Infografik: Visualisasi Menarik untuk Tampilkan Informasi dengan Lebih Apik
Isi Artikel
Ingin informasi atau kontenmu lebih menarik? Infografik atau infographic adalah solusinya.
Sudahkah kamu mengenal konten visual yang satu ini? Jangan-jangan, kamu belum memahami jenis, kelebihan, serta kekurangannya.
Kalau iya, tak perlu khawatir. Glints akan mengupas tuntas infografik dalam artikel ini. Yuk, simak selengkapnya!
Apa Itu Infografik?
Kita mulai pembahasan dengan definisi. Infografik adalah kumpulan visualisasi, grafik, dan sedikit teks. Nah, semua itu dirangkai untuk memudahkan pemahaman audiens akan suatu topik.
Penggunaannya juga bermacam-macam. Pemasar biasanya merancang infografik untuk konten mereka. Akan tetapi, saat sedang presentasi, kamu juga bisa menggunakan infografik.
Menurut Venngage, infografik adalah bentuk komunikasi visual yang patut diperhitungkan. Sebab, jika desainnya unik dan menarik, audiens akan sangat tertarik pada konten ini.
Akan tetapi, jangan sekadar memikirkan desain. Kamu tak boleh lupa dengan kualitas dan kejelasan informasi di dalam infografik. Ingat, konten visual ini diciptakan untuk memudahkan pemahaman.
Lalu, bagaimana cara mendesain infografik yang menarik, namun tetap informatif? Yuk, cari jawabannya di Glints ExpertClass!
Di kelas online ini, kamu bisa mendalami bidang pemasaran dan desain. Tinggal pilih kelas seputar konten dan desain infografik.
Jadi, tunggu apa lagi? Cari kelas yang tepat dengan klik tombol di bawah ini. Jangan ditunda-tunda, karena kuotanya terbatas.
Jenis dan Contoh Infografik
Sekarang, kita bahas berbagai jenis infografik, lengkap dengan contohnya.
1. Statistical infographic
Ingin memperjelas informasi berupa angka-angka? Statistical infographic atau infografik statistik adalah solusinya.
Dengan infografik ini, data-data kompleks jadi jauh lebih mudah dimengerti. Tampilannya juga jadi makin menarik.
2. List infographic
Seperti namanya, list infographic adalah infografik yang berisi daftar.
Berbeda dengan daftar biasa, mengutip Venngage, list infografik lebih menarik untuk dibaca. Sebab, daftar itu dilengkapi dengan visualisasi.
3. Timeline infographic
Punya daftar yang kronologis? Coba buat timeline infographic, yuk!
Sejatinya, infografik ini berbentuk daftar layaknya list infographic. Akan tetapi, tiap-tiap poinnya bersifat urut.
4. Geographic infographic
Peta memang sering dipakai untuk menunjukkan arah. Namun, gambaran wilayah ini bisa dibentuk menjadi sebuah infografik.
5. Comparison infographic
Ingin membandingkan dua konsep? Comparison infographic atau infografik perbandingan adalah visualisasi yang tepat.
Dengan infografik ini, persamaan dan perbedaan kedua konsep tadi jadi lebih tergambar. Pesanmu pun bisa sampai dengan baik.
6. Flowchart infographic
Mengutip CopyPress, flowchart adalah sebuah alat bantu pengambilan keputusan.
Biasanya, flowchart berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada suatu solusi. Solusi itulah yang kamu tawarkan lewat infografik flowchart.
Cara Membuat Infografik
Sekarang, yuk, kita bahas cara membuat infografik!
1. Tentukan audiensmu
Meski sering terlewat, penentuan audiens adalah tahap penting dalam pemembuatan infografik. Kira-kira, siapa yang akan membaca konten visualmu?
Misalnya, kamu membuat infografik untuk presentasi di depan atasan. Bahasa dan istilah yang dipakai tentu berbeda dengan infografik untuk audiens pemasaranmu.
Itulah mengapa, seperti dituliskan Piktochart, kamu harus menentukan audiens terlebih dahulu.
2. Tetapkan tujuan, lalu pilih infografik yang tepat
Dalam infografik, apa yang ingin kamu jelaskan? Apakah penjelasan itu berupa proses, atau angka-angka yang kompleks?
Semua itu penting untuk kamu ketahui. Sebab, tak semua informasi cocok untuk semua jenis infografik.
Kalau sudah tahu pesan inti yang ingin disampaikan, pilihlah infografik yang paling tepat.
3. Kumpulkan informasi
Tahap pembuatan infografik selanjutnya adalah mengumpulkan informasi. Coba matangkan pesanmu lewat riset data yang terpercaya.
Seperti dituliskan Venngage, kamu bisa mencari data dan informasi di Google atau repository data lainnya.
4. Desain infografikmu
Sudah punya konsep dan data? Saatnya mengeksekusi desain infografikmu. Untuk melakukan ini, kamu bisa menggunakan berbagai aplikasi atau tool.
Tool untuk Membuat Infografik
Dirangkum dari Buffer, beberapa tool yang bisa dipakai untuk membuat infografik adalah:
Plus Minus Infografik
Sekarang, kita bahas kelebihan dan kekurangan konten visual yang satu ini.
Kelebihan infografik
1. Lebih menarik
Mengutip Thermopylae Sciences, otak manusia lebih cepat memproses informasi visual daripada teks. Perbandingan durasinya mencapai 60.000:1, lho.
Itulah mengapa, infografik adalah konten yang menjanjikan. Lewat visualisasi ini, audiens lebih cepat memahami pesanmu.
2. Mudah dimengerti
Untuk memahami poin yang satu ini, coba bandingkan kedua konten di bawah. Keduanya merupakan panduan penulisan pengalaman kerja di CV.
- Konten pertama
Saat menulis pengalaman kerja, cantumkan nama perusahaan. Perjelas juga job description-mu dalam angka-angka. Jangan lupa, tuliskan durasi kerjamu, ya!
Selain itu, tulis pengalamanmu dari yang terbaru. Hindari terlalu banyak poin di deskripsi pekerjaan, dan pilihlah desain yang mudah dibaca.
- Konten kedua
Konten kedua tentu jauh lebih mudah dimengerti. Sebab, kamu bisa langsung membayangkan teknis penulisan pengalaman kerja dalam CV.
Jadi, ketika sebuah konsep sulit dijelaskan lewat kata-kata, coba buat infografik.
3. Mudah di-share
Mengutip Piktochart, infografik adalah konten yang lebih mudah di-share. Kelebihan yang satu ini penting untuk para pemasar.
Infografik bisa kamu masukkan ke blog, media sosial, dan dibagikan lewat aplikasi chatting. Otomatis, peluangnya menjadi viral lebih besar.
Kekurangan infografik
1. Proses pembuatannya relatif lama
Pembuatan infografik memakan waktu yang tak sebentar. Kamu harus mengonsep, membuat copy, lalu mendesain infografiknya.
Selain itu, proses desain ini membutuhkan skill yang tak dimiliki semua orang.
2. Desain mobile–friendly atau desktop–friendly?
Mengutip Oberlo, per Juli 2021 lalu, 49,71% traffic website di seluruh dunia datang dari HP. Sementara itu, 50,29% sisanya berasal dari desktop. Ternyata, beda keduanya tak terlalu jauh.
Menurut Method and Metric, fakta ini adalah tantangan bagi perancang infografik. Sebab, otomatis, infografikmu harus mudah dibaca di kedua perangkat tersebut.
3. Informasinya statis
Artikel yang tayang di blog bisa dengan mudah diubah. Caption Instagram atau media sosial lainnya juga bisa disesuaikan dan diedit.
Sayangnya, kemudahan ini tak berlaku di konten infografik. Ketika kamu sudah membuatnya, gambar tersebut mungkin sudah tersebar, hingga sulit kamu sesuaikan kembali.
Saat membuat infografik, ini adalah poin yang harus kamu perhatikan.
Demikian penjelasan Glints seputar konten visual yang satu ini. Agar pembuatannya makin maksimal, yuk, temukan cara dan tipsnya di Glints ExpertClass!
- What is an Infographic? Examples, Templates & Design Tips
- What Are the 9 Types of Infographics? (+Infographic Templates)
- Choosing an Infographic Style: Flowcharts
- How to Make an Infographic in 30 Minutes (2021 Guide)
- How to Make an Infographic in 5 Steps (Guide)
- 12 Tools to Create an Infographic in 30 Minutes (Design Skills or Not)
- Humans Process Visual Data Better
- 15 Valid Reasons to Use Infographics
- What Percentage of Internet Traffic Is Mobile?
- Infographics: Pros and Cons for Your Content Strategy – Updated for 2020