10 Cara Menghadapi Ekspektasi Berlebihan dari Atasan

Diperbarui 20 Jan 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Ekspektasi adalah hal yang biasa di dunia kerja, terlebih jika datangnya dari atasan. Namun, bagaimana jika kamu mendapatkan ekspektasi yang berlebihan?

    Selain kamu jadi terbebani, ada kekhawatiran dan ketakutan akan gagal memenuhi ekspektasi yang diberikan.

    Nah, di artikel ini Glints akan memberikanmu contoh ekspektasi berlebihan dan tips menghadapinya. Simak artikelnya, yuk!

    Contoh Ekspektasi Berlebihan di Kantor

    ekspektasi berlebihan

    © Pexels.com

    Ekspektasi yang tidak realistis tentu akan merepotkanmu. Berikut adalah beberapa contoh ekspektasi berlebihan, seperti dilansir dari Indeed.

    1. Workload yang terlalu besar

    Jika atasan meminta untuk menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu singkat, bisa jadi dia memiliki ekspektasi berlebihan dan tidak menilai kemampuanmu dengan tepat.

    Meskipun kamu memiliki potensi untuk menyelesaikannya, tapi bekerja dengan workload besar dan tingkat stres yang tinggi secara terus menerus akan menyebabkan burnout.

    2. Bekerja ketika liburan

    Menjaga work-life balance adalah sebuah keharusan. Hal ini agar kamu bisa rileks dan menjaga diri untuk bisa fokus ketika kembali bekerja.

    Karena itu, jika kamu masih ditekan pekerjaan meski sedang liburan, hal ini menjadi bentuk ekspektasi yang tidak realistis.

    3. Harus mencapai deadline meski kekurangan orang

    Jika tempat kerja sedang kekurangan orang, produktivitas pun ikut berkurang. Sehingga, menyelesaikan pekerjaan hingga deadline yang ditentukan sebelumnya bisa saja sulit dicapai.

    Apabila atasan tidak mengubah ekspektasinya karena hal tersebut, hal ini adalah bentuk ekspektasi berlebihan karena setiap orang akan kesulitan mencapai tujuannya.

    4. Memahami ekspektasi yang diberikan tanpa komunikasi

    Untuk memahami apa peran dan tanggung jawabmu dalam pekerjaan sehari-hari, tentu harus ada komunikasi efektif dengan rekan kerja juga atasan.

    Namun, jika tidak ada komunikasi yang jelas dan terbuka, akan sulit bagimu untuk memenuhi ekspektasi dari atasan.

    Baca Juga: Sering Diremehkan, Ini Arti dan Pentingnya Kemampuan Manajemen Ekspektasi

    Cara Menghadapi Ekspektasi Berlebihan

    1. Buat batasan

    ekspektasi berlebihan

    © Pexels.com

    Ketika menghadapi ekspektasi berlebihan dari atasan, cobalah untuk membuat batasan dengannya.

    Sebagai contoh, jika atasanmu meminta untuk menyelesaikan proyek tambahan dengan skala besar dalam waktu singkat, jelaskan kepadanya bahwa kamu tidak bisa memenuhi permintaan tersebut.

    Beritahu batasan seperti situasi saat ini dan kemampuanmu ke atasan, dan bantu dia untuk membuat rencana alternatif.

    Dengan melakukan ini, atasan tidak akan memiliki ekspektasi yang tak realistis padamu.

    2. Ketahui perspektif atasan

    ekspektasi berlebihan

    © Pexels.com

    Ketika merasa terbebani dari ekspektasi berlebihan atasan, ada baiknya kamu mengetahui perspektifnya terlebih dahulu.

    Mungkin saja dia tidak memiliki maksud negatif dan percaya pada kemampuanmu.

    Dengan bersikap seperti ini, kamu bisa menjelaskan keadaanmu dan mendiskusikan ekspektasi yang dapat dicapai bersama.

    3. Minta bantuan ke rekan kerja

    ekspektasi berlebihan

    © Pexels.com

    Menurut Upraise, meminta bantuan dan melakukan kolaborasi dengan rekan kerja bisa membantumu dalam menghadapi ekspektasi berlebihan dari atasan.

    Dengan mendapatkan bantuan saat bekerja, kamu akan terbantu untuk memenuhi ekspektasi sambil menjaga tenaga dan mengurangi tingkat stres.

    4. Temui atasan dan berikan feedback

    ekspektasi berlebihan

    © Pexels.com

    Berkomunikasi dengan atasan dan memberikan feedback padanya adalah salah satu cara dalam menghadapi ekspektasi yang berlebihan.

    Karena itu, cobalah untuk berdiskusi secara langsung dan menyampaikan sudut pandangmu.

    Sehingga, atasan dapat mengerti apa yang kamu rasakan dan memberikan solusi agar cocok dengan keadaanmu.

    5. Buat timeline dan workflow yang membantumu

    buat timeline dan workflow

    © Pexels.com

    Jika atasanmu membuat timeline dan workflow pekerjaan yang tidak realistis, kamu bisa membuatnya dengan menyesuaikan kondisi dan kemampuan.

    Kemudian, jangan lupa untuk menunjukkannya ke atasanmu.

    Hal ini dapat membantu dia dalam mendapatkan perspektif baru dan membuat perubahan di timeline serta workflow pekerjaan yang telah dibuatnya.

    Baca Juga: Jangan Sampai Tak Ada Batasan, Ini 6 Tips Pisahkan Urusan Pribadi dan Pekerjaan

    6. Jaga work-life balance

    jaga work-life balance

    © Pexels.com

    Dalam menghadapi ekspektasi berlebihan, menjaga work-life balance adalah salah satu cara yang bisa kamu lakukan.

    Hal ini berarti membiarkan dirimu punya waktu untuk beristirahat.

    Oleh karena itu, alokasikan waktu untuk melakukan self-care atau mengambil liburan.

    7. Buat dan komunikasikan prioritas

    buat dan komunikasikan dengan atasan

    © Pexels.com

    Jika kamu sedang melakukan pekerjaan dengan urgensi tinggi lalu atasan memberimu proyek tambahan, komunikasikan kepadanya apa yang menjadi prioritasmu saat ini.

    Bisa saja atasan lupa bahwa kamu sedang mengerjakan pekerjaan saat ini dan berasumsi bahwa kamu bisa mengerjakan proyek tambahan setelah tugas tersebut selesai.

    Oleh karena itu, membuat prioritas pekerjaan dan mengomunikasikannya ke atasan bisa membantumu dalam menghadapi ekspektasi yang berlebihan.

    8. Beri pujian jika atasan membuat ekspektasi yang realistis

    berikan pujian

    © Pexels.com

    Menurut Indeed, jika atasanmu membuat ekspektasi yang tidak berlebihan, berikan pujian dan ucapkan terima kasih.

    Selain membuat suasana tempat kerja lebih nyaman, atasan pun akan lebih berkomitmen untuk membuat ekspektasi yang achievable bagimu.

    9. Berkomunikasi secara efektif dan teratur

    berkomunikasi secara efektif dan teratur

    © Pexels.com

    Berkomunikasi dengan atasan secara efektif dan teratur dapat membantu dalam mengetahui apa yang dia ekspektasikan padamu.

    Tidak lupa untuk mendiskusikan dengan atasan apakah kamu dapat memenuhinya secara rasional.

    Kamu pun dapat memahami peran juga tanggung jawab sendiri lebih baik, sehingga bisa memberikan performa dan hasil terbaik.

    10. Rayakan kesuksesanmu

    rayakan kesuksesan

    © Pexels.com

    Ketika kamu berhasil memenuhi ekspektasi berlebihan dari atasan, ambil waktu untuk merayakan kesuksesan. Kemudian, sampaikan pencapaian dan pendapatmu ke atasan.

    Kamu bisa melakukannya dengan menjelaskan progres secara detail ketika sedang progress check-in.

    Hal ini dapat membantu atasan untuk mengetahui penilaian dan memahami bagaimana ekspektasinya mempengaruhi kamu.

    Baca Juga: Jadi Lebih Produktif di Tempat Kerja dengan Manfaatkan Mental Model

    Itulah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi ekspektasi berlebihan dari atasan.

    Memang ekspektasi adalah hal yang normal, tapi jika hal ini malah membuatmu menderita secara fisik dan mental, ada baiknya kamu mengomunikasikannya ke atasan.

    Nah, jika kamu ingin baca artikel lainnya seputar tips di tempat kerja. Glints sudah siapkan hanya untuk kamu.

    Yuk, baca kumpulan artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait