Infografik: Visualisasi Menarik untuk Tampilkan Informasi dengan Lebih Apik

Diperbarui 15 Mar 2023 - Dibaca 13 mnt

Isi Artikel

    Ingin informasi atau kontenmu lebih menarik? Infografik atau infographic adalah solusinya.

    Sudahkah kamu mengenal konten visual yang satu ini? Jangan-jangan, kamu belum memahami jenis, kelebihan, serta kekurangannya.

    Kalau iya, tak perlu khawatir. Glints akan mengupas tuntas infografik dalam artikel ini. Yuk, simak selengkapnya!

    Apa Itu Infografik?

    infografik infographic adalah

    © Freepik.com

    Kita mulai pembahasan dengan definisi. Infografik adalah kumpulan visualisasi, grafik, dan sedikit teks. Nah, semua itu dirangkai untuk memudahkan pemahaman audiens akan suatu topik.

    Penggunaannya juga bermacam-macam. Pemasar biasanya merancang infografik untuk konten mereka. Akan tetapi, saat sedang presentasi, kamu juga bisa menggunakan infografik.

    Menurut Venngage, infografik adalah bentuk komunikasi visual yang patut diperhitungkan. Sebab, jika desainnya unik dan menarik, audiens akan sangat tertarik pada konten ini.

    Akan tetapi, jangan sekadar memikirkan desain. Kamu tak boleh lupa dengan kualitas dan kejelasan informasi di dalam infografik. Ingat, konten visual ini diciptakan untuk memudahkan pemahaman.

    Lalu, bagaimana cara mendesain infografik yang menarik, namun tetap informatif? Yuk, cari jawabannya di Glints ExpertClass!

    Di kelas online ini, kamu bisa mendalami bidang pemasaran dan desain. Tinggal pilih kelas seputar konten dan desain infografik.

    Jadi, tunggu apa lagi? Cari kelas yang tepat dengan klik tombol di bawah ini. Jangan ditunda-tunda, karena kuotanya terbatas.

    CARI KELASNYA

    Jenis dan Contoh Infografik

    Sekarang, kita bahas berbagai jenis infografik, lengkap dengan contohnya.

    1. Statistical infographic

    contoh statistical infographic adalah

    © Glints

    Ingin memperjelas informasi berupa angka-angka? Statistical infographic atau infografik statistik adalah solusinya.

    Dengan infografik ini, data-data kompleks jadi jauh lebih mudah dimengerti. Tampilannya juga jadi makin menarik.

    2. List infographic

    contoh list infographic

    © Zoho.com

    Seperti namanya, list infographic adalah infografik yang berisi daftar.

    Berbeda dengan daftar biasa, mengutip Venngage, list infografik lebih menarik untuk dibaca. Sebab, daftar itu dilengkapi dengan visualisasi.

    3. Timeline infographic

    krisis ekonomi indonesia

    © Glints

    Punya daftar yang kronologis? Coba buat timeline infographic, yuk!

    Sejatinya, infografik ini berbentuk daftar layaknya list infographic. Akan tetapi, tiap-tiap poinnya bersifat urut.

    4. Geographic infographic

    conton geographic infographic

    © Visme.co

    Peta memang sering dipakai untuk menunjukkan arah. Namun, gambaran wilayah ini bisa dibentuk menjadi sebuah infografik.

    5. Comparison infographic

    comparison infographics adalah

    © Glints

    Ingin membandingkan dua konsep? Comparison infographic atau infografik perbandingan adalah visualisasi yang tepat.

    Dengan infografik ini, persamaan dan perbedaan kedua konsep tadi jadi lebih tergambar. Pesanmu pun bisa sampai dengan baik.

    6. Flowchart infographic

    infografik flowchart adalah

    © Glints

    Mengutip CopyPress, flowchart adalah sebuah alat bantu pengambilan keputusan.

    Biasanya, flowchart berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada suatu solusi. Solusi itulah yang kamu tawarkan lewat infografik flowchart.

    Baca Juga: Kenali 9 Jenis Infografis yang Bisa Dimanfaatkan untuk Content Marketing

    Cara Membuat Infografik

    cara membuat infographics

    © Pexels.com

    Sekarang, yuk, kita bahas cara membuat infografik!

    1. Tentukan audiensmu

    Meski sering terlewat, penentuan audiens adalah tahap penting dalam pemembuatan infografik. Kira-kira, siapa yang akan membaca konten visualmu?

    Misalnya, kamu membuat infografik untuk presentasi di depan atasan. Bahasa dan istilah yang dipakai tentu berbeda dengan infografik untuk audiens pemasaranmu.

    Itulah mengapa, seperti dituliskan Piktochart, kamu harus menentukan audiens terlebih dahulu.

    2. Tetapkan tujuan, lalu pilih infografik yang tepat

    Dalam infografik, apa yang ingin kamu jelaskan? Apakah penjelasan itu berupa proses, atau angka-angka yang kompleks?

    Semua itu penting untuk kamu ketahui. Sebab, tak semua informasi cocok untuk semua jenis infografik.

    Kalau sudah tahu pesan inti yang ingin disampaikan, pilihlah infografik yang paling tepat.

    3. Kumpulkan informasi

    Tahap pembuatan infografik selanjutnya adalah mengumpulkan informasi. Coba matangkan pesanmu lewat riset data yang terpercaya.

    Seperti dituliskan Venngage, kamu bisa mencari data dan informasi di Google atau repository data lainnya.

    4. Desain infografikmu

    Sudah punya konsep dan data? Saatnya mengeksekusi desain infografikmu. Untuk melakukan ini, kamu bisa menggunakan berbagai aplikasi atau tool.

    Baca Juga: 5 Manfaat Konten Infografik untuk Promosi yang Perlu Kamu Ketahui

    Tool untuk Membuat Infografik

    tool untuk membuat konten visual teks

    © Pexels.com

    Dirangkum dari Buffer, beberapa tool yang bisa dipakai untuk membuat infografik adalah:

    Baca Juga: 5 Pilihan Website untuk Membuat Infografik dengan Mudah dan Cepat

    Plus Minus Infografik

    plus minus infografik

    © Freepik.com

    Sekarang, kita bahas kelebihan dan kekurangan konten visual yang satu ini.

    Kelebihan infografik

    1. Lebih menarik

    Mengutip Thermopylae Sciences, otak manusia lebih cepat memproses informasi visual daripada teks. Perbandingan durasinya mencapai 60.000:1, lho.

    Itulah mengapa, infografik adalah konten yang menjanjikan. Lewat visualisasi ini, audiens lebih cepat memahami pesanmu.

    2. Mudah dimengerti

    Untuk memahami poin yang satu ini, coba bandingkan kedua konten di bawah. Keduanya merupakan panduan penulisan pengalaman kerja di CV.

    • Konten pertama

    Saat menulis pengalaman kerja, cantumkan nama perusahaan. Perjelas juga job description-mu dalam angka-angka. Jangan lupa, tuliskan durasi kerjamu, ya!

    Selain itu, tulis pengalamanmu dari yang terbaru. Hindari terlalu banyak poin di deskripsi pekerjaan, dan pilihlah desain yang mudah dibaca.

    • Konten kedua
    contoh konten visual teks

    © Glints

    Konten kedua tentu jauh lebih mudah dimengerti. Sebab, kamu bisa langsung membayangkan teknis penulisan pengalaman kerja dalam CV.

    Jadi, ketika sebuah konsep sulit dijelaskan lewat kata-kata, coba buat infografik.

    3. Mudah di-share

    Mengutip Piktochart, infografik adalah konten yang lebih mudah di-share. Kelebihan yang satu ini penting untuk para pemasar.

    Infografik bisa kamu masukkan ke blog, media sosial, dan dibagikan lewat aplikasi chatting. Otomatis, peluangnya menjadi viral lebih besar.

    Kekurangan infografik

    1. Proses pembuatannya relatif lama

    Pembuatan infografik memakan waktu yang tak sebentar. Kamu harus mengonsep, membuat copy, lalu mendesain infografiknya. 

    Selain itu, proses desain ini membutuhkan skill yang tak dimiliki semua orang.

    2. Desain mobilefriendly atau desktopfriendly?

    Mengutip Oberlo, per Juli 2021 lalu, 49,71% traffic website di seluruh dunia datang dari HP. Sementara itu, 50,29% sisanya berasal dari desktop. Ternyata, beda keduanya tak terlalu jauh.

    Menurut Method and Metric, fakta ini adalah tantangan bagi perancang infografik. Sebab, otomatis, infografikmu harus mudah dibaca di kedua perangkat tersebut.

    3. Informasinya statis

    Artikel yang tayang di blog bisa dengan mudah diubah. Caption Instagram atau media sosial lainnya juga bisa disesuaikan dan diedit.

    Sayangnya, kemudahan ini tak berlaku di konten infografik. Ketika kamu sudah membuatnya, gambar tersebut mungkin sudah tersebar, hingga sulit kamu sesuaikan kembali.

    Saat membuat infografik, ini adalah poin yang harus kamu perhatikan.

    Demikian penjelasan Glints seputar konten visual yang satu ini. Agar pembuatannya makin maksimal, yuk, temukan cara dan tipsnya di Glints ExpertClass!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 15

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait