Berbagai Jenis Aset Finansial yang Perlu Kamu Pahami

Diperbarui 09 Mar 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia ekonomi, ada beberapa jenis aset yang perlu kamu pahami. Apa sajakah?

    Pada dasarnya, aset adalah segala hal yang berhubungan dengan keuangan, seperti dikutip dari The Balance Small Business

    Aset bisa berwujud uang atau atau benda lainnya dan dapat dimiliki oleh seseorang atau sebuah bisnis.

    Dalam sebuah bisnis, aset dapat dimanfaatkan untuk mendukung operasional dan perkembangan bisnis tersebut, termasuk untuk mendapatkan keuntungan.

    Selain itu, aset juga bisa menjadi potensi keuntungan di masa depan.

    Ada beberapa jenis aset yang umum dimiliki oleh seseorang atau sebuah bisnis.

    Berdasarkan kemampuan pertukarannya, aset dibagi menjadi aset lancar (current assets) dan aset tidak lancar.

    Berikut Glints berikan penjelasannya untukmu!

    Baca Juga: Raih Keuntungan Secara Finansial, Begini Ragam Manfaat Investasi

    Aset Lancar (Current Assets)

    pilihan metode mengatur keuangan kakeibo

    © Freepik.com

    Aset lancar (current assets) adalah aset yang dapat dikonversikan menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun buku atau satu siklus operasi, seperti ditulis Investopedia

    Sebuah aset ini biasanya digunakan untuk mendukung pengeluaran operasional.

    Aset lancar sering dianggap sebagai tolok ukur likuiditas atau kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dan utang jangka pendeknya.

    Perputaran aset lancar terbilang cepat karena bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.

    Walaupun aset lancar berkurang, tetapi aset ini akan cepat tergantikan oleh aset lainnya.

    Beberapa contoh yang termasuk dalam jenis aset lancar adalah uang tunai, tabungan, deposito, dan piutang lancar yang dapat ditagih.

    Baca Juga: Ingin Mulai Berinvestasi? Perhatikan Kesalahan-kesalahan Umum Ini

    Aset Tidak Lancar (Non-current Assets)

    sbn

    © Freepik.com

    Aset tidak lancar merupakan kebalikan dari aset lancar.

    Aset tidak lancar sulit atau membutuhkan waktu yang lama untuk dikonversikan menjadi bentuk lain. Tak heran, aset ini juga sering disebut sebagai aset jangka panjang.

    Biasanya, aset tidak lancar baru bisa dikonversikan menjadi bentuk lain dalam waktu lebih dari satu tahun.

    Jenis aset ini tidak dapat dijadikan alat pembayaran yang sah.

    Ada dua jenis aset tidak lancar, yaitu aset tetap (fixed assets), aset tidak berwujud (intangible assets), dan investasi jangka panjang.

    Berikut penjelasan ketiganya.

    1. Aset tetap (fixed assets)

    Pengertian aset tetap adalah jenis aset berwujud atau dapat disentuh secara fisik.

    Jenis aset ini biasanya digunakan perusahaan dalam proses produksi atau layanannya yang berlaku dalam jangka panjang, yaitu lebih dari satu tahun atau bahkan permanen.

    Umumnya, aset tetap digunakan oleh perusahaan sendiri, tidak untuk dijual kepada pihak lain kecuali ada hal-hal yang mendesak perusahaan untuk menjualnya.

    Namun, karena digunakan dalam jangka panjang, ada kemungkinan nilai dari aset ini menyusut atau berkurang.

    Contoh aset yang termasuk dalam jenis aset tetap antara lain gedung, properti, tanah, mesin, kendaraan, dan peralatan kantor.

    2. Aset tidak berwujud (intangible assets)

    Sesuai namanya, aset tidak berwujud adalah aset yang tidak dapat dilihat atau disentuh secara fisik.

    Walaupun tidak dapat dilihat secara fisik, aset ini memiliki nilai dan manfaat bagi perusahaan.

    Aset ini memiliki nilai yang berkebalikan dengan aset tetap.

    Jika nilai aset tetap umumnya berkurang seiring berjalannya waktu, nilai aset tidak berwujud justru semakin lama akan semakin tinggi.

    Mayoritas aset tidak berwujud dilindungi oleh perundang-undangan.

    Contoh aset yang termasuk dalam jenis aset tidak berwujud antara lain hak guna bangunan, hak paten, hak sewa, dan goodwill (kelebihan nilai aset).

    3. Investasi jangka panjang

    Sederhanya, investasi adalah penanaman dana atau aset untuk dijual kembali dan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.

    Aktivitas investasi tidak hanya dapat dilakukan oleh individu, tetapi juga bisa dilakukan oleh perusahaan atau jenis kelompok lainnya.

    Biasanya, suatu perusahaan akan berinvestasi jangka panjang di perusahaan lainnya.

    Investasi perusahaan tersebut akan dicatat pada laporan neraca perusahaan yang diinvestasikan.

    Di masa depan, nilai investasi itu diharapkan akan bertambah dan menjadi keuntungan bagi pihak investor.

    Baca Juga: Pahami Investasi Jangka Panjang Agar Bisa Kaya di Hari Tua

    Demikian penjelasan dari Glints tentang jenis-jenis aset.

    Jadi, penting untuk mencatat aset-aset yang kamu miliki untuk dapat memahami hak dan kewajiban ekonomimu, lho.

    Bagi perusahaan, pencatatan aset juga diperlukan sebagai bukti dalam laporan neraca perusahaan.

    Nah, selain tentang jenis aset finansial, kamu juga bisa tahu lebih banyak soal hal-hal yang berkaitan dengan keuangan, lho.

    Caranya cukup mudah kok, kamu cukup baca kumpulan artikel Glints Blog yang membahasnya.

    Kumpulan artikel Glints Blog dapat memberimu informasi, tips, dan trik keuangan yang bisa kamu aplikasikan juga.

    Menarik bukan? Yuk, klik di sini sekarang untuk baca kumpulan artikelnya! Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.1 / 5. Jumlah vote: 8

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait