Pamerkan Tulisanmu dalam Tampilan Profesional dengan Journo Portfolio
Isi Artikel
Kalau desainer grafis punya Behance sebagai lapak menampilkan karya-karyanya, Journo Portfolio adalah platform serupa untuk penulis di seluruh dunia.
Baik itu content writer, copywriter, jurnalis, atau bahkan penerjemah, semua yang bekerja di bidang penulisan bisa membuat portofolio online di sini.
Tak hanya mempermudah proses pembuatannya, kalau sedang melamar kerja pun penulis bisa langsung menyertakan link dari Journo sebagai portofolionya.
Penasaran fitur-fitur apa saja yang bisa digunakan dan bagaimana cara membuat portofolio di sini?
Yuk, simak lebih lanjut!
Apa Itu Journo Portfolio?
Seperti yang sempat disebutkan di awal, Journo Portfolio adalah situs atau platform yang bisa digunakan oleh penulis untuk memamerkan tulisannya dalam bentuk portofolio.
Terdapat beberapa pilihan jenis konten yang bisa kamu upload, di antaranya adalah:
- URL (link dari artikel yang sudah tayang di tempat lain)
- dokumen PDF
- gambar
- video
- audio
- blog (artikel ditulis langsung dari Journo)
Jadi, kalau sebelumnya sudah pernah menggabungkan hasil tulisan ke dalam satu PDF atau beberapa gambar, kamu tetap bisa mengunggahnya Journo Portfolio.
Platform ini juga memungkinkan kamu untuk mengutak-atik tampilan portofolio online milikmu, mulai dari layout sampai detail lainnya.
Apakah layanannya gratis?
Pada dasarnya, Journo Portfolio adalah platform yang gratis. Namun, Crunch menyebutkan bahwa mereka memiliki tiga opsi layanan yang bisa kamu pilih.
1. Gratis
Untuk pilihan gratis, kamu akan bisa:
- upload 10 artikel
- memiliki home page saja
- domain dengan nama lengkapmu sendiri
Meskipun cukup terbatas, sebenarnya opsi ini cukup-cukup saja bagi kamu yang ingin menampilkan beberapa karya saja.
2. Plus
Opsi kedua ini menarik biaya langganan sebesar 5 dolar AS per bulan (kurang lebih 70 ribu rupiah).
Kamu akan mendapatkan:
- artikel tak terbatas
- halaman tak terbatas
- domain dengan nama lengkapmu sendiri
Kalau baru sign up, mereka menawarkan layanan ini secara gratis untuk 7 hari pertama.
3. Pro
Untuk pilihan Pro dari Journo Portfolio, biaya yang harus dikeluarkan adalah 10 dolar AS per bulan (kurang lebih 140 ribu rupiah).
Apa saja, sih, yang bisa didapatkan dengan program langganan ini?
- artikel dan halaman tak terbatas
- custom domain sebebas-bebasnya
- backup artikel
- portofolio terlindungi password
- otomatis meng-import artikel
Fitur yang Bisa Digunakan
Kalau dilihat dari situs resminya, terdapat puluhan fitur yang bisa digunakan.
Namun, daftar di bawah ini adalah fitur-fitur paling menarik dari Journo Portfolio yang akan mempermudah proses pembuatan portofoliomu.
1. Nama domain yang bisa dimodifikasi
Misalnya, namamu Dhio Perkasa. Kamu bisa mendapatkan domain dengan nama, “dhioperkasa.journoportfolio.com”.
Kalau sudah pernah membuat website dan ingin menggunakan domain tersebut, kamu bisa mentransfernya ke Journo.
Menaruh nama di domain tak hanya membuat kamu terlihat profesional, tetapi juga membuat branding dirimu jadi lebih bagus lagi.
2. Fleksibilitas dalam memilih tema, jumlah halaman, dan bagian
Fitur menarik lainnya dari Journo Portfolio adalah fleksibilitas dalam pembuatan konten.
Kamu bisa memilih delapan tema, jumlah halaman (tergantung layanan yang digunakan), dan juga pembagian bagian-bagian di portofoliomu.
Istilahnya seperti mengutak-atik layout saja.
3. Pilihan upload artikel yang variatif dan mudah
Kamu bisa upload artikel dari link-nya saja, dari PDF atau gambar, dan juga menulis langsung di sana.
Jadi, sesuaikan saja dengan kebutuhan.
Kalau hanya ingin mengemas portofolio dalam kemasan yang lebih baru dan rapi, kamu tinggal menggabungkan karya-karya yang telah dipublikasikan sebelumnya saja.
4. Terdapat built-in analytics
Ingin tahu ada berapa orang yang melihat halaman portofoliomu dan berapa lama mereka menetap di sana?
Tenang saja, Journo Portfolio memiliki built-in analytics yang bisa memperlihatkan data-data tersebut.
5. Kolom kontak
Fitur lain dari Journo Portfolio yang wajib dimanfaatkan adalah kolom kontak.
Kamu bisa memasukkan email, nomor handphone, link ke LinkedIn, atau mungkin situsmu yang lain.
Dengan begitu, rekruter atau orang yang tertarik dengan tulisanmu akan mudah untuk menghubungimu.
6. Portofolio bisa di-download ke dalam PDF
Portofolio yang sudah berbentuk halaman website bisa kamu download ke dalam bentuk PDF, lho.
Jadi, akan mudah untuk mencetak dan memberikannya kepada calon klien atau rekruter.
Cara Membangun Portofolio
Langkah pertama yang harus dilakukan tentu saja adalah sign up ke Journo Portfolio.
Kamu bisa sign up menggunakan email, akun Google, Twitter, atau Facebook.
Setelah itu, ikuti langkah-langkah di bawah ini:
1. Pilih tema yang ingin digunakan
2. Pilih gambar yang akan dijadikan background
3. Tulis bio pendek seputar kamu dan karyamu
4. Pilih halaman apa saja yang ingin dibuat
5. Masukkan URL artikel dari situs lain (jika ada)
6. Cek dashboard untuk mengutak-atik elemen lainnya
7. Pilih jenis konten pertama yang ingin di-upload
Cukup mudah, bukan?
Setelah mengetahui bahwa Journo Portfolio adalah platform yang bisa digunakan untuk membuat portofolio tulisan, kamu bisa langsung kumpulkan karya terbaikmu dan memamerkannya di sana.
Dengan begitu, portofoliomu otomatis tertata rapi dan bisa dengan mudah dikirimkan ke rekruter yang memintanya.
Kalau sudah mempersiapkan portofolio, kamu bisa langsung apply ke lowongan pekerjaan content writer, copywriter, atau pekerjaan terkait penulisan lainnya yang ada di Glints.
Jangan sampai kelewatan lowongan-lowongan yang bagus! Yuk, lamar sekarang!