Perkuat Identitas Brand Perusahaan dengan Membangun Design Language
Isi Artikel
Apabila ingin terjun ke dunia UX design, design language adalah sebuah istilah yang wajib kamu kuasai.
Mengapa demikian? Sebab, aspek satu ini memiliki peran yang cukup penting.
Desainer perlu membangunnya untuk memberikan arahan visual yang jelas pada user.
Selain itu, ia juga mampu menimbulkan rasa kejelasan dan koherensi pada produk dalam bentuk komunikasi visual yang apik.
Bahkan, design language juga bisa memperkuat brand identity dari produk-produk perusahaan.
Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan design language? Lalu, seperti apa langkah-langkah terbaik untuk membangunnya?
Yuk, simak serba-serbinya dalam rangkuman singkat Glints berikut ini.
Apa Itu Design Language?
Melansir laman Simplicable, design language adalah kumpulan konvensi dan teknik yang digunakan untuk membentuk pola desain dalam produk.
Ia merupakan bentuk penggabungan antara komponen desain dan estetika visual yang terus-menerus.
Design language juga disertai dengan pedoman penggunaan dalam bentuk dokumentasi online.
Nah, biasanya, design language dibangun para desainer guna membentuk konsistensi dalam desain dan meningkatkan customer experience.
Tak hanya itu, membangun design language juga dapat mengurangi biaya bisnis untuk keperluan riset desain di dalam produk.
Namun, dewasa ini, pola desain ini dibangun untuk menciptakan identitas tetap bagi perusahaan dan produk-produknya.
Design language sendiri biasanya mengandung font, skema warna, tekstur, layout, gaya, dan bahan-bahan dalam desain.
Ia juga dapat mencakup beberapa elemen mendasar, seperti filosofi dan prinsip dalam rancangan desain tersebut.
Langkah-Langkah Membangun Design Language
Seperti yang sudah Glints paparkan, design language adalah sebuah aspek yang diperlukan guna memperkuat identitas dari brand.
Meskipun demikian, membangunnya bukanlah sebuah perkara yang mudah untuk dijalankan.
Prosesnya bisa menjadi tugas yang rumit dan memakan waktu. Akan tetapi, hasilnya dijamin akan sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.
Nah, berikut adalah beberapa langkah penting yang akan membantumu dalam membentuk design language.
1. Lakukan auditing UI
Menurut laman UX Pin, salah satu langkah utama yang perlu kamu ambil untuk membangun design language adalah dengan melakukan auditing UI.
Inisiatif ini diperlukan untuk meletakkan dasar-dasar penting dalam rancangan desain dalam produk.
Ia juga memungkinkanmu untuk mengatasi berbagai masalah mendesak, memastikan konsistensi, dan menghasilkan dokumentasi selama implementasi desain.
2. Pilih kosakata
Langkah selanjutnya saat membangun design language adalah dengan memilih kosakata.
Kosakata yang dipilih harus bisa mendefinisikan elemen visual produk dengan jelas.
Tujuan utamanya adalah untuk memuat pola sistematis yang disertai dengan panduan yang tertata.
Hasil dari kosakata ini seharusnya bisa membantu mempermudah digital experience para user ketika menggunakan produk.
3. Tentukan prinsip desain
Menurut XD Adobe, menentukan prinsip desain adalah langkah yang tak kalah penting saat membangun design language.
Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai tes lakmus untuk mengevaluasi kualitas dan tujuan desain.
Ia juga memungkinkan perusahaan untuk menilai apakah prototipe yang mereka rancang sudah mematuhi pedoman umum atau belum.
4. Tentukan aturan desain
Selanjutnya, untuk membangun design language, hal yang perlu kamu lakukan adalah menetapkan aturan desain.
Bagi kamu yang belum tahu, aturan desain adalah bagian dari prinsip-prinsip yang sudah ditentukan.
Ia sangatlah penting karena bisa membuat pekerjaan seorang desainer lebih efisien.
Aturan desain juga dapat memastikan pengalaman pengguna yang mumpuni.
Kekakuan aturan ini bisa bervariasi, beberapa bisa ketat, yang lain bisa cukup longgar.
Akan tetapi, banyak perusahaan kini memilih untuk memiliki aturan desain yang longgar.
Pasalnya, hal tersebut akan memberi desainer fleksibilitas untuk melakukan revisi pada bagian yang diperlukan.
5. Biarkan language berkembang
Terakhir, supaya design language yang diciptakan bisa optimal, yang perlu kamu lakukan adalah untuk membiarkannya berkembang.
Melansir Smashing Magazines, desainer harus menyadari bahwa memiliki design language bukanlah tujuan akhir saat meningkatkan UX.
Sebab, seiring berjalannya waktu, ia harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan dalam industri.
Intinya, design language perlu dikembangkan secara mandiri agar bisa tetap relevan meskipun terjadi perubahan dalam industri dan pasar.
Manfaat Membangun Design Language
Setelah membaca definisi dan tips membangunnya, jelas bahwa design language adalah sebuah hal yang perlu dipersiapkan oleh desainer.
Sebab, ia mampu memberikan konsistensi dalam desain dan identitas perusahaan.
Namun, selain kedua hal tersebut, ia juga mampu memberikan banyak manfaat lain bagi badan usaha.
Seperti apa kira-kira bentuk manfaat lainnya dari design language? Berikut adalah paparannya, sesuai ujaran UX Planet.
- Produk menjadi lebih mudah untuk digunakan.
- Meningkatkan brand identity dan customer loyalty.
- Adanya rasa kestabilan dalam desain perusahaan.
- Mengurangi biaya operasional terkait riset konsumen dan desain.
- Mendorong inovasi bagi pegiat desain dalam perusahaan.
- Membuat brand tampak lebih otentik dan orisinil.
Itulah penjelasan singkat Glints mengenai definisi, cara membangun, dan manfaat design language.
Intinya, design language adalah kumpulan komponen dan teknik yang digunakan untuk membuat pola desain.
Berangkat dari aspek ini, perusahaan membuat rancangan desain yang konsisten untuk memanjakan pelanggan mereka.
Dikarenakan memiliki peran yang penting, pastikan kamu sudah mempelajarinya secara mendalam sebelum terjun ke dunia UX, ya.
Nah, selain pemaparan di atas, kamu bisa simak informasi lain yang serupa di kanal UX design Glints.
Di sana, banyak pembahasan seputar istilah dan tips dunia desain UX yang sudah Glints rangkum menjadi artikel ringkas khusus untukmu.
Menarik bukan? Yuk, langsung periksa kumpulan artikelnya sekarang juga!