Jurusan Farmasi: Materi Kuliah dan Prospek Kerjanya

Diperbarui 29 Okt 2024 - Dibaca 13 mnt

Jurusan farmasi adalah bidang yang mempelajari ilmu tentang obat-obatan dan bagaimana cara penggunaannya yang aman untuk kesehatan.

Sebagai mahasiswa farmasi, kamu akan terlibat dalam penelitian dan pengembangan produk kesehatan inovatif yang berdampak positif bagi masyarakat.

Dunia farmasi pun menawarkan berbagai karier, mulai dari apoteker hingga peneliti, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup manusia.

Lalu, apa saja yang dipelajari oleh mahasiswa farmasi? Bagaimana dengan prospek kerjanya?

Berikut Glints paparkan pembahasan seputar jurusan farmasi untukmu, dari pengertian, apa yang dipelajari, hingga berbagai profesi yang bisa kamu tekuni setelah lulus.

Baca Juga: Serba-serbi Kuliah Jurusan Akuntansi

Apa Itu Jurusan Farmasi?

Mengutip KBBI, farmasi adalah studi yang mempelajari teknik pembuatan obat serta metode penyimpanan, penyediaan, dan distribusinya.

Sederhananya, jurusan farmasi adalah tempat kamu belajar tentang cara mengenali, meracik, dan mengolah senyawa obat menjadi produk yang aman dikonsumsi masyarakat.

Proses ini mencakup pemilihan dan penggabungan bahan-bahan kimia hingga analisis kualitasnya.

Di samping itu, kamu juga akan mempelajari cara penggunaan dan distribusi obat yang aman dan efektif untuk kesehatan.

Dilansir dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Keluarga, pada tingkat S1, mahasiswa akan fokus mempelajari dasar-dasar ilmu farmasi, seperti:

  • Farmasetika
  • Kimia Farmasi
  • Farmakognosi-Fitokimia
  • Farmakologi-Toksikologi-Farmasi Klinik

Baca Juga: Prospek Kerja Jurusan Antropologi

Mata Kuliah Jurusan Farmasi

Banyak yang mengira mahasiswa farmasi hanya mempelajari obat-obatan, padahal keahliannya juga dibutuhkan untuk menciptakan berbagai produk, seperti:

  • makanan & minuman
  • produk kecantikan
  • produk perawatan tubuh
  • suplemen kesehatan

Intinya, pelajaran di jurusan farmasi mencakup berbagai ilmu untuk menciptakan produk farmasi modern.

Kalau kamu tertarik, penting untuk memahami mata kuliah yang akan dihadapi sebelum memilih jurusan ini.

Dilansir dari situs resmi Farmasi UI, beberapa mata kuliah yang akan dihadapi mahasiswa jurusan farmasi adalah sebagai berikut:

  • Ilmu Biomedik Dasar
  • Pengantar Farmasi
  • Kimia Organik
  • Manajemen Perbekalan Farmasi
  • Analisis  Sediaan Farmasi
  • Praktek Teknologi Sediaan Setengah Padat dan Cair
  • Praktek Fitokimia
  • Dasar Perancangan & Teknik Sintesis Obat
  • Manajemen Mutu
  • Standarisasi Bahan Alam
  • Teknologi Kosmetika

Gelar dan Jumlah SKS Jurusan Farmasi

Jurusan farmasi tersedia di jenjang pendidikan Diploma, Sarjana (S1), Magister (S2), dan program profesi Apoteker (Apt), dengan masa studi 8 hingga 14 semester.

Setelah lulus jenjang S1, kamu akan mendapatkan gelar Sarjana Farmasi (S.Farm).

Total SKS (Satuan Kredit Semester) dalam jurusan ini bervariasi, tergantung kebijakan dan kurikulum masing-masing universitas.

Contohnya, rata-rata SKS untuk Jurusan Farmasi di Universitas Indonesia berkisar antara 144 hingga 149 SKS, dengan rincian SKS yang harus ditempuh sebagai berikut.

  • MK Wajib UI: 10 SKS
  • MK Wajib Rumpun Kesehatan: 15 SKS
  • MK Wajib Program Studi: 102 SKS
  • MK Pilihan: 18 SKS

Seluruh mata kuliah tersebut disebar dalam 8 semester, dan mulai semester 5, mahasiswa dapat memilih mata kuliah sesuai bidang yang mereka minati.

Dengan struktur ini, mahasiswa diharapkan dapat meraih gelar Sarjana Farmasi sesuai kurikulum yang telah ditetapkan.

Prospek Kerja Jurusan Farmasi

Salah satu prospek atau peluang kerja mereka yang mengambil jurusan farmasi adalah apoteker, baik itu di apotek ataupun rumah sakit.

Padahal, orang yang lulusan farmasi tidak melulu jadi tenaga medis, lho!

Berikut ini Glints telah merangkum peluang kerja yang bisa digeluti oleh alumni prodi farmasi dari Indeed dan Monash University:

1. Apoteker

Ini adalah prospek karier yang paling umum diincar oleh orang yang mengambil jurusan farmasi waktu kuliah.

Seorang apoteker bertugas menyiapkan, memberikan, dan menginformasikan cara menggunakan obat. Seringnya, mereka bekerja di apotek, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lain.

Rata-rata gaji apoteker sendiri berkisar di antara Rp2-7,5 juta per bulan.

2. Industri farmasi

Seorang lulusan farmasi juga bisa bekerja di perusahaan atau industri farmasi. Tak terbatas di obat-obatan, kamu juga bisa masuk ke industri skincare ataupun kosmetik. 

Biasanya, kamu akan ditempatkan di bagian research and development untuk menentukan formulasi dan mengembangkan produk.

Untuk posisi entry level, kamu bisa mendapatkan gaji sekitar Rp4-7 juta per bulannya jika berkarier di industri farmasi.

3. Product developer

Kamu juga bisa menjadi seorang product developer apabila memilih prodi farmasi. Jadi, kamu akan membuat formulasi untuk suatu produk yang ingin diluncurkan oleh perusahaan.

Seorang product developer bisa bekerja di industri obat, kosmetik, dan skincare.

Kisaran gaji yang kamu dapatkan jika menjadi seorang product developer berkisar antara Rp3-7 juta tergantung pada pengalaman dan jenis perusahaan.

4. Pengajar

Kalau kamu mengambil S1 Farmasi, kamu juga bisa jadi tenaga pengajar. Kamu bisa mengajar di SMA atau SMK. Beberapa SMK ada yang punya spesialisasi di farmasi.

Kalau kamu memutuskan untuk mengajar di jenjang pendidikan tinggi, tentu kamu harus mengambil S2 terlebih dulu, ya.

Sebagai tenaga pengajar untuk SMP atau SMA, kisaran gajinya berada di angka Rp3-6 juta.

5. Peneliti

Lulusan farmasi juga bisa bekerja di dunia penelitian bersama dengan para dokter dan ilmuwan. Mereka bisa membantu menciptakan protokol baru, mengumpulkan data, melakukan uji coba, dan melakukan quality control. 

Untuk peneliti, biasanya bayarannya tergantung dari project yang dikerjakan dan sangat bervariasi.

6. Petugas regulator

Salah satu prospek kerja jurusan farmasi adalah menjadi petugas regulator. Tugasnya adalah memastikan bahwa sebuah produk telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kalau di Indonesia, kamu bisa bekerja di lembaga seperti Badan POM. Di sini kamu akan menciptakan prosedur, SOP, serta melakukan audit.

7. Quality controller

Sebagai seorang quality controller, alumni farmasi perlu memastikan bahwa produk yang dibuat sudah memenuhi standar. Standar di sini bisa tergantung pada tempat ia bekerja.

Bisa sesuai standar pemerintah ataupun standar industri (yang umumnya mematuhi regulasi pemerintah).

Namun umumnya, QC di bidang farmasi sering ditempatkan di pabrik farmasi atau kosmetik.

Rata-rata, gaji seorang quality controller biasanya berkisar antara Rp3,5-6 juta per bulannya.

8. Sales and marketing

Kata siapa lulusan farmasi tidak bisa bekerja di dunia marketing? Kalau kamu punya passion di dunia marketing, tapi kuliahnya malah jurusan farmasi, jangan berkecil hati.

Pasalnya, kamu justru bisa jadi salesperson atau tenaga pemasar yang hebat. Sebab, kamu pasti punya pengetahuan produk yang sangat baik. 

Biasanya, kalau kamu mau melamar di industri ini, cobalah cari lowongan dengan posisi medical representative atau pharmaceutical sales representative.

Gaji seorang medical representative bervariasi, tapi rata-rata rentangnya ada di Rp4-9 juta rupiah per bulan.

9. Pengacara paten

Dalam bisnis farmasi, tidak hanya penelitian yang penting, tetapi juga komersialisasi penemuan baru dan perlindungan kekayaan intelektual perusahaan.

Di sinilah peran pengacara paten diperlukan. Pengacara paten di sektor ini sering memiliki latar belakang ilmu farmasi.

Seorang pengacara paten biasanya bekerja di konsultasi spesialis, memberikan nasihat kepada klien tentang perlindungan kekayaan intelektual.

10. Quality assurance

Reputasi perusahaan sangat bergantung pada kualitas produknya, terutama untuk produk konsumsi manusia yang memiliki aspek keamanan penting.

Produsen produk farmasi menerapkan program jaminan kualitas yang ketat untuk menjaga standar tersebut.

Di sinilah peran quality assurance dibutuhkan, untuk fokus pada perancangan, penerapan, dan pengelolaan sistem baru dalam proses manufaktur.

Ini adalah pekerjaan yang memuaskan karena memastikan kualitas produk yang dihasilkan, serta mendukung reputasi dan kesuksesan komersial perusahaan.

11. Penulis

Dikutip dari Prospect, lulusan jurusan farmasi juga dapat mengejar karier sebagai penulis sains.

Profesi ini mirip dengan content writer, tetapi fokus utamanya adalah menulis tentang topik-topik ilmiah.

Sebagai penulis sains, kamu akan menulis untuk perusahaan di bidang medis atau media massa.

Tugas utamamu adalah menjelaskan informasi, teori, atau praktik sains yang kompleks dengan cara yang mudah dimengerti oleh khalayak umum.

12. Regulatory affairs

Terakhir, memulai karier di bidang regulatory affairs juga merupakan prospek kerja yang menjanjikan bagi lulusan jurusan farmasi.

Dalam peran ini, tugas kamu adalah memastikan bahwa produk medis dan farmasi perusahaan sudah mematuhi semua peraturan yang berlaku.

Produk-produk medis dan farmasi tersebut meliputi:

  • obat-obatan
  • obat hewan
  • pestisida
  • peralatan diagnosis
  • kosmetik dan produk perawatan kulit

Baca Juga: Karir yang Bisa Kamu Tempuh dengan Jurusan Matematika

Itulah serba-serbi jurusan farmasi yang perlu kamu ketahui.

Seperti yang sudah Glints jelaskan, keahlian alumni jurusan satu ini akan semakin dibutuhkan perusahaan, terutama dengan inovasi produk yang kian gencar dilakukan.

Maka dari itu, alumni prodi farmasi tak perlu khawatir. Sebab, ada berbagai prospek karier menarik yang menunggu mereka saat nanti lulus.

Nah, bagaimana? Tertarik untuk mencoba berbagai opsi pekerjaan di atas? Bila ya, yuk, kunjungi Glints dan cari lowongan kerja yang sesuai dengan minat dan bakatmu!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 47

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Comments are closed.

Artikel Terkait