Mengenal Depresiasi: Mulai dari Arti, Faktor, Metode, hingga Manfaatnya

Tayang 12 Feb 2022 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia akuntansi bisnis, depresiasi adalah salah satu komponen biaya yang harus selalu diperhitungkan.

    Aspek satu ini sifatnya cukup penting, terutama untuk keperluan alokasi biaya dan penetapan laporan laba rugi.

    Meskipun sering dianggap sebagai kerugian, ia tetap harus dihitung karena bisa menjadi sarana untuk menghemat pajak perusahaan.

    Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan depresiasi? Apa saja faktor-faktor yang dapat memengaruhinya?

    Selain itu, seperti apa cara menghitung beserta metode depresiasi? Apakah ada manfaat lain yang ia tawarkan untuk bisnis perusahaan?

    Tenang, Glints sudah rangkum serba-serbinya untukmu. Yuk, simak pemaparannya di bawah ini.

    Baca Juga: Jangan Cuma Laba Bersih, Ini Manfaat dan Cara Menghitung Revenue Bisnismu

    Apa Itu Depresiasi?

    depresiasi adalah

    © Pexels.com

    Sebelum mengulas cara menghitung dan faktor-faktornya, kamu harus memahami definisi depresiasi terlebih dahulu.

    Menurut laman Investopedia, depresiasi adalah proses pengurangan total biaya dari aset-aset tetap yang dibeli untuk keperluan bisnis perusahaan.

    Alih-alih mengurangi semua biaya dalam satu tahun pajak, perusahaan bisa melakukan depresiasi dan menghapus sebagian biaya dari waktu ke waktu.

    Contoh dari aset tetap adalah bangunan, perabotan, peralatan kantor, mesin, dan lain-lain.

    Tanah merupakan satu-satunya pengecualian yang tidak dapat didepresiasi karena nilainya akan terus meningkat.

    Saat melaksanakan depresiasi aset, perusahaan dapat merencanakan berapa banyak uang yang dihapuskan setiap tahunnya.

    Hal ini memberikan mereka lebih banyak kendali atas kondisi keuangan bisnis. 

    Depresiasi juga bisa menunjukkan berapa banyak nilai aset yang telah digunakan oleh perusahaan.

    Depresiasi dapat membantu perusahaan untuk meraup pendapatan dari aset.

    Hal ini mereka lakukan sambil mengeluarkan sebagian besar biayanya setiap tahun aset tersebut digunakan. 

    Perusahaan pun dapat mendepresiasi aset jangka panjang untuk tujuan pajak dan akuntansi.

    Faktor-Faktor yang Memengaruhi Depresiasi

    depresiasi adalah

    © Pexels.com

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, depresiasi adalah proses penyusutan biaya aset tetap yang dibeli untuk keperluan bisnis.

    Meskipun demikian, saat biaya akan ditentukan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan.

    Masing-masing faktor ini juga harus dicatat dengan tepat agar tidak terjadi miskalkulasi dan pencantuman yang salah dalam laporan laba rugi.

    Nah, berikut adalah keempat faktor yang dapat memengaruhi biaya depresiasi, sesuai penjelasan Xero.

    • Harga perolehan (cost): Biaya yang dikeluarkan demi mendapatkan dan menyimpan aset tetap.
    • Nilai residu: Total uang yang akan diterima apabila aset dijual, ditukar, atau cara-cara lain yang membuat aset tak dapat digunakan lagi. 
    • Estimasi masa manfaat: Perkiraan usia kegunaan suatu aset yang dipengaruhi oleh cara memelihara dan kebijakan reparasi. 
    • Pola pemakaian: Proses penggunaan aset dalam jangka waktu tertentu. Dapat memengaruhi estimasi masa manfaat.

    Baca Juga: Memahami Biaya Overhead: Arti, Jenis, Cara Menghitung, dan Manfaatnya

    Metode Menghitung Depresiasi

    depresiasi adalah

    © Freepik.com

    Depresiasi sejatinya adalah cara yang jitu untuk mengurangi pengeluaran dan biaya pajak pada setiap periode akuntansi perusahaan.

    Meskipun demikian, proses perhitungannya tak bisa dilakukan secara sembarangan. Terutama saat ada beberapa metode khusus yang perlu diikuti perusahaan dalam menghitung depresiasi aset.

    Masing-masing metode ini mencakup proses kerja dan manfaat yang cukup berbeda.

    Maka dari itu, sebelum dieksekusi, perusahaan harus memahami kebutuhan dan sumber daya keuangan yang mereka miliki terlebih dahulu.

    Nah, berikut adalah pemaparan terkait metode-metode perhitungan depresiasi. Simak baik-baik, ya!

    1. Metode garis lurus

    Metode depresiasi pertama yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan besar adalah garis lurus.

    Metode ini mengacu pada cara perhitungan depresiasi dengan asumsi berdasarkan fungsi dari waktu, bukan dari fungsi penggunaan. 

    Maka dari itu, metode garis lurus kerap kali dinilai kurang akurat karenan hasil konsumsi aset antar periode sama.

    Berikut ini merupakan rumus depresiasi metode garis lurus yang bisa kamu manfaatkan.

    Nilai Penyusutan = Harga Pendapatan – Nilai Residu : Usia Ekonomis

    2. Metode beban menurun

    Melansir Bench, metode perhitungan depresiasi berikutnya adalah beban menurun.

    Metode satu ini mengacu pada depresiasi percepatan yang menyediakan beban penyusutan lebih tinggi pada periode awal dan menjadi lebih rendah pada masa berikutnya. 

    Metode beban menurun umumnya dapat dipilah menjadi dua kategori yang berbeda, yakni sesuai jumlah angka tahun dan saldo menurun.

    Namun, kebanyakan perusahaan modern menggunakan rumus ini saat menggunakan metode beban menurun.

    Nilai Penyusutan = Harga beli aset x persentase penyusutan

    3. Metode aktivitas

    Metode menghitung depresiasi berikutnya yang kerap dimanfaatkan badan usaha adalah metode aktivitas.

    Metode ini sejatinya menganggap depresiasi sebagai bagian dari produktivitas atau penggunaan aset. 

    Hasilnya, metode aktivitas tidak mengacu pada sisi waktu pemakaian.

    Depresiasi pun tidak dianggap sebagai masalah. Sebab, penggunaannya dalam metode ini cenderung mudah untuk diukur. 

    Berikut ini adalah rumus metode aktivitas yang dapat kamu manfaatkan.

    Depresiasi = [(Biaya Perolehan ― Nilai Residu) × Perkiraan Masa Manfaat] ÷ Usia Produktif

    4. Metode depresiasi khusus

    Melansir Profit Books, metode lainnya yang sering digunakan perusahaan adalah depresiasi khusus.

    Metode ini mengacu pada teknik menghitung depresiasi dengan metode perusahaan atau akuntansi. 

    Perhitungan ini umumnya digunakan saat perusahaan sedang mengidentifikasi manfaat dari penurunan nilai aset.

    Dalam metode ini, tidak tersedia rumus depresiasi. Justru, perusahaan dapat menggunakan metode kelompok dan metode campuran. 

    Metode kelompok dimanfaatkan guna mengukur aktiva homogen dengan kemiripan fungsi. 

    Sedangkan, metode campuran dapat digunakan berdasarkan keperluan akuntan.

    5. Metode saldo menurun ganda

    Metode depresiasi terakhir yang perlu kamu ketahui adalah saldo menurun ganda.

    Metode satu ini merupakan cara menghitung depresiasi berdasarkan biaya penyusutan garis lurus tanpa nilai residu yang akan dilipatgandakan. 

    Jenis perhitungan ini bisa mengukur depresiasi dengan nilai buku aset setiap awal periode akuntansi.

    Adapun rumus dari metode saldo menurun ganda seperti berikut ini.

    Depresiasi = (Harga Perolehan : Usia Ekonomis) × 2

    Manfaat Menghitung Depresiasi

    © Freepik.com

    Seperti yang sebelumnya sudah Glints terangkan, depresiasi adalah salah satu komponen biaya yang wajib dihitung.

    Pasalnya, ia terkait erat dengan keperluan alokasi biaya serta input laporan laba rugi perusahaan.

    Namun, selain kedua hal tersebut, depresiasi memiliki sejumlah manfaat lain yang bisa menguntungkan perusahaan.

    Penasaran apa saja? Berikut adalah daftarnya, sebagaimana diungkapkan The Balance SMB.

    • mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan perusahaan atau bisnis
    • membantu stakeholder memahami biaya operasional bisnis
    • perusahaan dapat mendata perolehan bisnis dengan rapi
    • perusahaan dapat mengetahui harga atau nilai dari aset-aset tetap
    • mengurangi risiko kerugian perusahaan

    Baca Juga: Amortisasi: Definisi, Metode, Cara Menghitung, dan Manfaatnya

    Itulah penjelasan ringkas Glints mengenai depresiasi, mulai dari definisi, metode, dan manfaatnya.

    Intinya, depresiasi adalah metode pengurangan total biaya aset-aset tetap yang dibeli dan digunakan oleh bisnis perusahaan.

    Umumnya, ia sering dimanfaatkan perusahaan untuk melihat berapa banyak nilai aset yang telah mereka gunakan.

    Selain itu, depresiasi juga bisa membantu perusahaan untuk meraih pendapatan lebih.

    Maka dari itu, sebelum terjun ke dunia bisnis, kamu wajib mempelajari rumus dan metode perhitungannya secara mendalam.

    Nah, selain informasi di atas, kamu bisa dapatkan ragam pemaparan serupa yang tak kalah penting di kanal Business Dev Glints Blog.

    Di sana, Glints sudah persiapkan banyak artikel mengenai istilah dan rumus perhitungan bisnis lain khusus buat kamu.

    Maka dari itu, tunggu apa lagi? Jangan sampai ketinggalan informasi. Yuk, langsung simak kumpulan artikelnya sekarang juga. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait