Memahami Biaya Overhead: Arti, Jenis, Cara Menghitung, dan Manfaatnya

Tayang 24 Jan 2022 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Dalam setiap proses bisnis, terdapat banyak biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan, salah satunya adalah biaya overhead.

    Jenis biaya ini sebenarnya tidak berkaitan langsung dengan proses produksi. Akan tetapi, ia tetap harus dibukukan dengan baik.

    Pasalnya, ia akan berdampak langsung pada neraca dan laporan laba rugi bisnis perusahaan.

    Tak hanya itu, mengalokasikan overhead cost juga dapat membantu perusahaan mencari cara untuk memotong biaya operasional.

    Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan overhead cost? Seperti apa jenis-jenis dan cara menghitungnya?

    Yuk, simak pemaparan lengkapnya dalam rangkuman Glints di bawah ini!

    Baca Juga: Account Payable, Utang Bisnis yang Wajib untuk Dibayar Perusahaan

    Apa Itu Biaya Overhead?

    biaya overhead adalah

    © Freepik.com

    Melansir laman Investopedia, biaya overhead adalah biaya menjalankan bisnis yang tidak dapat dikaitkan dengan pembuatan atau produksi produk atau layanan.

    Biaya yang lebih dikenal dengan istilah overhead cost ini merupakan ongkos yang dikeluarkan bisnis untuk bertahan dalam pasar, terlepas dari tingkat keberhasilannya.

    Dalam kata lain, ia mengacu pada semua biaya yang tertera pada laporan laba rugi perusahaan kecuali biaya yang terkait langsung dengan pembuatan atau penyediaan produk.

    Sebagai contoh, bahan dan mesin pemanggang roti bukanlah overhead cost karena mereka berhubungan langsung dengan produk yang dibuat.

    Sedmentara, sewa untuk toko adalah overhead cost karena tukang roti akan tetap menyewa tempat meskipun ia tidak membuat produknya.

    Jenis-Jenis Biaya Overhead

    biaya overhead adalah

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, biaya overhead adalah sebuah pengeluaran yang wajib dibukukan perusahaan.

    Sebab, ia memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap isi laporan laba rugi bisnis perusahaan.

    Meskipun demikian, perusahaan tak bisa mencatat dan menghitung overhead cost secara sembarangan.

    Sebab, jenis biaya ini pun sejatinya dapat dipilah menjadi tiga kategori yang berbeda.

    Tipe biaya ini biaya bervariasi tergantung pada sifat bisnis dan industri tempat perusahaan beroperasi.

    Nah, berikut adalah jenis-jenis overhead cost yang perlu kamu ketahui.

    1. Fixed overheads

    Jenis biaya overhead pertama yang sering ditemukan pada proses operasional bisnis perusahaan adalah fixed overheads.

    Menurut Corporate Finance Institute, fixed overheads adalah biaya yang tetap konstan setiap bulan dan tidak berubah dengan perubahan tingkat aktivitas bisnis.

    Contoh dari overhead cost ini termasuk gaji, sewa, pajak properti, depresiasi aset, dan lisensi dari pihak pemerintah.

    2. Variable overheads

    Kategori biaya overhead lainnya yang akan sering muncul dalam laporan laba rugi perusahaan adalah variable overheads.

    Variable overheads sendiri adalah jenis biaya yang bervariasi menurut tingkat aktivitas bisnis.

    Jumlah dari biaya ini dapat meningkat atau menurun sesuai tingkat aktivitas bisnis yang berjalan.

    Selama aktivitas bisnis tinggi, biaya akan meningkat. Di sisi lain, saat aktivitas bisnis sedang rendah, biaya akan berkurang secara substansial atau bahkan dihilangkan.

    Contoh dari overhead cost ini termasuk biaya pengiriman, perlengkapan kantor, serta biaya iklan dan pemasaran.

    Baca Juga: Memahami Balanced Scorecard: Arti, Sejarah, Perspektif, dan Manfaatnya

    3. Semi-variable overheads

    Melansir Shopify, kategori biaya overhead terakhir adalah semi-variable overheads.

    Jenis overhead cost ini memiliki beberapa karakteristik dari fixed overhead dan variable overhead.

    Sebuah bisnis dapat dikenakan semi-variable overhead pada setiap saat, meskipun biaya yang tepat akan berfluktuasi tergantung tingkat aktivitas bisnis.

    Jenis biaya ini juga bisa datang dengan tarif dasar yang harus dibayar perusahaan pada tingkat aktivitas apa pun.

    Ia pun biasanya akan ditambah oleh biaya variabel yang ditentukan oleh tingkat penggunaan perusahaan.

    Contoh semi-variable overheads termasuk komisi penjualan, penggunaan kendaraan, dan beberapa utilitas seperti biaya listrik dan air kantor.

    Cara Menghitung Biaya Overhead

    biaya overhead

    © Freepik.com

    Setelah membaca definisi dan jenis-jenisnya, kini kamu perlu memahami cara menghitung overhead cost.

    Sejatinya, overhead cost adalah jenis biaya yang tidak terlalu sulit untuk dihitung.

    Bahkan, tersedia langkah-langkah jitu supaya perusahaan dapat menghitungnya dengan mudah dan teratur.

    Nah, berikut ini adalah cara simpel untuk menghitung biaya overhead, dikutip dari Freshbooks.

    1. Pisahkan overhead cost tiap divisi

    Cara pertama untuk menghitung biaya overhead adalah dengan memisahkan biaya dari tiap divisi.

    Untuk menerapkan langkah satu ini, perusahaan hanya perlu mengumpulkan proyeksi pengeluaran dari setiap divisi dan menganalisis pengajuan overhead mereka.

    Akan tetapi, saat memisahkan overhead cost, ingatlah bahwa beberapa item tidak dapat dikaitkan dengan kategori tertentu.

    Beberapa pengeluaran divisi mungkin merupakan pengeluaran langsung untuk bisnis perusahaan.

    2. Buat estimasi biaya secara keseluruhan

    Cara berikutnya untuk menghitung biaya overhead adalah dengan membuat estimasi biaya secara keseluruhan.

    Perusahaan bisa melakukan inisiatif ini dengan mengumpulkan semua overhead cost dan menganalisis seluruh budget dalam sekali baca. 

    Membuat estimasi overhead cost ini cukup penting agar perusahaan bisa mengurangi risiko salah perhitungan.

    3. Hitung sesuai persenan

    Cara terakhir untuk menjumlahkan overhead cost adalah dengan menghitungnya sesuai persenan.

    Perusahaan dapat melaksanakan cara menghitung ini dengan menganalisis persentase kebutuhan overhead cost tiap divisi dan membaginya sesuai ukurannya.

    Bila dibandingkan dengan dua cara sebelumnya, metode ini paling sering dimanfaatkan oleh perusahaan zaman sekarang.

    Manfaat Menghitung Biaya Overhead

    © Pexels.com

    Biaya overhead adalah salah satu bentuk pengeluaran yang penting untuk dicatat perusahaan.

    Sebab, ia bisa menjadi cara bagi perusahaan untuk mengurangi biaya operasional mereka.

    Selain itu, menghitung overhead cost juga menyediakan manfaat lain yang bisa menguntungkan perusahaan.

    Nah, apa saja manfaat-manfaat tersebut? Berikut adalah daftarnya menurut Chron.

    • Cara yang efektif untuk menilai dan memberikan harga pada produk.
    • Mengawasi pengeluaran dan jalannya produksi perusahaan.
    • Mengelola kesehatan finansial perusahaan.
    • Balance sheet yang lebih berkualitas dan seimbang.
    • Dampak positif pada income statement.

    Baca Juga: Harga Kompetitif: Mengenal Jenis, Plus Minus, dan Cara Menetapkannya

    Itulah pemaparan singkat Glints mengenai overhead cost, dimulai dari definisi hingga manfaatnya.

    Intinya, biaya overhead adalah pengeluaran perusahaan yang tak berkaitan secara langsung pada proses produksi.

    Perusahaan harus selalu menghitung dan membukukannya agar bisa mengawasi pengeluaran dan jalannya produksi bisnis.

    Maka dari itu, apabila ingin terjun ke dunia bisnis, pastikan kamu memahami jenis-jenis dan cara menghitungnya dengan baik, ya.

    Nah, selain penjelasan di atas, kamu bisa dapatkan ragam informasi serupa yang tak kalah penting pada kanal Business Dev Glints Blog.

    Di sana, tersedia pembahasan mengenai istilah dan perhitungan bisnis lainnya yang sudah Glints rangkum untukmu.

    Menarik bukan? Jangan sampai ketinggalan informasi. Yuk, baca kumpulan artikelnya sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait