7 Instrumen Pasar Uang, Ayo Pahami Sebelum Memilih

Diperbarui 11 Agu 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Ada beberapa instrumen pasar uang yang berlaku di Indonesia. 

    Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi di pasar uang, sangat penting untuk memahami semua jenis instrumen sebelum mengambil keputusan.

    Dilansir dari Geeks for Geeks, transaksi yang diadakan di pasar uang umumnya melibatkan pinjam meminjam uang tunai untuk jangka pendek.

    Transaksi tersebut juga biasanya terdiri dari proses jual beli surat berharga dengan jangka waktu maksimal satu tahun.

    Untuk mempelajarinya lebih lanjut, yuk, simak bahasan Glints di bawah ini!

    Baca Juga: Bayar Utang atau Investasi Dulu? Ayo Pertimbangkan 5 Hal ini

    1. Surat Perbendaharaan Negara

    Treasury bill atau Surat Perbendaharaan Negara (SPN) pada dasarnya adalah salah satu jenis Surat Utang Negara (SUN).

    Perbedaan SPN dengan obligasi negara terletak pada jangka waktunya.

    Obligasi negara biasanya berlaku lebih dari 12 bulan, sedangkan SPN memiliki jangka waktu yang lebih pendek.

    Dengan bantuan SPN, pemerintah bisa mendapatkan pinjaman jangka pendek, karena surat obligasi ini dijual ke masyarakat umum dan bank. 

    Ini merupakan salah satu instrumen paling aman karena diterbitkan oleh pemerintah. Jangka waktu investasi SPN biasanya bervariasi antara 90 hari sampai dengan 1 tahun.

    2. Sertifikat Bank Indonesia

    Instrumen pasar uang selanjutnya adalah Sertifikat Bank Indonesia.

    Dilansir dari Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek.

    Biasanya hanya sekitar 1-3 bulan saja.

    Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menjaga kestabilan rupiah karena dapat menyerap kembali kelebihan uang yang beredar di masyarakat.

    Bagi kamu yang ingin menerapkan prinsip syariah, tak perlu khawatir karena BI juga mengeluarkan SBI syariah.

    3. Sertifikat deposito

    Dilansir dari Investopedia, sertifikat deposito adalah produk tabungan yang menghasilkan bunga untuk jangka waktu tertentu. 

    Sertifikat deposito berbeda dengan rekening tabungan biasa.

    Pada tabungan biasa, kamu bebas mengambil uangnya kapan saja sesuai keinginan. 

    Hal ini tidak bisa dilakukan pada sertifikat deposito karena uangmu tak boleh disentuh selama periode waktu tertentu.

    Apabila ada penarikan uang sebelum jatuh tempo, terdapat biaya penalti atau pengurangan bunga yang harus kamu tanggung.

    Padahal, bunga inilah yang menjadi kelebihan sertifikat deposito karena besarannya lebih tinggi daripada rekening tabungan biasa. 

    Baca Juga: Jangan Tertukar, Ketahui 6 Perbedaan Tabungan dan Deposito

    4. Commercial paper

    Jika SBI merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank, commercial paper adalah salah satu instrumen pasar uang berbentuk surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan swasta & BUMN.

    Perusahaan besar dapat dengan mudah menerbitkan surat berharga ini untuk mendapatkan uang tunai. 

    Lantas, apa bedanya dengan saham mengingat fungsinya yang sangat mirip?

    Commercial paper biasanya digunakan untuk membiayai keperluan musiman atau jangka pendek, seperti pembelian mesin, kantor, pabrik, dan lain-lain.

    Apabila uang dikumpulkan melalui penerbitan saham, prosesnya cukup panjang dan perusahaan perlu memperhitungkan biaya broker, transaksi, dan lainnya.

    Commercial paper serupa dengan treasury bill yang memiliki jangka waktu cukup pendek yang berkisar antara 15 hari hingga 1 tahun.

    5. Call money

    Call money adalah kegiatan peminjaman dana antarbank dalam jangka waktu pendek. 

    Bank perlu melakukan call money untuk memastikan bahwa mereka tidak kehilangan likuiditas selama proses kliring, yaitu transfer antara satu rekening dengan rekening lainnya.

    Apabila bank kekurangan likuiditas, ada risiko pemberian sanksi dari Bank Indonesia.

    Call money berbentuk kredit atau pinjaman yang harus segera dilunasi jika sudah ada tagihan dari pihak kreditor (pemberi dana). 

    Jadi, pada dasarnya prinsip call money mirip dengan treasury bill dan commercial paper, perbedaannya ada di jangka waktu, tujuan, dan pihak penerbit.

    6. Repurchase agreement

    Contoh instrumen pasar uang selanjutnya adalah repurchase agreement atau biasa dikenal dengan sebutan REPO.

    Transaksi REPO adalah jual beli efek di mana peminjam berjanji untuk membelinya kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. 

    Apabila debitur atau peminjam gagal membayar, maka kreditur berhak untuk menyita saham atau efek lain yang dijadikan jaminan.

    Efek yang ditransaksikan secara REPO dapat berupa efek bersifat ekuitas (saham) atau efek bersifat utang (obligasi).

    7. Surat Berharga Pasar Uang

    Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) merupakan surat berharga yang diterbitkan dan sudah ditandatangani oleh nasabah serta pemilik dana. 

    SBPU diperjualbelikan melalui bank komersial, antarbank komersial, lembaga keuangan bukan bank, Bank Indonesia, serta masyarakat umum yang telah memenuhi persyaratan dari Bank Indonesia.

    Setidaknya terdapat 2 jenis SBPU, yaitu surat sanggup dan surat wesel.

    Dilansir dari Hukum Online, wesel termasuk golongan surat “perintah” untuk membayar, sedangkan surat sanggup merupakan surat kesanggupan bayar atau janji untuk membayar.

    Jadi, surat sanggup ditujukan kepada kreditur (pemberi pinjaman) dan surat wesel dibuat untuk debitur (penerima pinjaman).

    Baca Juga: Sebaiknya Pilih Reksa Dana Pasar Uang atau Deposito, ya?

    Demikian pembahasan mengenai jenis-jenis instrumen pasar uang. Semoga pembahasan di atas cukup memberimu gambaran umumnya sebelum mendalami lebih lanjut.

    Nah, di Glints Blog, ada banyak pembahasan lain mengenai dunia investasi yang bisa kamu pelajari.

    Baik investasi di pasar uang maupun pasar modal. Topik-topiknya sudah dikemas menjadi artikel ringan yang mudah dipahami oleh pemula.

    Jadi, kamu bisa belajar banyak istilah-istilah baru yang mungkin selama ini sulit dipahami.

    Yuk, baca lebih banyak artikelnya di sini sekarang! Gratis.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait