Kliring: Definisi, Contoh, Jenis, dan Manfaatnya

Diperbarui 04 Sep 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Kliring adalah istilah keuangan yang mungkin selama ini kita kira hanya berkaitan dengan bidang perbankan.

    Ternyata, kliring juga erat kaitannya dengan bidang investasi.

    Dengan mempelajarinya, kita bisa lebih mudah memahami proses transaksi yang mungkin akan dilakukan, baik itu menabung, transfer dana, atau berinvestasi.

    Yuk, pelajari serba-serbi selengkapnya yang telah Glints rangkum berikut ini!

    Definisi Kliring

    Dilansir dari Investopedia, pengertian kliring atau clearing dapat berbeda-beda, tergantung pada instrumen keuangan terkait.

    Umumnya, kliring adalah proses rekonsiliasi pembelian dan penjualan melalui kontrak berjangka, sekuritas, atau transfer dana antarlembaga keuangan.

    Selain untuk mencatat transaksi, proses tersebut dilakukan untuk memvalidasi ketersediaan dana yang sesuai.

    Jika ternyata ada isu keamanan, kliring memastikan bahwa sekuritas atau dana benar-benar sudah berada di tangan pembeli/penerima.

    Baca Juga: Kupas Tuntas 6 Mitos yang Membuatmu Ragu Investasi Saham

    Contoh kliring

    Masih belum terbayang seperti apa prosesnya? Berikut adalah contoh kliring dalam sebuah transaksi futures atau kontrak berjangka.

    Seseorang membeli kontrak berjangka dengan biaya initial margin sebesar Rp10.000.000.

    Initial margin bisa juga dipahami sebagai biaya tambahan untuk jaminan bahwa trader memang mampu melakukan transaksi.

    Uang ini kemudian akan dipegang oleh perusahaan kliring di dalam rekening trader dan tidak dapat digunakan untuk transaksi lainnya.

    Setelah semuanya dikonfirmasi dan dicatat, perusahaan kliring kemudian akan menyelesaikan proses transaksi tersebut.

    Mengapa trader tidak melakukan transaksi secara mandiri saja?

    Jika mereka melakukan transasi tanpa ada pihak yang memverifikasi, ada kemungkinan salah satu pihak dapat mundur dari perjanjian atau mengalami masalah keuangan.

    Perusahaan kliringlah yang mengambil risiko ini sehingga trader tidak perlu khawatir tentang risiko kredit atau gagal bayar.

    Jenis-Jenis Kliring

    Sebelumnya sempat disinggung bahwa definisi clearing dapat berbeda-beda. Supaya lebih jelas, berikut 3 jenis utamanya.

    1. Kliring bank

    Pada contoh di atas kita sudah membahas proses clearing kontrak berjangka. Nah, jenis yang satu ini mungkin lebih familier bagi kebanyakan orang.

    Kamu mungkin pernah mendengar atau bahkan melakukan transaksi menggunakan cek suatu bank.

    Dalam kasus pencairan cek, clearing diperlukan karena transfer dana tidak bisa dilakukan dalam seketika.

    Sebelum dikirim ke rekening penerima, bank terlebih dahulu akan melakukan clearing.

    Artinya, mereka akan menahan dana yang disimpan dengan cek sampai dana selesai diproses.

    Secara umum, jenis-jenis kliring bank adalah sebagai berikut:

    • Kliring umum, yaitu sarana perhitungan warkat antarbank yang diawasi dan menggunakan sistem yang sudah diatur oleh Bank Indonesia.
    • Kliring lokal, dilakukan ketika bank pengirim dan penerima berada di dalam satu wilayah sama.
    • Kliring antarcabang, sesuai namanya, perhitungan ini dilakukan antarbank yang berlokasi di wilayah cabang yang berbeda.

    2. Clearinghouse

    Nah, contoh transaksi sertifikat berjangka di atas merupakan bagian dari clearinghouse.

    Menurut Investopedia, clearinghouse melibatkan transaksi sekuritas atau kontrak berjangka.

    Namun, umumnya, sudah ada pihak yang menyelenggarakan, mengawasi, sekaligus memvalidasi perdagangan sekuritas, yaitu bursa efek.

    Lembaga kliring akan membebankan biaya untuk layanan mereka, yang dikenal sebagai biaya kliring.

    Ketika seorang investor membayar komisi kepada broker, biaya ini biasanya sudah termasuk dalam jumlah komisi tersebut.

    3. Automated clearing house

    Automated clearing house atau yang biasa disingkat ACH adalah jenis kliring yang menggunakan sistem elektronik.

    Ternyata, kita sering menggunakannya sehari-hari ketika transfer uang antarbank secara elektronik atau online.

    Selain itu, perusahaan juga banyak yang melakukan pembayaran melalui ACH.

    Seperti saat pembayaran gaji karyawan, pajak, bunga, dan lain sebagainya.

    Baca Juga: Mobile Banking dan Internet Banking, Apa Bedanya?

    Manfaat Kliring

    Untuk memperkuat alasan mengapa clearing diperlukan dalam perbankan dan investasi, berikut manfaat-manfaatnya yang perlu kamu ketahui.

    1. Memastikan kelancaran transaksi

    Manfaat kliring yang paling pertama adalah untuk melancarkan transaksi.

    Seperti yang disebutkan di atas, dalam sebuah transaksi terdapat risiko yang cukup mengkhawatirkan, salah satunya adalah gagal bayar.

    Jika kemungkinan buruk tersebut terjadi, clearing dapat membantu mengidentifikasinya lebih cepat agar bisa segera diselesaikan, biasanya melalui proses arbitrasi.

    Dilansir dari Cleartaxclearing dapat memastikan bahwa transaksi yang melibatkan sekuritas bisa diselesaikan secara akurat dengan durasi yang sesuai.

    2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi

    Sebagai contoh, bank A harus menyelesaikan transfer kepada bank B sebesar 1 miliar.

    Di sisi lain, bank B juga harus menyelesaikan transfer dana kepada bank A sebesar 3 miliar.

    Tanpa adanya proses kliring, kedua bank tersebut mungkin harus bolak-balik mengirim dana 1 dan 3 miliar tersebut.

    Padahal, rekonsiliasi bisa diselesaikan lebih efektif ketika bank B tahu bahwa mereka hanya harus mengirim selisih 2 miliar kepada bank A.

    3. Sebagai dokumentasi untuk keperluan di masa mendatang

    Manfaat selanjutnya dari kliring adalah bisa menjadi referensi ketika ada investigasi yang harus dilaksanakan di masa depan.

    Ini juga meliputi kekeliruan transaksi atau detail informasi yang mungkin menjadi permasalahan di kemudian hari.

    Dengan adanya clearing, semua proses tercatat karena perpindahan dana atau sekuritas telah melalui proses verifikasi.

    Sesuai namanya, kliring atau clearing adalah tahapan yang bertujuan untuk membuat semua transaksi menjadi clear atau jelas.

    Demikian penjelasan mengenai clearing. Semoga kamu tidak lagi mengalami kebingungan ketika mendengar istilah ini, ya.

    Baca Juga: Ikuti 6 Pertimbangan Memilih Perusahaan Sekuritas Ini agar Investasi Bisa Sukses

    Dunia finansial memang biasanya punya banyak sekali istilah teknis yang awam sulit pahami.

    Tenang saja, Glints Blog menyediakan kumpulan artikel lain terkait istilah-istilah di dunia investasi maupun keuangan pada umumnya.

    Meski terdengar rumit, istilah-istilah tersebut sudah Glints kemas dalam artikel yang mudah dipahami bagi pemula.

    Tunggu apa lagi? Yuk, baca artikel lainnya di bawah ini supaya kamu lebih melek istilah finansial!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait