Denormalisasi Data: Arti, Contoh, dan Tips Melakukannya

Tayang 01 Feb 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Denormalisasi data merupakan salah satu teknik untuk mengoptimasi respons operasional dalam penyimpanan dan pengambilan data. 

    Sebuah perusahaan memiliki data dan informasi yang dalam jumlah besar. Data-data tersebut juga beragam, dari profil klien, kontrak, jumlah persediaan, hingga data operasional.

    Nah, dengan memahami denormalisasi data, kamu dan tim jadi tahu cara mengelola data dalam jumlah besar dengan lebih efektif.

    Lalu, apa itu denormalisasi data dan bagaimana cara melakukannya? Simak rangkuman selengkapnya di bawah ini!

    Arti Denormalisasi Data

    Dikutip Indeed, denormalisasi data adalah proses mengambil data normal untuk kemudian membuat duplikat dan mengelompokkannya.

    Dengan kata lain, denormalisasi menggabungkan data dalam jumlah besar dalam tabel tertentu.

    Berbeda dengan normalisasi data yang mengurangi penyimpanan dengan menyingkirkan duplikat pada database terpisah.

    Geeks for Geeks menjelaskan bahwa tujuan proses ini adalah memperkenalkan kembali pengulangan atau duplikasi data untuk mengeksekusi permintaan dengan lebih cepat.

    Jika normalisasi data dapat mengoptimalkan ruang penyimpanan dan kinerja, melakukan denormalisasi pada data yang sama akan meningkatkan kinerja operasi gabungan dan read performance.

    Normalisasi data akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menggabungkan dan memproses data yang ada, maka dari itu terkadang dibutuhkan teknik denormalisasi ini untuk mempercepat prosesnya.

    Baca Juga: Relational Database: Definisi, Fungsi, dan Contohnya

    Contoh Denormalisasi Data

    Berikut adalah contoh dari denormalisasi data:

    1. Membuat hierarki data

    Data dalam hierarki yang sama cenderung memiliki nilai yang sama pula.

    Melalui hierarki data dengan nilai utama yang tidak berubah, kamu bisa menggabungkan tabel berbeda pada satu tabel hierarki.

    Membuat hierarki data dapat membantu pemrosesan data lebih cepat dan efisien karena berkurangnya kelompok tabel. 

    2. Hard-code data

    Contoh teknis denormalisasi data yang lain adalah dengan menggunakan hard-code data.

    Kamu bisa membuat hard-code data secara langsung pada sistem untuk mengurangi munculnya tabel data baru.

    Teknik ini baik diterapkan untuk nilai yang berada dalam kelompok dalam kecil.

    3. Simpan salinan master data

    Database master menyimpan semua data, tabel, dokumen, dan lokasinya pada server yang spesifik. 

    Menyimpan master data akan membantu kamu menerapkan aturan serta batasan penggunaan data untuk pengguna lainnya.

    Jika informasi yang tersimpan dalam master database ini digunakan atau diubah maka kamu akan menerima informasi dari pengguna tersebut. 

    4. Short-circuit data

    Melakukan short-circuit data dapat membantu memastikan hubungan di antara tabel data pada beberapa level yang berbeda.

    Short-circuit menyediakan shortcut yang menggabungkan data relevan untuk meminimalisir jumlah operasi gabungan yang dilakukan database untuk menjalankan permintaan.

    Ini akan mempermudah database dengan lebih dari 3 tingkatan tabel data untuk memberikan respons yang lebih cepat terhadap permintaan.

    Baca Juga: Data Mapping: Apa Itu, Mengapa Penting, Cara Melakukan, dan Tekniknya

    5. Memisahkan tabel data

    Kamu bisa memisahkan tabel data, secara vertikal dan horizontal, menjadi unit yang lebih kecil.

    Dengan memisahkan tabel data ini, kamu bisa mempercepat pemrosesan data.

    Untuk manajemen database, kamu bisa memisahkan tabel sesuai dengan jenis informasi maupun spesifikasi data serta melengkapinya dengan lokasi penyimpanan.

    6. Simpan data yang dapat diturunkan

    Data yang dapat diturunkan memungkinkan pengguna untuk membuat kesimpulan informasi titik data dari tabel data.

    Hal ini bisa dilakukan tanpa menyimpan data tertentu sebagai nilai yang terpisah.

    Contohnya, saat kamu merilis suatu produk pada tanggal tertentu, maka kamu akan memiliki data nomor seri serta tanggal stok dalam database.

    Dari data yang tersimpan ini, database dapat menyediakan informasi berapa lama produk tersedia. 

    Tips Melakukan Denormalisasi Data

    1. Periksa penyimpanan database

    Denormalisasi data adalah teknik yang membuat value dan tabel tambahan pada data sehingga membutuhkan penyimpanan besar.

    Memastikan ruang penyimpanan masih tersedia dalam jumlah besar adalah hal krusial.

    Jika ruang penyimpanan tersisa sedikit maka akan memengaruhi proses operasional.

    Periksa kembali penyimpanan database jika kamu ingin menggunakan teknik denormalisasi untuk optimalisasi proses.

    2. Pastikan kembali data normalisasi

    Proses denormalisasi akan membuat salinan data untuk mengoptimasi respons. Oleh karena itu, penting untuk menerapkannya dalam data normalisasi yang tidak lagi memiliki salinan.

    Hal ini dilakukan untuk mencegah duplikasi data lebih lanjut dan mengoptimalkan ruang penyimpanan database.

    3. Lakukan tes teknis denormalisasi terlebih dulu

    Sebelum melakukan proses ini, kamu sebaiknya melakukan tes denormalisasi pada jumlah data yang sedikit untuk melihat potensi optimisasi terlebih dahulu.

    Melakukan tes ini akan membantu kamu menganalisis waktu proses yang dibutuhkan untuk jumlah data tertentu.

    4. Memahami penggunaan data secara umum

    Untuk menghindari salinan data yang tidak perlu dan menghabiskan ruang pentimpanan, penting untuk mengetahui penggunaan data dalam database.

    Kamu bisa mengumpulkan informasi data seperti frekuensi data, data apa saja yang tergabung, serta waktu respons data.

    Ini akan memudahkan kamu memutuskan penggunaan teknik denormalisasi data nantinya.

    5. Gunakan database management system

    Tergantung dengan DBMS (database management system) apa yang kamu punya, desain serta batasan apa yang memungkinkan, kamu bisa membuat sistem menyimpan salinan data.

    DBMS akan secara otomatis menyimpan salinan data untuk konsistensi dan optimisasi waktu respons.

    Saat nilai data berubah, DBMS akan membantu memastikan keakuratan data.

    Baca Juga: MySQL, Sistem Manajemen Database Terbaik Pilihan Para Web Developer

    Itulah rangkuman informasi soal denormalisasi data, salah satu teknik optimalisasi database yang penting untuk diketahui.

    Untuk menganalisis dan mengolah data dalam jumlah besar memang bukanlah hal mudah.

    Nah, selain denormalisasi, masih ada teknik-teknik analisis data yang bisa diterapkan untuk membantu optimalisasi hal tersebut.

    Glints sudah siapkan ragam artikel terkait analisis data yang bisa membantumu, lho.

    Tertarik? Yuk, klik di sini untuk dapatkan lebih banyak artikelnya secara gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait