Laporan Penelitian: Pengertian, Sistematika, dan Bedanya dengan Jurnal

Tayang 23 Mei 2024 - Dibaca 4 mnt

Isi Artikel

    Kali ini, Glints akan membahas apa itu laporan penelitian dan sistematika yang secara umum digunakan di perkuliahan.

    Dalam menulis laporan ini, kamu tidak bisa sembarangan karena harus mengikuti pedoman yang ada.

    Nah, pembahasan berikut bisa memberimu gambaran awal sebelum benar-benar melakukan penelitian di perkuliahan dan menulis laporannya.

    Yuk, disimak sampai akhir!

    Apa Itu Laporan Penelitian?

    Dilansir dari Universitas Binadarma, laporan penelitian adalah semua bentuk penulisan hasil karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa.

    Jadi, istilah ini mencakup sebutan untuk semua jenis karya ilmiah, tidak hanya skripsi saja.

    Secara umum, jenis karya ilmiah di lingkungan perguruan tinggi dapat dikelompokkan menjadi:

    • tugas akhir
    • skripsi
    • tesis
    • disertasi
    • makalah
    • artikel

    Laporan penelitian atau karya ilmiah tersebutlah yang akan menjadi salah satu syarat kelulusan mahasiswa di masing-masing jenjang perguruan tinggi.

    Baca Juga: NIM: Definisi, Contoh, Fungsi, dan Cara Mendapatkannya

    Perbedaan Laporan Penelitian dan Jurnal Ilmiah

    Jurnal ilmiah tentu juga termasuk ke dalam salah satu jenis karya tulis ilmiah.

    Namun, terdapat sedikit perbedaan antara laporan penelitian dan jurnal ilmiah, terutama dari segi teknik penulisannya.

    Dikutip dari Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, jurnal ilmiah memang harus berdasarkan hasil penelitian terbaru, namun format penulisannya berbeda dengan laporan hasil penelitian.

    Misalnya, bab pendahuluan pada jurnal ilmiah merupakan bab utuh yang di dalamnya sudah terdapat penjelasan latar belakang, landasan teori, masalah, dan metode.

    Sementara itu, di laporan penelitian, penjelasan-penjelasan tersebut ditulis secara terpisah dalam sub-subbab.

    Ada juga sedikit perbedaan dalam penentuan judul.

    Menurutnya, pemilihan judul pada jurnal ilmiah sangat penting, sehingga harus dibuat menarik, jelas, dan menggambarkan keseluruhan isi sebuah karya ilmiah.

    Baca Juga: Cara Antiribet untuk Membuat Daftar Pustaka di Microsoft Word

    Sistematika Laporan Penelitian

    Pada dasarnya, tiap jenis laporan penelitian punya struktur masing-masing.

    Selain itu, tiap program studi juga biasanya memberikan pedoman penulisan yang bisa langsung kamu ikuti formatnya.

    Sebagai gambaran, berikut adalah sistematika laporan penelitian secara umum.

    1. Bagian awal

    Bagian awal ini meliputi halaman paling depan barupa cover, dilanjutkan dengan lembar-lembar pengesahan.

    Selanjutnya, penulis juga harus membuat:

    Meski bagian awal tidak memuat banyak bagian, biasanya ini tetap memerlukan banyak waktu dan energi.

    Terutama saat mengatur format pada Microsoft Word supaya sesuai pedoman penulisan dari program studi, mulai dari ukuran kertas, ukuran logo, margin, dan lain sebagainya.

    2. Bagian inti

    Bagian inti mencakup semua hal yang berkaitan dengan proses penelitian, yaitu:

    • bab pertama (pendahuluan)
    • bab kedua (tinjauan pustaka/landasan teori)
    • bab ketiga (metodologi penelitian)
    • bab keempat (hasil dan pembahasan)
    • bab kelima (kesimpulan dan saran)

    Pada bab pendahuluan, kamu harus menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, hingga tujuan penelitian.

    Bab tinjauan pustaka biasanya berisi tinjauan teori, konsep, dan referensi dari penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitianmu.

    Selanjutnya di bab ketiga, kamu akan memaparkan metode, teknik analisis data, teknik pengumpulan data, subjek dan objek penelitian, serta rincian lain terkait metodologi yang dipilih.

    Jika sudah, barulah lanjut ke bab keempat di mana kamu harus menjelaskan hasil penelitian sekaligus interpretasi atau pembahasannya.

    Di bab terakhir, tulis kesimpulan yang menjawab rumusan masalah penelitian di awal serta saran untuk pembaca atau penelitian selanjutnya.

    Setiap akan melanjutkan ke bab berikutnya, kamu perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dosen pembimbingmu.

    3. Bagian akhir

    Bagian terakhir dari laporan penelitian adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

    Pastikan kamu mengikuti pedoman penulian daftar pustaka yang tepat.

    Lampiran juga tidak kalah penting sebagai bukti pelaksanaan penelitian, misalnya ketika kamu menggunakan teknik wawancara pada penelitianmu.

    Biasanya, dosen akan mewajibkan untuk melampirkan transkrip wawancara asli pada lampiran tersebut.

    Baca Juga: KRS Kuliah: Definisi, Bedanya dengan KHS, dan Cara Mengisi

    Demikian penjelasan mengenai apa itu laporan penelitian hingga sistematika yang secara umum digunakan.

    Mau baca lebih banyak penjelasan dan tips seputar dunia perkuliahan? Ayo, baca artikel lain di Glints Blog!

    Kamu bisa temukan pembahasan lain yang tak kalah menarik, terutama yang berkaitan dengan istilah-istilah akademik, tugas kuliah, dan lain sebagainya.

    Jadi, kamu akan lebih familier dengan proses pembelajaran di kuliah.

    Tertarik? Klik link ini untuk temukan kumpulan artikel terbarunya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait