu juga bisa menenangkan dirimu dengan mencoba curhat dengan teman atau di media sosial.

    Kamu juga bisa baca lebih lanjut seputar cara menghadapi rekan kerja.

    Glints sudah siapkan beragam artikel menarik yang bisa kamu temukan di sini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait