Disposable Income: Definisi, Kegunaan, dan Cara Menghitungnya

Diperbarui 10 Jul 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Disposable income atau pendapatan disposable adalah gaji yang bisa kamu gunakan dengan tenang.

    Hal ini terjadi karena uang tersebut sudah dipotong beberapa pembayaran wajibmu. Pembayaran apakah yang dimaksud?

    Tenang, Glints sudah menyiapkan penjelasan lengkapnya untukmu. Ada pula perhitungan disposable income yang wajib kamu cermati.

    Semua informasi tersebut ada dalam artikel ini. Jadi, simak sampai akhir, ya.

    Baca Juga: Ingin Mengatur Keuangan? Ini 5 Alternatif Metode Untukmu

    Apa Itu Disposable Income?

    Dikutip dari The Balance, disposable income adalah uang yang tersisa dari gaji atau pendapatan setelah kamu membayar pajak langsung.

    Namun, pendapatan yang dimaksud tidak hanya berasal dari perusahaan yang mempekerjakanmu.

    Lebih dari itu, pendapatan juga bisa berasal dari hasil investasi, seperti capital gain, dividen saham, dan kupon obligasi.

    Adapun menurut Kompas, pajak langsung adalah pajak yang hanya bisa dibayarkan oleh wajib pajak. Jenis yang satu ini tidak dapat dibebankan kepada pihak lain.

    Beberapa contohnya yaitu pajak penghasilan (PPh), pajak bumi dan bangunan (PBB), dan pajak kendaraan bermotor.

    Jadi, pajak tidak langsung seperti pajak pertambahan nilai (PPN) tidak ikut dihitung dalam disposable income, ya.

    Nantinya, sisa pendapatan tersebut bisa kamu gunakan untuk membayar berbagai kebutuhan dan keinginanmu.

    Selain itu, kamu juga bisa menggunakannya untuk menabung dan berinvestasi.

    Baca Juga: 8 Tanda Kamu Melakukan Pemborosan Uang dan Tips Berhemat

    Cara Menghitung Pendapatan Disposable

    Lantas, mengapa seseorang perlu menghitung disposable income? Singkatnya, disposable income adalah salah satu penentu budgeting seseorang, seperti kata SmartAsset.

    Dengan mengetahui pendapatan disposable, kamu bisa merencanakan pengeluaranmu dalam sebulan maupun setahun.

    Dalam skala yang lebih besar, disposable income juga digunakan untuk mengukur keadaan ekonomi negara, seperti ditulis Investopedia.

    Semakin besar disposable income di suatu negara, maka semakin baik pula kondisi ekonominya. Lantas, bagaimana cara menghitungnya?

    Berikut Glints berikan rumusnya.

    Pendapatan disposable = pendapatan tahunan kotor – pajak langsung

    Keterangan:

    • pendapatan tahunan kotor: semua pendapatan yang diterima dalam satu tahun
    • pajak langsung: jumlah pajak yang harus dibayarkan dalam satu tahun

    Agar lebih ada gambaran, pahami contoh perhitungannya berikut ini.

    Dalam satu tahun, Pak Tonny menghasilkan Rp120 juta, baik dari gaji kantor maupun hasil investasinya.

    Namun, Pak Tonny harus membayar pajak sebesar 20% dari pendapatannya, yakni Rp24 juta (20% x Rp120 juta).

    Maka, perhitungan disposable income Pak Tonny adalah sebagai berikut.

    Pendapatan disposable = Rp120 juta – Rp24 juta = Rp96 juta

    Dengan demikian, Pak Tonny memiliki uang Rp96 juta untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya dalam setahun.

    Baca Juga: Hindari 6 Kesalahan Ini ketika Kamu Mengatur Keuangan Pribadi

    Kegunaan Disposable Income

    Melansir Indeed, beberapa kegunaan utama disposable income adalah:

    • membayar sewa
    • membeli bahan makanan
    • membayar asuransi kesehatan
    • membeli makanan
    • menabung untuk dana pensiun
    • investasi
    • membayar hutang
    • membayar biaya perjalanan (transportasi sehari-hari dan traveling)

    Namun, di luar itu, kamu juga bisa memanfaatkan pendapatan disposable untuk memenuhi hobimu, lho.

    Kamu bisa membeli tanaman hias, merawat binatang peliharaan, belanja, mengoleksi fitur favorit, hingga membayar langganan streaming film.

    Meski demikian, prioritaskan kebutuhan terlebih dahulu, ya. Jika kebutuhan sudah terpenuhi, barulah manfaatkan disposable income untuk rekreasi.

    Tips Mengelola Disposable Income

    Berikut adalah beberapa tips mengelola disposable income mengutip dari Get Credit Score, Investopedia, dan Abilities Magazine.

    • lakukan budgeting 
    • tentukan skala prioritas keuangan
    • tentukan tujuan menabung dan keuanganmu sendiri
    • tinjau kebiasaanmu dalam menggunakan uang
    • evaluasi kembali layanan berlangganan yang dipakai
    • kurangi penggunaan listrik
    • lebih berhemat dalam menggunakan listrik dan bensin

    Selain mengelola, kamu bisa menambah disposable income-mu dengan mendapatkan promosi atau pekerjaan kedua.

    Kamu juga bisa lebih cerdik dalam berinvestasi sehingga keuntungan yang didapat juga semakin besar.

    Dengan begitu, disposable income-mu juga akan semakin bertambah.

    Baca Juga: Ketahui 7 Tips Mengatur Keuangan setelah Menikah Ini agar Keluarga Sejahtera!

    Kesimpulannya, disposable income adalah sisa pendapatan yang telah dikurangi pajak langsung.

    Dengan menghitung pendapatan disposable, kamu bisa mengetahui jumlah uang yang bisa digunakan sehari-hari.

    Selain itu, kamu juga bisa menggunakannya untuk memenuhi keinginanmu.

    Namun, menghitung disposable income saja belum cukup. Kamu tetap perlu strategi untuk menjaga kesehatan finansialmu.

    Lantas, strategi apa yang bisa kamu gunakan? Nah, jawabannya ada di webinar Glints ExpertClass.

    Glints ExpertClass menghadirkan pembicara yang merupakan pakar di bidangnya. Mereka siap membagikan ilmunya kepadanmu.

    Jadi, tak perlu ragu. Cari dan daftar kelas finance sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait