Jurusan Fisioterapi: Mata Kuliah dan Peluang Industri Kerjanya
Pernahkah kamu mendengar jurusan fisioterapi?
Isi Artikel
Apa Itu Jurusan Fisioterapi?
Jurusan fisioterapi adalah bidang studi yang mempelajari cara mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak serta fungsi tubuh melalui penanganan manual, peningkatan gerak, dan elektroterapi.
Jurusan ini dapat ditemui di berbagai jenjang pendidikan tinggi, mulai dari D3, D4, S1, dan tentunya pendidikan profesi, dengar gelar sebagai berikut:
- D3 gelar A.Md.Ft (Ahli Madya Fisioterapi),
- D4/Sarjana Terapan Fisioterapi dengan gelar S.Tr.Ft
- jenjang S1 dengan gelar yang diperoleh S.Ft
Dilansir dari UMM, tamatan S1 Fisioterapi nantinya dapat melanjutkan ke pendidikan profesi Fisioterapi (3 semester) untuk menjadi seorang Fisioterapis (Ftr).
Dengan profesi ini, kamu dapat membuka praktik Fisioterapi secara mandiri dan berinteraksi langsung dengan banyak pasien.
Mata Kuliah Jurusan Fisioterapi
Berikut beberapa mata kuliah yang akan kamu temui:
- fisiologi dasar
- konsep dasar fisioterapi
- fisiologi latihan
- anatomi
- biomekanik
- etika profesi fisioterapi dan hukum kesehatan
- nutrition and dietetic medicine
- farmakologi fisioterapi
- teknologi fisioterapi
- fisioterapi komprehensif kesehatan reproduksi
- fisioterapi komprehensif kesehatan dan keselamatan kerja
- fisioterapi komprehensif pediatri
- fisioterapi komprehensif geriatri
Menjelang semester akhir, umumnya mahasiswa dapat menentukan mata kuliah pilihan.
Berikut adalah beberapa contohnya yang dikutip dari laman UMS:
- Movement Analysis
- Fisioterapi Pediatri: Primary School
- Physiotherapy Wellness For Metabolic Syndrome
- Physiotherapy in Primary Health Care
- Physiotherapy in Disaster Management
- Parasport Physiotherapy
- Balance Rehabilitation and Wellness
- Fisioterapi Stroke
Kampus dengan Jurusan Fisioterapi
Di Indonesia sendiri, telah banyak universitas yang menyediakan jurusan fisioterapi.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Industri Kerja Jurusan Fisioterapi
Lulusan jurusan fisioterapi memiliki peluang kerja yang sangat luas dan tidak terbatas di rumah sakit saja.
Dikutip dari Indeed, berikut lulusan jurusan fisioterapi dibutuhkan dalam berbagai industri kerja di bawah ini:
Praktik mandiri
Seperti yang telah disebutkan di atas, tamatan S1 fisioterapi dapat mengejar profesi fisioterapi untuk menjadi seorang fisioterapis (Ftr).
Dengan gelar profesi ini, kamu dapat membuka praktik pribadi untuk merawat pasien dengan keluhan fisik mereka.
Beberapa fisioterapis menawarkan layanan khusus seperti perawatan untuk lansia atau anak-anak dengan disabilitas.
Spesialisasi lainnya termasuk terapi okupasi, terapi wicara, terapi olahraga, dan terapi ortopedi.
Rumah sakit
Rumah sakit merupakan pemberi kerja terbesar bagi fisioterapis.
Fisioterapis bekerja di berbagai departemen seperti ortopedi, obstetri, kardiologi, perawatan trauma, dan unit rawat jalan.
Mereka bekerja sama dengan spesialis medis lainnya dan memberikan perawatan pemulihan pasca operasi dan fisik kepada pasien.
Selain itu, mereka menggunakan pijat, mobilisasi, akupunktur medis, dry needling, elektroterapi, dan latihan yang diresepkan untuk membantu pasien memulihkan gerakan fisik mereka.
Klinik swasta
Sama seperti rumah sakit multispecialty besar, klinik swasta dan panti jompo juga membutuhkan tamatan jurusan fisioterapi untuk menjadi fisioterapis in-house.
Peran pekerjaan fisioterapis di sini mirip dengan pekerjaan di rumah sakit besar.
Perbedaannya terletak pada jumlah pasien yang mereka tangani.
Karena ini adalah lingkungan yang lebih kecil, terapis bekerja lebih dekat dengan setiap pasien dan menangani seluruh proses pemulihan mereka.
Pusat rehabilitasi
Lulusan jurusan fisioterapi juga dibutuhkan di pusat rehabilitasi untuk membantu meningkatkan fungsi fisik pasien.
Mereka mendiagnosis setiap pasien dan meresepkan latihan untuk memperbaiki postur, gerakan, dan koordinasi.
Di pusat rehabilitasi, fisioterapis fokus pada kesejahteraan fisik dan mental setiap pasien.
Fitness center
Fisioterapis memainkan peran penting dalam menangani cedera olahraga, terutama pada lembaga khusus bidang olahraga seperti KONI, PSSI, dll.
Setiap tim olahraga memiliki satu atau lebih fisioterapis in-house untuk membantu pemain pulih dari cedera dan nyeri.
Selain merawat cedera pemain, profesional ini juga fokus pada pencegahan dengan menyarankan latihan dan diet yang tepat untuk setiap pemain berdasarkan tingkat kebugaran mereka.