Memaksimalkan Jam Kerja dan Self Development dalam Seminggu

Diperbarui 28 Mar 2022 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    24 jam mungkin rasanya tidak cukup untuk kamu yang punya jam kerja padat, sampai-sampai ‘me-time’ saja tidak sempat.

    Satu-satunya waktu yang kamu punya mungkin hanyalah 2 hari saat akhir pekan, itu pun kalau tidak diganggu dengan kerjaan dadakan atau klien yang tiba-tiba meneror.

    Baca Juga: Dampak Media Sosial: Yuk Kurangi Update Saat Jam Kerja

    Jadi, apakah sebenarnya orang sibuk itu tidak bisa memiliki waktu untuk dirinya? Apakah orang yang memiliki jam kerja padat tidak bisa lagi eksplor kemampuan dirinya?

    Bisa, kalau kamu mengikuti cara-cara di bawah ini!

    Baca Juga: Asal Mula 8 Jam Kerja dan Tips Memaksimalkan Jam Kerja

    Tracking Waktu

    Agar kamu mengetahui ke mana saja waktumu pergi, kamu bisa membuat list berupa tracking dari waktumu tiap setengah jam.

    Kelihatannya memang ini nambah kerjaan banget ya, cuma dengan cara ini kamu bisa melihat dengan jelas apa kegiatanmu.

    Seorang ahli dalam manajemen waktu, Laura Vanderkam, mengatakan, cara ini cukup efektif untuknya. Karena pada akhirnya ia mengetahui bahwa hanya 1 jam dari waktunya ia dapat meluangkannya untuk membaca buku.

    Dengan hasil tersebut, ia percaya sebenarnya masih ada banyak waktu yang bisa digunakan untuk membaca yang akhirnya membuat dirinya tidak pernah mencari-cari alasan untuk tidak membaca buku.

    Prioritas

    Langkah selanjutnya setelah berhasil tracking waktu, buatlah prioritas yang berisi hal-hal yang ingin kamu lakukan.

    Prioritas pekerjaan kantor pun juga harus diprioritaskan agar kamu tidak kewalahan akibat deadline yang berurutan.

    Selain pekerjaan, waktu pribadimu juga harus diprioritaskan seperti janji sama orang lain atau cuma sekadar kumpul-kumpul bareng teman.

    Ingat, istilah “enggak ada waktu” sebenarnya tidak ada, jika kamu tahu berapa besar dan apa saja yang harus kamu prioritaskan.

    Jangan sampai jam kerja yang padat menghambatmu untuk berkembang, kamu bisa juga memanfaatkan waktu untuk ikut workshop dalam seminggu sekali, membaca 2 buku dalam seminggu, berolahraga 3-4 kali dalam seminggu atau sekadar menjalankan hobi yang selama ini tertunda.

    Di saat ada waktu, buatlah rencana yang terbaik untuk perkembangan dirimu.

    Istirahat dari media sosial

    Apa sih yang biasa kamu lakukan setelah merasa lelah akibat terlalu banyak bekerja di kantor? Istirahat? Makan siang? Atau scroll Instagram yang membawamu ke dalam ‘lubang’ terdalam sampai lupa waktu?

    Ternyata, berselancar di sosmed dengan tujuan mengistirahatkan mata atau badan, malah membuat kamu tidak merasa lebih segar, bahkan malah membuatmu menghabiskan waktu dengan percuma.

    Daripada beristirahat dengan membuka smartphone atau sosmed, lebih baik kamu keluar ruangan untuk menghirup udara segar selama 10-15 menit.

    Dengan begitu, pikiran akan terasa lebih segar dan kamu bisa berpikir jernih untuk melanjutkan kerja dengan ide-ide yang lebih maksimal.

    Buat to-do-list pendek

    Siapa di antara kalian yang sangat suka menulis to-do-list?

    To-do-list memang sangat membantu kita untuk mengerjakan pekerjaan yang menumpuk, apalagi jika jam kerja yang semakin padat serta deadline yang semakin mepet.

    Namun, to-do-list yang terlalu panjang bisa berujung kegagalan dan berakhir kerjaan tidak beres bahkan kamu tidak memiliki waktu untuk diri sendiri, lho!

    To-do-list yang terlalu panjang tandanya kamu belum menetapkan prioritas pekerjaan yang akan kamu kerjakan sehingga kamu sendiri bingung mana yang harus kamu kerjakan pertama kali.

    Ingat, waktu personal-mu juga tetap harus masuk dalam list prioritas ya!

    Buatlah to-do-list sependek mungkin agar kamu dapat memiliki waktu lebih untuk mengaktualisasi dirimu.

    Gunakan waktu yang tersisa sebaik dan seproduktif mungkin agar kamu dapat ‘hidup’ tidak hanya di akhir pekan saja.

    Time table

    Selain to-do-list, time table juga diperlukan untuk memaksimalkan jam kerjamu, lho!

    Kamu dapat membuat time table mingguan atau bahkan harian demi hasil yang lebih efektif.

    Tujuan dari membuat time table adalah memaksimalkan jam kerja sehingga kamu dapat mengenalisa waktu yang tersisa untuk kamu gunakan dalam memaksimalkan kemampuan diri sendiri.

    Namun, ada satu hal yang perlu diingat yaitu kedisiplinan.

    Walaupun time table sudah dibuat tapi kamu masih tetap bandel untuk tidak menyelesaikannya dalam tepat waktu, time table tidak akan memiliki efek apa-apa yang ada malah kamu makin merasa tidak memiliki waktu cukup.

    Tepat Waktu

    Apakah kamu bekerja di kantor yang memiliki waktu kerja fleksibel?

    Apakah kamu memanfaatkannya dengan datang ke kantor siang hari?

    Nah, ini salah satu kesalahan terbesar yang sering sekali dilakukan!

    Walaupun kerja di kantor yang memiliki waktu fleksibel, kamu sebaiknya tetap datang pada pagi hari atau pada jam kerja yang sebenarnya sudah ditentukan.

    Dengan kamu datang tepat waktu, kamu akan lebih memiliki banyak waktu untuk bekerja dan dapat selesai lebih awal.

    Pastinya kamu tidak mau dong datang siang hari tapi malah lebih banyak menghabiskan waktu di kantor?

    Hindari untuk menunda-nunda mulai dari sekarang!

    Kerjakan tugasmu yang paling penting terlebih dahulu di pagi hari agar ke belakangnya kamu memiliki  sisa waktu untuk dirimu sendiri.

    Kalau kerja terus akibat kelalaianmu, kapan kamu mau berkembang?

    Dengan cara-cara yang sudah dibagikan di atas, apakah kamu memiliki cara lain untuk memaksimalkan jam kerja?

    Atau kamu baru saja ingin melakukannya? Yuk, mulai beberes tatanan waktu dalam bekerja demi mendapatkan waktu untuk diri sendiri.

    Jam kerja yang bukanlah sebuah alasan untuk tidak memiliki waktu untuk mengembangkan diri sendiri, lho!

    Baca Juga: 8 Sebab Jam Kerja Fleksibel Membuat Karyawan lebih Produktif

    Jadi, hal-hal apa lagi sih yang harus dilakukan untuk mengembangkan diri di sela-sela jam kerja yang padat?

    Baca Juga: Tentukan performa satu hari dalam satu jam kerja!

    Yuk, cari tips lainnya dalam blog Glints yang berisi mengenai tips seputar pekerjaan dak perkembangan karir. Dan, kalau kamu masih mencari kerja, jangan lupa untuk sign up di Glints!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait