Ketahui Junk Bond, Instrumen Investasi yang Menawarkan Imbalan Tinggi
Isi Artikel
Bagi kalian yang berminat dengan investasi obligasi mungkin pernah mendengar istilah junk bond.
Instrumen yang dikenal dengan high yield bond tersebut sering dianggap sebagai salah satu jenis investasi yang cukup menguntungkan, lho.
Penasaran? Yuk, simak selengkapnya mengenai junk bond dalam rangkuman Glints berikut ini.
Pengertian Junk Bond
Sebelum mengulas kelebihan dan keuntungan dari high yield bond, kita harus mengetahui dahulu pengertian dari instrumen investasi tersebut.
Disadur dari Investopedia, junk bond adalah jenis obligasi yang membayar tingkat bunga lebih tinggi karena peringkat kredit yang lebih rendah daripada obligasi tingkat investasi.
Juga dikenal sebagai obligasi sampah, high yield bond cenderung menghadapi risiko gagal bayar. Hal itu membuat instrumen ini membayar dividen yang lebih tinggi sebagai bentuk kompensasi kepada para investor.
Biasanya, penerbit obligasi sampah adalah perusahaan start-up atau perusahaan padat modal yang memiliki rasio utang yang tinggi.
Namun, beberapa obligasi sampah merupakan obligasi tingkat investasi yang telah kehilangan kredibilitasnya.
Karakteristik Junk Bond
Melihat perspektif teknis investasi, sebenarnya, obligasi sampah itu tidak berbeda dengan obligasi pada umumnya.
Seperti halnya obligasi biasa, junk bond merupakan pernyataan kepemilikan utang di mana sebuah perusahaan menyantumkan jumlah tunggakan, tanggal jatuh tempo, dan perhitungan bunga yang mereka harus bayar setelah meminjam uang.
Melansir Pimco, perbedaan obligasi sampah dengan obligasi tingkat investasi hanyalah kualitas kredit yang dimiliki penerbitnya.
Di sisi lain, obligasi sampah terdiri dari dua kategori yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya:
1. Fallen angel
Fallen angels adalah obligasi yang diterbitkan berdasarkan peringkat investasi. Namun, karena kondisi keuangan perusahaan yang memburuk, peringkat obligasi ini diturunkan ke peringkat BB atau kurang.
Kebanyakan perusahaan yang menerbitkan fallen angel sedang menghadapi risiko bangkrut atau gagal bayar.
Kunci untuk mendapatkan keuntungan dari jenis high yield bond ini adalah untuk menentukan jumlah yang dapat diperoleh dalam likuidasi atau reorganisasi.
Jika keuangan perusahaan tersebut dipulihkan oleh lembaga pemeringkat kredit, harga obligasi pun akan ikut naik.
2. Rising stars
Seperti yang sudah Glints jelaskan, bila kredibilitas yang dimiliki oleh perusahaan telah ditingkatkan, maka harga obligasi akan naik. Nah, jenis obligasi tersebut adalah rising stars.
Pada dasarnya, rising stars tetap dianggap sebagai junk bond, tetapi, jika keuangan perusahaan terus berkembang, ratingnya akan meningkat dan kembali disepakati sebagai obligasi tingkat investasi.
Kelebihan dan Kekurangan Junk Bond
Seperti halnya jenis instrumen investasi yang lain, junk bond memiliki kelebihan dan kekurangan.
Tentunya, investor perlu menyesuaikan kebutuhan mereka dengan semua keunggulan dan kelemahan obligasi sampah sebelumnya memilihnya sebagai instrumen investasi pilihan.
Berikut ini adalah daftar kelebihan dan kekurangan obligasi sampah yang sudah Glints rangkum.
Kelebihan Junk Bond
1. Diversifikasi portofolio
Melansir The Balance, obligasi sampah dapat menjadi sarana untuk membentuk diversifikasi dalam portofolio seorang investor.
Mengapa demikian? Biasanya instrumen investasi ini bukanlah pilihan pertama seorang investor.
Dengan menambahkan obligasi sampah dalam keranjang investasi, investor akan mengurangi tingkat risiko yang sebelumnya sudah mereka miliki.
2. High return
Menyadur Zacks, junk bond adalah salah satu instrumen investasi yang menawarkan high return kepada para investor.
Imbalan yang lebih tinggi merupakan bentuk kompromi bagi investor yang bersedia untuk mengambil risiko tinggi yang melekat pada obligasi sampah.
Hasil dari obligasi sampah berasal dari pembayaran bunga selama periode jatuh tempo pelunasan utang perusahaan.
3. Jangka waktu yang panjang
Keuntungan lainnya dari obligasi sampah adalah bahwa mereka diterbitkan dengan jangka waktu 10 tahun dan dapat ditarik kembali setelah empat sampai lima tahun tanggal penerbitan.
Obligasi sampah memiliki kesempatan terbaik dalam fase ekspansi siklus bisnis.
Hal tersebut terjadi karena perusahaan yang mendasarinya cenderung tidak akan bangkrtu ketika keadaan ekonomi sedang bagus.
Oleh karena itu, income dari pelunasan bunga utang akan terus mengalir.
Kelemahan Junk Bond
1. High risk
Obligasi sampah terkenal karena dapat memberikan hasil imbalan yang tinggi. Akan tetapi, menurut Moneycrashers, mereka juga memiliki tingkat risiko yang lebih besar dari rata-rata.
Obligasi sampah hanya diterbitkan ketika kemungkinan gagal bayar dirasa terlalu besar untuk sebuah perusahaan.
Jika perusahaan akhirnya bangkrut, investor bisa kehilangan seluruh modal investasinya. Hal inilah yang membuat investor menghindari investasi junk bond.
2. Harga dipengaruhi perubahan tingkat kredit
Jika kredibilitas perusahaan membaik, harga obligasi dapat meningkat. Di sisi lain, jika kredit perusahaan semakin memburuk, harga obligasi sampah juga akan turun drastis.
Masalahnya, investor tidak dapat memprediksi kondisi keuangan perusahaan. Bisa saja sewaktu-waktu kredibilitas perusahaan akan menurun tanpa adanya peringatan.
3. Nilai akan menurun selama resesi
Umumnya, nilai junk bond akan menyusut selama ada resesi ekonomi karena risiko bangkrutnya perusahaan penerbit akan meningkat.
Oleh karena itu, saat keadaan ekonomi memburuk, investor akan mengalihkan minat mereka kepada emas dan obligasi tingkat investasi.
Demikian penjelasan lengkap mengenai obligasi sampah yang perlu kamu ketahui.
Singkatnya, junk bond bukanlah pilihan pertama para investor ketika akan berinvestasi. Namun, jumlah imbalan yang ditawarkannya cukup menggiurkan.
Nah, kalau ingin dapat lebih banyak insight tentang dunia keuangan, kamu bisa ikut Glints ExpertClass.
Di sana, kamu bisa ikut kelas yang dibawakan langsung oleh ahli dunia finansial. Dengan ikutan, kamu bisa tahu strategi investasi yang tepat sehingga untung dapat diraih.
Menarik, kan? Yuk, cek kelasnya sekarang!